sepuluh

3.9K 884 52
                                    

stranger time

sepuluh: .......


"kenapa kau?"

"h-huh?"

Mashiho menatap Asahi dengan penasaran. Sebab, sedari tadi pemuda pucat itu diam termenung, memakan makan siangnya dengan perlahan.

Bahkan Mashiho sudah menghabiskan jusnya, tapi Asahi masih bergelut dengan sendok dan sumpitnya.

"Jaehyuk bilang apa?"

"h-huh!?"


Mashiho semakin heran, "kenapa terkejut? Memangnya apa yang terjadi di ruangannya?"


"t-tidak ada.."


"Sahi--huh? Atau jangan-jangan kalian--"

"Mashi!!"

"ya mana aku tau kalau kau tidak cerita??"

Asahi menggeram. Ia kemudian menunduk malu, telinganya merah, dan Mashiho hanya menatapnya dengan aneh.

"d-dia hanya mau bertemu.."

"hah?"


"iya, hanya ingin mengobrol sebentar.."


Mashiho menatap Asahi dengan, uhh, jengkel? Karena setelahnya Mashiho memutar bola matanya dengan malas.


"orang jatuh cinta itu aneh,"


.
.
.


"tidak ke kafe?" tanya Mashiho yang kebingungan karena Asahi berjalan lurus, tidak belok seperti biasanya untuk membeli secangkir minuman di kafe langganannya.


Asahi menggeleng ribut dengan cepat menyeret Mashiho sebelum langkah kaki yang lebih tua berbalik dan balas menyeretnya.


"kau tidak mau bertemu Jaehyuk, kan? Mustahil jam segini dia....."















".... ada.."

"Asahi!"


Mashiho ingin sekali-kali mencoba keberuntungannya seperti sekarang ini. Ide jahil terlintas begitu saja.



Tangan Asahi ia tarik menuju kasir, mendorong tubuh panik yang lebih muda.



"yang biasa ya, aku akan jaga tempat favoritmu," ujar Mashiho sambil tersenyum lalu menunduk pelan kepada Jaehyuk yang menjaga kasir.



"Asahi, hai!"


Asahi mengangguk. "oh, ini alasan kau menggeser jam mengajar menjadi pagi?" tanya Asahi, sedikit basa basi.


Jaehyuk mengangguk, "Kyungho ada kelas susulan, jadi, yah begitu.."

Asahi terkekeh, "kau senang membantu, huh?"


"eh? Apakah itu pujian?"

"tentu saja! Itu..... Uhh... Keren..."

Jaehyuk tidak menyangka kata-kata itu akan keluar dari bibir Asahi. Maka ia tersenyum dan tertawa pelan, menepuk pucuk kepala yang lebih muda.


"terima kasih.."

Membuat semburat merah muda muncul perlahan di kedua pipi Asahi.

.
.
.


"......."

Asahi mengedipkan matanya perlahan setelah masuk ke dalam apartemennya.



Tubuhnya merosot pelan.



Seharian ini ia rasa otaknya berjalan dengan tidak sempurna. Sial. Wajah pemuda bernama Yoon Jaehyuk seperti berlarian di dalam kepala.


Bahkan Asahi seperti masih bisa dengan suara lembut pemuda itu mengajar atau tertawa atau mengucapkan terima kasih sambil menepuk pucuk kepalanya.


Sialan!


".... Yoon Jaehyuk. Bisa-bisanya kau--"



Ting tong!


"Ah! Kaget!" reflek Asahi. Menatap horor pintu apartemennya yang tiba-tiba berbunyi.


Ia menggerutu pelan lalu mau tidak mau berdiri dan membuka pintu.



"siap--J-Jaehyuk?"


"h-hei.. uhm, apa malam ini kau ada acara?"

"h-huh?"

Jaehyuk menelan ludah kasar, sedikit menghindari manik milik Asahi.



Ia mengusap pelan tengkuknya.



"mau makan bersama di luar?"


"h-huh?"



"a-atau kau sudah makan?"


"b-belum! Mau! Ayo!"


Jaehyuk tersenyum lalu terkekeh pelan.


"jam 7 aku datang lagi.." ujar Jaehyuk


Asahi mengangguk dengan semangat.


"jam 7!"


"oke, sampai nanti Sahi.."


"i-iya.. uhh.. Jae..."

Jaehyuk mengedipkan mata dengan cepat. Mengecek pendengarannya benar atau salah.



Ia tidak bisa berhenti tersenyum saat melihat Asahi yang salah tingkah.


"oke.. Aku balik dulu ya?" pamit Jaehyuk dibalas anggukan Asahi dengan wajah merahnya.


strange time

tbd

[✔️] strange time ; jaesahiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon