Chapter 18 - Motor

4.2K 746 13
                                    

Selamat untuk pendukung karyakarsa 🎉🎉🎉
Sekarang kalian bisa menikmati chapter terbaru hingga 22 di website atau aplikasi karyakarsa.

Dukung terus author di karyakarsa agar bisa berkarya dan menemani kalian hingga cerita ini berakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dukung terus author di karyakarsa agar bisa berkarya dan menemani kalian hingga cerita ini berakhir.

~Happy Reading~

"Gia ayo sarapan!" Yu Ren mengetuk pintu kamarnya untuk membangunkannya.

Yu Ren mendengar suara langkah kaki dan pintu terbuka oleh Gia. Tapi dia mengerutkan dahinya saat melihat mata Gia yang memerah seolah baru saja menangis. " Ada apa dengan matamu? Apakah kamu baru saja menangis?"

Gia menyentuh matanya dan hanya tersenyum kecil. "Mataku hanya kelilipan oleh debu," jawabnya berbohong.

"Tunggu sebentar aku akan mengganti baju." Gia tidak ingin Yu Ren menanyainya lagi dan langsung mengalihkan pembicaraan.

Yu Ren menganggukan kepalanya kemudian memasuki kamar, ia berjalan menuju kursi dan menunggu Gia selesai mengganti bajunya.

Sebenarnya Gia tidak perlu mengganti bajunya karena dia hanya perlu memikirkan dalam kepalanya dan otomatis bajunya akan berubah. Tetapi demi Yu Ren agar tidak menanyakan soal keadaannya, dia harus pura-pura pergi ke balik tirai untuk mengganti pakaian.

Tak berselang lama kemudian Gia akhirnya selesai dan keluar dari balik tirai "Ayo pergi!" ajaknya.

Yu Ren menganggukkan dan membawanya ke ruang utama yang biasanya dia gunakan untuk menyambut tamu. Dia telah memerintahkan pelayan untuk membawa makanan sehingga ia dan Gia dapat memakannya langsung.

"Klan Yu benar-benar murah hati," puji Gia dan dia rasa air liurnya akan keluar saat melihat banyak hidangan yang tersaji.

Yu Ren telah memerintahkan pelayannya agar keluar sehingga tidak ada yang mengganggu mereka. "Kamu bisa menikmati semuanya." Yu Ren sangat bangga dengan hasil masakan dari dapur klannya, walaupun tidak bisa memakannya dengan bebas karena etiket kesopanan yang dijunjung tinggi.

Gia tidak sungkan dan langsung mengambil banyak makanan dipiringnya, Yu Ren juga melakukan hal yang sama sepertinya dan akhirnya dia bisa membuang tata krama untuk sejenak. Sebenarnya dia merasa terbatasi dengan aturan klannya tetapi dia tidak bisa mengelaknya, dia adalah anggota keturunan utama yang menjadi wajah kehormatan klan Yu.

"Ngomong-ngomong kita akan pergi ke mana dulu?" tanya Yu Ren di sela makannya.

Gia menelan makanannya dulu baru menjawab pertanyaan Yu Ren. "Kita akan memulainya di kota An di provinsi Shu kemudian bergerak menuju provinsi Liang, Zhang, Lian, dan Xian baru setelah itu pergi ke Kekaisaran Zheng Yi." Semalam Gia telah meletakan alat pemancar sinyal di ibukota Huang Shi tanpa sepengetahuan Yu Ren.

Yu Ren menganggukkan kepalanya dan melanjutkan makan.

"Kau tidak takut jika aku melakukan hal yang buruk pada negaramu?" tanya Gia ragu dan dia menghentikan makannya.

The Ghost King Wife - The Technology PrincessWhere stories live. Discover now