13

1.7K 224 41
                                    

eric melangkahkan kakinya menuju gedung sekolah sambil mendengarkan musik. awalnu terasa normal sampai akhirnya seseorang menutup kepala eric dengan karung lalu menyeretnya ke gudang sekolah.

"lepas! anjing lo siapa?! lepas gak! gelap, bego!" berontak eric.

sampai di gudang sekolah, eric merasakan tubuhnya disandarkan di tembok lalu karung yang menutupi kepalanya dibuka.

tebak siapa pelaku dibalik semua ini? yap, hyunjin, hyunjoon, dan sunwoo.

"anjrit, kalian ngapain?! minggir udah ayo ke kelas." eric yang ingin pergi dari sana ditahan kembali oleh hyunjoon.

"pagi, eric." sapa hyunjoon. "lo tau ga kenapa lo kita ajak kesini?"

"kalo nggak, parah banget sih." ujar hyunjin.

eric menggeleng. "apaan sih? minggir." namun sunwoo justru maju dan membuat eric merinding.

entah kenapa, pagi ini ketiga temannya terlihat sangat menyeramkan seperti membawa energi negatif. eric takut.

sunwoo mendekati eric. "kalo gitu jelasin dong, kenapa lo bisa ada di mall bareng pak juyeon?"

eric menelan ludahnya. "gausah bahas itu."

sunwoo menepuk pundak eric. "kenapa gausah ric? gue, hyunjoon, sama hyunjin sampe ngumpul di warung seblak teh luda buat ngebahas segala kemungkinan kenapa lo bisa sama pak juyeon tapi kami sama sekali tidak mendapat titik terang."

"nah jadi lo, tolong jelaskan." pinta hyunjin.

hyunjoon memainkan rambut eric. "jelasin aja ric, sebelum kami mikir macem-macem. lo gamau kan?"

eric berdecak. "gue cuma ke mall sama pak juyeon. apa salahnya?"

"jelas. salah. banget. guru jalan ke mall bareng muridnya berdua doang? wajar ga gue tanya? gue liat lo juga make jaketnya pak juyeon." tanya hyunjoon.

hyunjin menepuk tangannya. "jangan bilang lo sama pak juyeon itu pacaran? eric astaga... ga boleh gitu. pak juyeon guru lo loh? masa lo pacarin?"

"GAK GITU!" seru eric.

sunwoo mendengus. "yaudah jelasin."

"semenjak terima rapot gue dimarahin mami papi karena nilai gue turun. terus ah sialnya mami papi malah kenal pak juyeon dan bilang pak juyeon itu pinter di segala mata pelajaran. terus mami sama papi nyuruh pak juyeon untuk ngajarin gue jadi guru les privat gue. itu juga alesan gue gabisa ikut main kalian lagi setiap pulang sekolah karena gue ada les sama itu guru sok ganteng. masalah yang di mall kemaren itu gue yang ngajak pak juyeon untuk beli snack dulu. puas?!" jelas eric panjang lebar sampai napasnya terengah engah.

hening, belum ada yang merespon.

"les? sama pak juyeon? pak juyeon kan guru olahraga anjir mana bisa dia ngajarin lo fisika dan kawan-kawan." heran hyunjin.

"kaget kan lo? heem, sama. gue lebih. ternyata pak juyeon itu orang jenius. anjir ah rese banget sok pinterr!" umpat eric.

"beneran les doang?" tanya sunwoo memastikan.

eric berdecak. "ya iyalah les doang. lo berharap apa lagi?!"

hyunjoon menghela napas. "huft. yaudah, maaf udah mikir macem-macem tentang lo sama pak juyeon. maaf juga udah nyulik lo kesini dengan cara tidak wajar. sekarang balik ke kelas aja yuk, ric."

eric menggeleng. "gak mau. ngambek."

"ric..."

"ck! iya udah ayo ah!"







fatal - juricWhere stories live. Discover now