10

1.6K 251 48
                                    

sunwoo menatap baju latihan futsalnya dengan kesal. pasalnya, bajunya itu sudah robek di beberap bagian yang membuat sunwoo tidak nyaman. "guys, kalian liat baju gue. masa udah robek robek sama udah lusuh banget warnanya."

"bajunya begitu lusuh~" timpal eric.

hyunjoon tertawa karena eric. "hahahaha! malah nyanyi dia!"

sunwoo tampak kesal. "ish! serius lah!"

"yaudah, terus mau gimana?" tanya hyunjin. "lo mau kita sumbangin baju buat lo? ih nggak mau!"

sunwoo menoyor kepala hyunjin. "sekate kate lo kalo ngomong. yakali. anw kayaknya nanti pulang sekolah gue mau ke mall deh. beli baju olahraga baru. sekalian nonton."

"ih nonton apa?" tanya hyunjoon.

"apa aja yang ada lah. gas ga?"

"gas."

"gue ngga." tolak eric.

"kenapa lagi sih eric? kemaren dah bisa masa sekarang ga bisa lagi?" tanya sunwoo.

"ish, gue ada urusan. udah kalian pergi bertiga aja. kapan kapan baru gue ikut." ujar eric.

"ckckck, yaudah deh. tapi jangan nyindir atau sambat di instastory ya." ledek hyunjoon.

eric hanya menatap sinis hyunjoon.

ting!

ponsel eric berdenting, tanda ada pesan masuk. dengan segera, eric membuka ponsel nya.

dari pak juyeon

guru jelek

nanti jadi kan?
kamu naik apa dong. saya baru mikirin.

ada supir aku pak. dan better bapak diem aja. gausah kepo kepo nanya nanya! 😠

bukan apa apa, tujuan kita kan sama. kenapa ga barengan aja?

soalnya aku ga suka bapak

y.

eric mengunci ponselnya lalu memasukannya ke dalam tasnya. "malesin malesin malesin gatau apa orang tuh kesel kalo dijawab pake satu huruf!"

"ric kenapa?"

"eg nggakpapa kok."






🏀🏀🏀





mood eric benar benar jatuh saat sopir pribadinya menelponnya dan memberitahu bahwa ia tidak bisa menjempit eric karena harus mengantar ayahnya dinas ke bandara.

sebelum pak juyeon berangkat, eric langsung berlari mencari pak juyeon.

ia berlari ke ruangan guru tersebut. tapi ruangan itu terkunci dan terlihat kosong. tandanya pak juyeon telah meninggalkan ruangannya.

kemudian ia berlari sepanjang koridor sekolah dan melirik lapangan olahraga. namun hasilnya tetap sama, ia tidak menemukan pak juyeon.

sampai akhirnya, ia melihat pak juyeon lengkap dengan jaket dan tas nya berjalan ke arah parkiran.

"pak juyeon!" panggil eric saat jarak keduanya tidak terlalu jauh lagi.

pak juyeon menbalikkan badannya. "kenapa?"

eric menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. kemudian mengalihkan pandangannya. "em... itu... supir aku gak bisa jemput."

fatal - juricWhere stories live. Discover now