Bag.12

561 76 2
                                    

"Irene?".

"Pak Hakim ketua, saya korban atas kasus ini. Nama saya Irene. Saya mencabut tuntutan ini supaya segera selesai, Pak", kata Irene dengan lantang dan suaranya amat menggelegar. Jisoo, Taehyung, Jungkook, tak bisa berkata-kata atas kedatangan Irene yang tiba-tiba mendadak ada di ruang sidang. Bagaimana bisa dia tau ruang sidangnya berada disini? Pikiran Taehyung kalut dan kacau. Kemauannya jadi gagal karena kedatangan Irene. Sekarang bagaimana? Tentu Bapak Hakim akan menuruti kemauan Irene karena suara Irene-lah yang terkuat disini sebagai korban.

"Nona Irene, tenanglah dulu. Silahkan duduk bergabung dengan para saksi", jawab Hakim ketua tidak semudah itu melepaskan tuntutan ini. Karena harus jelas dan terperinci.

"Irene, apa yang lo lakuin disini?!!!", bisik Jisoo dengan tatapan menajam dan tak suka. Kedatangan Irene disini semakin membuatnya malu, setelah mendengar Irene meminta Hakim untuk mencabut tuntutannya.

Apa-apaan dia itu? Pasti dia datang untuk mempermalukanku dan semakin menjatuhkan harga diriku didepan Taehyung dan Jungkook. Cerdik sekali wanita itu hendak menjalankan dramanya di tempat ini. Lihat saja, aku tidak akan tinggal diam! -batin Jisoo.

"Pak Hakim, saya dengan tulus memaafkan Nona Jisoo atas kesalahan yang dia lakukan kepada saya. Tolong cabut tuntutannya, Pak Hakim", pinta Irene lagi. Taehyung sudah penat, tak tau lagi harus bertindak apa setelah ini. Dia hanya bisa pasrah, menyambut perang antara Jisoo dan Irene. Pasti wanita itu akan menyerang Irene karena dia berpikir Irene telah merendahkannya.

"Nona Jisoo, ini adalah kesempatan bagi anda untuk membela diri. Jika anda ingin dibebaskan sekarang, minta maaflah pada Nona Irene sekarang juga dihadapan kami semua. Sebagai bentuk penyesalan anda telah melakukan ini", kata Hakim ketua semakin membuat Taehyung takut. Dia melihat kedua tangan Jisoo sudah terkepal kuat dengan tatapan mata menajam terfokus pada Irene. Dia bersumpah dalam hatinya, jika sampai Jisoo berani menyentuh Irene lagi, dia akan menghabisinya dengan tangannya sendiri.

Jisoo menunjukkan senyum seringainya berjalan seperti pskiopat yang perlahan-lahan datang dengan wajahnya yang tenang namun menyeramkan. Kini keduanya berhadapan, saling bertukar pandang dengan tatapan yang menyiratkan makna berbeda. Irene dengan tatapan penuh ketulusan, dan Jisoo dengan tatapan penuh kebencian. Taehyung sudah merasakan feel yang tidak enak. Pria itu berjalan menghampiri Irene berniat untuk melindunginya dari serangan Jisoo yang kemungkinan terjadi.

"Biadab kau!", bisik Jisoo langsung menghunuskan pisau kecil putihnya hendak menusuk perut Irene, namun Taehyung menarik tubuh wanita itu sehingga tusukan yang dilayangkan Jisoo terpeleset. Taehyung dan Irene jatuh bersamaan demi menghindari tusukan Jisoo. Semua orang seisi ruangan ini terkejut melihat keberanian Jisoo menghunuskan pisau di ruangan sidang. Hakim ketua makin geram pada Jisoo sampai beranjak dari kursinya.

"Para penjaga, tangkap dia! Langsung masukkan ke dalam sel dan sidang akan diputuskan besok!", perintah Hakim ketua, segera bergeraklah beberapa penjaga ruang sidang untuk menangkap Jisoo.

"Lepaskan aku! Dia harus ku bunuh! WANITA JALANG ITU HARUS KUBUNUH DENGAN TANGANKU SENDIRI KARENA TELAH MENGHINAKU DIDEPAN KALIAN SEMUA! JANGAN MAU TERTIPU OLEHNYAAA!!!", teriak Jisoo sudah seperti orang gila seraya diseret oleh beberapa penjaga untuk mengantarkannya masuk ke dalam sel.

Jungkook dan Jhope menghampiri Taehyung dan Irene yang masih syok akan hal ini. Kepala Irene tidak terbentur lantai karena ada lengan Taehyung yang memeluknya. Irene aman dalam pelukan Taehyung.

"Kakak, Nona Irene, apakah kalian tidak apa-apa?", tanya Jungkook cemas seraya membantu Taehyung dan Irene berdiri.

"Irene, kamu gapapa kan?", bukannya menjawab pertanyaan Jungkook, Taehyung justru lebih mencemaskan Irene. Wanita di hadapannya itu tersenyum lega seraya mengangguk. Hati Taehyung ikut tenang melihatnya.

Second Married | Bangtanvet (TAMAT)Where stories live. Discover now