Sooyoung menegak habis minuman yang baru saja dibelikan Hoseok untuknya. Wajahnya masih merengut, mengingat kejadian menjengkelkan yang baru saja ia hadapi. Tidak sepenuhnya menjengkelkan sih, tapi tetap saja kejadian itu sempat membuat suasana hatinya menjadi buruk.
Hoseok yang sedaritadi duduk disampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia mengendarai sepeda dengan kecepatan tinggi hanya karena masalah ini. Terkadang ia tidak habis pikir dengan dirinya sendiri.
Namun disini Hoseok juga tidak bisa disalahkan begitu saja. Jangan sebut Hoseok budak cinta atau apapun itu一karena kenyataannya wajar saja jika Hoseok sekhawatir itu mengingat Sooyoung menelponnya dengan nada bicara yang hampir menangis.
"Memang awalnya bagaimana?"
Sooyoung makin merengut. "Entahlah. Yang jelas hari ini anak-anak memang sudah bilang kalau suasana hati Pelatih Kim sedang kurang baik."
"Lalu?"
"Lalu sialnya aku yang terkena getahnya!" seru Sooyoung dengan jengkel. "Padahal aku tidak berbuat apapun."
"Yakin? Aku ragu kalau tentang itu."
"Aku hanya sedang menceritakan hal lucu pada Sana dan yang lainnya. Lalu aku tertawa, begitu juga yang lain. Tapi aku akui ketawaku memang yang paling kencang tadi."
"Berarti itu alasannya, bodoh. Aku tahu dirimu kalau sudah tertawa, semuanya menjadi tidak terkontrol."
Sooyoung menyenggol Hoseok hingga oleng, membuat Hoseok mau tidak mau terbahak. Melihat wajah merengut Park Sooyoung terkadang memang berhasil menghiburnya. Walaupun ia akui wajah bahagia dan sumringahnya lebih enak dipandang.
Pada dasarnya, Hoseok memang menyukai apapun tentang Sooyoung.
Mungkin hanya satu, saat Sooyoung menangis. Jika ada yang berani membuat gadis itu menangis, Hoseok bersumpah akan menghajar orang itu habis-habisan.
"Tapi一"
Sooyoung menggantungkan omongannya. Kali ini raut wajahnya berubah. Ia tersenyum malu-malu, membuat Hoseok keheranan.
Kenapa berubahnya secepat itu?
Apa gadis ini gila?
Setelahnya Sooyoung terkekeh sendiri, membuat Hoseok yakin bahwa gadis disampingnya ini memang sudah terganggu kewarasannya.
"Apa sih? Tapi apa?"
"Tapi ada orang yang membantuku lho." melihat senyuman Sooyoung yang kelewat lebar, Hoseok menaikkan kedua alisnya. Ia pikir suasana hati gadis ini sudah seburuk itu sampai Hoseok mengira ia harus berjuang ekstra untuk mengembalikannya.
"Siapa?"
"Dia satu cabang denganmu!" ujar Sooyoung sambil kembali menyenggol Hoseok, kali ini dengan antusias.
CZYTASZ
Athlete's Daily Life | btsrv
Fanfiction《 DISCONTINUED 》 BTS x Red Velvet A story about a group of college athletes who are fighting for their dreams, experiencing, finding love in the process and making precious memories with friends.