❈ 13.

821 123 18
                                    

"Minggir!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Minggir!"

Seulgi menoleh hanya untuk mendapati Jimin meneriaki tiga orang atlet yang sedaritadi sedang mengerubunginya. Sore ini Seulgi hanya sedang berduduk santai sambil menikmati semilir angin, kemudian bagaikan tamu yang tak diundang, datang tiga orang atlet padanya menawarkan untuk berkenalan dan berteman. Awalnya Seulgi senangnya bukan main, tetapi lama kelamaan ia sadar dengan tujuan mereka yang sebenarnya.

Kau 'kan Kang Seulgi?

Aku sudah lama ingin berteman denganmu, Seulgi.

Lain kali kita pergi bermain bersama yuk?

Oh ya, kau 'kan sahabatnya Bae Joohyun?

Boleh aku mengajukan permintaan? Jika kita pergi bersama nanti, bisakah kau juga bujuk Joohyun untuk pergi? Kalau kau yang ajak, dia pasti tidak akan menolak!

Melihat Jimin yang kebetulan datang dan mengusir mereka tanpa ragu, ia tidak tahu harus merasa marah atau berterima kasih. Marah karena pria itu mengusir teman barunya atau berterima kasih karena sudah memisahkannya dengan orang yang memiliki maksud tertentu padanya.

Walaupun sejujurnya Seulgi tidak keberatan akan itu. Ia sudah terbiasa.

"Kenapa kau ada disini?" tanya Seulgi sesaat Jimin sudah duduk disebelahnya, matanya masih menatap kepergian ketiga atlet itu dengan tatapan aneh dan tidak suka.

"Siapa mereka?" alih-alih menjawab, Jimin malah melontarkan pertanyaan baru.

"Teman baru."

Jimin menatap Seulgi tidak percaya. Teman baru, katanya? Jelas-jelas Jimin melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana raut wajah Seulgi yang merasa tidak nyaman saat ketiga atlet tersebut mengerubunginya dan melontarkan beberapa kalimat yang sayangnya tidak sempat ia dengar.

"Yang benar saja, Kang Seulgi? Aku tidak percaya."

Seulgi mengembuskan nafasnya, seketika suasana hatinya berubah. "Aku sudah terbiasa, Park Jimin. Kau tenang saja."

"Hah?"

"Ketiga orang tadi一ingin berteman denganku. Tapi aku sadar, sebenarnya bukan aku yang ingin mereka jadikan teman, melainkan Joohyun." Jimin tercengang mendengarnya.

"Joohyun?" Jimin memastikan pendengarannya.

"Joohyun orangnya cukup tertutup dengan orang baru. Jadi, kebanyakan orang yang ingin dekat dengannya selalu menggunakanku sebagai perantara."

"Seulgi一"

Seulgi menatap Jimin sambil tersenyum tipis. "Aku senang kok, Jim. Aku senang banyak mendapatkan teman baru, walaupun mereka tidak benar-benar menginginkanku sebagai teman."

Kali ini Jimin yang menghela nafasnya. Ia kira orang seperti Seulgi hanya menjalani kehidupannya dengan bahagia, tetapi perkiraannya salah.

Seulgi juga memiliki masalahnya sendiri一pada dasarnya setiap orang memiliki masalahnya masing-masing.

Athlete's Daily Life | btsrvWhere stories live. Discover now