❈ 2.

1.7K 214 31
                                    

Jarum jam hampir menuju angka dua belas yang menandakan jam makan siang akan segera datang dan waktu berlatih untuk sesi pagi sudah berakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jarum jam hampir menuju angka dua belas yang menandakan jam makan siang akan segera datang dan waktu berlatih untuk sesi pagi sudah berakhir. Jika disesuaikan dengan jadwal pada umumnya, waktu berlatih para atlet dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah sesi pagi, waktu berlatih dimulai dari pukul delapan pagi hingga pukul setengah dua belas siang. Kemudian sesi kedua adalah sesi sore, waktu berlatih dimulai dari pukul setengah tiga hingga pukul empat sore.

Saat ini Kang Seulgi dengan raut wajah penasaran mendengarkan kalimat demi kalimat yang keluar dari bibir Bae Joohyun. Latihan mereka untuk sesi pagi sudah selesai. Sebelum pergi ke kantin untuk makan siang, mereka menyempatkan waktu untuk berbincang sebentar. Lebih tepatnya Joohyun yang menceritakan kejadian tempo hari saat ia sedang bersama Min Yoongi.

"Aku tidak mengerti kenapa dia berbicara seperti itu?" Joohyun mengungkapkan kegundahan yang ia rasakan di dalam hatinya.

Seulgi bergumam sebelum ia menjawabnya. "Mungkin dia baru menyadarinya?" ujar Seulgi yang lebih terkesan seperti sedang menebak.

"Menyadari apa?"

"Menyadari bahwa kau manis. Kau memang manis, kok. Kemana saja sih Min Yoongi itu baru menyadarinya?" nada bicaranya terdengar seperti orang yang sedang tersinggung. Sedangkan di sisi lain, Joohyun hanya bisa terdiam kemudian sepersekian detik kemudian ia menepuk dahinya一menyalahkan dirinya sendiri.

Bercerita tentang masalah lelaki, asmara, percintaan bersama Kang Seulgi merupakan ide yang kurang bagus. Mengingat Seulgi yang payah dalam urusan tersebut dan jangan lupakan fakta bahwa Seulgi dan Joohyun sama-sama menempati peringkat pertama untuk kategori manusia tidak peka diantara teman-temannya berlima. Secara teknis, mereka berdua sama saja.

"Aku memang sebaiknya bercerita pada Sooyoung saja." gumam Joohyun yang masih dapat didengar oleh Seulgi.

Seulgi terkekeh seperti anak kecil tanpa dosa saat mendengarnya. "Betul. Untuk urusan seperti ini, aku memang harus didampingi oleh yang lainnya. Jika aku hanya sendiri yang mendengarnya, aku sangat sulit untuk memahaminya." Joohyun menghela nafasnya. Benar, dia melupakan tentang hal itu.

"Hey, nanti malam kita makan-makan yuk! Ayahku mengirimkan banyak sekali makanan dan berpesan untuk berbagi kepada yang lainnya. Rasa-rasanya juga masih sangat berlebih untuk porsi kita berlima." Seulgi dengan cepat mengganti topik. Berujar dengan sangat antusias. Joohyun yang mendengarnya mau tidak mau tersenyum. Kang Seulgi dan makanan memang perpaduan yang sangat bagus.

"Boleh. Tentu saja aku juga ingin makan!" Joohyun meresponnya dengan tidak kalah antusias. Tidak ingin mengecewakan Seulgi yang sudah sesemangat itu.

"Aku akan mengajak siapa lagi ya?" pandangan Seulgi mengelilingi aula tempat atlet panahan berlatih. Berusaha menemukan sisa-sisa atlet yang belum beranjak dari tempat ini. "Hey, Bambam! Jeon Jeongguk!" Bambam dan Jeon Jeongguk adalah dua orang yang tersisa disini.

Athlete's Daily Life | btsrvWhere stories live. Discover now