BAGIAN TIGA PULUH TUJUH

7.3K 524 125
                                    

HAPPY READING


"Mungkin saat hatiku masih sayang, salahku memutus cinta dan kini ku menyesal rindu hanya di dalam hati"




Naya melihat penampilannya di cermin yang berada di dalam kamarnya, dia memakai dres selutut berwarna peach, dia memakai liptin agar tidak terlihat pucat. Dia tersenyum dan bergegas turun ke bawah. Hari ini dia mau ke rumah sakit menjenguk Ibu nya yang masih terbaring lemah di rumah sakit. Beberapa menit kemudian mobil yang di bawa Naya berhenti tepat di parkiran rumah sakit.

"Ayah" Panggil Naya sedikit berteriak, dia berlari kecil menghampiri Bima sambil membawa buah buahan yang di belinya sebelum ke rumah sakit.

Langkah Bima terhenti menatap putrinya yang berlari menghampirinya.

"Kamu sama siapa Nak?" Tanya Bima saat Naya sudah didepannya.

"Naya sendiri Yah, oh iya Bunda udah baikan?"

"Bunda masih belum sadar, kamu mau jenguk Bunda?" Jawab Bima sambil menatap sendu Naya.

"Iya Yah, ayo" Ucap Naya menggandeng tangan Bima.

Sesampainya di ruang inap Ayu, bima dan Naya melihat Rama yang sedang menangis sambil memukul tembok.

"Rama ada apa ini? Kenapa kamu memukul tembok itu?!" Tanya Bima khawatir.

Entahlah perasaanya kali ini takut.

"Bunda" Lirih Rama sambil menundukan kepalanya menatap lantai.

"Ada apa dengan Bunda?" Tanya Bima. Sedangkan Naya dia hanya diam saja.

"Ta tadi Bunda kejang kejang hiks" Isak Rama sambil menatap Sendu Bima.

Deg

Rasanya jantung Naya saat ini berhenti berdetak, dia tidak bisa membayangkan. Dia menangis.

Ceklek

"Gimana keadaan Istri saya?"

"Gimana keadaan Bunda saya?"

Tanya mereka barengan saat Dokter keluar dari ruangan Ayu.

"Keadaan Ibu Ayu bisa di katakan tidak sedang baik baik saja, kita harus melakukan Transplantasi jantung, atau cangkok jantung. Tapi sebelum melakukan Transplantasi kita harus segera mencarikan Ibu Ayu donor Jantung dalam waktu 2 hari ini" Ucap Dokter membuat Bima dan Rama terduduk. Mereka menatap kosong ke arah Dokter itu.

"Jika dalam waktu dua hari, kita tidak mendapatkan Donor Jantung maka, nyawa Ibu Ayu tidak dapat tertolong apalagi sekarang Pasien sedang kritis" Jelas Dokter.

Naya terduduk dilantai dan menangis, dia takut Ibu nya pergi meninggalkan mereka selama lamanya.

"Saya permisi dulu dan satu Pasien belum bisa di jenguk" Setelah mengatakan itu Dokter tersebut meninggalkan mereka bertiga.

"Ayah ini gimana? Hiks aku sayang sama Bunda, aku ga mau Bunda ninggalin aku, ninggalin kita semua hiks, apalagi bulan depan adalah Wisuda aku hiks" Isak Rama. Naya yang mendengar ucapan Rama itupun menangis.

KANAYA [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن