END

10.9K 628 67
                                    


HAPPY READING

"Suatu hari nanti, kita akan pulang kerumah yang sama, menikmati secangkir kopi yang panas sepulang kerja. Menyiapkan makan malam bersama, kemudian melepas penat dengan cerita dan tawa. Dan kita akan tertidur di ranjang yang sama"




Seorang pria berumur 27 tahun itu sedang duduk dikursi kebesarannya sambil membolak balikan kertas yang berada didepannya itu. Jam menunjukan pukul sebelas siang, itu artinya sudah jam makan siang. Dia memijit pelipisnya.

Ceklek

"Hai sayang" Ucap seorang wanita sambil tersenyum.

"Hmm" Balas sang pria tersebut.

"Kamu kenapa? Kepala kamu sakit?" Tanya perempuan itu sambil berjalan mendekati Tunangannya.

"Hmm"

"Mau aku pijit?" Tanya Wanita cantik itu lagi.

Daniel. Pria itu adalah Daniel sekarang dia berumur 27 tahun dan sudah menjadi CEO menggantikan Daddy nya. Keenan.

"Ga usah, gapapa" Ucap Daniel datar.

Wanita itu hanya tersenyum tipis kemudian duduk dan membuka bekel untuk Daniel.

"Aku bawaain kamu, salad sayur kesukaan kamu" Ucap Wanita itu.

"Viona sudah berapa kali saya katakan? Saya tidak akan pernah memakan masakan kamu, jadi percuma kamu bawa kesini!" Sentak Daniel.

Wanita itu bernama Viona Letisya. Tunangan Daniel sejak 5 bulan yang lalu. Mereka bersahabat saat duduk dibangku perkuliahan, viona sering kerumah nya Daniel. Keluarga mereka berdua sudah dekat dan saat selesai wisuda orang tua mereka menjodohkan mereka berdua.

Daniel pria berumur 27 tahun ini tidak pernah menganggap Viona sebagai tunangannya. Bahkan cincin pertunangan pun tidak pernah dipakai Daniel. Hanya Viona yang memakai cincin.

"Sampai kapan kamu mau kayak gini Niel?" Tanya Viona dengan begitu lirih.

Daniel menatap Viona dengan tajam.

"Saya sudah katakan bukan? Sebelum kita tunangan saya kasih kamu pilihan, mau tetap jadi temanku selamanya atau pertemanan kita putus saat tunangan itu!  Dan satu, saya tidak akan pernah menganggap kamu sebagai tunangan saya!" Ucap Daniel sedikit menaiki suaranya.

"Sekarang keluar! Saya tidak mau melihat wajah kamu diruangan saya!" Usir Daniel terang terangan sambil menunjuk pintu.

Viona tersenyum miris kemudian keluar dari ruangan Daniel dengan hati yang sakit. Dia megusap air matanya, dia sadar sampai kapanpun dia akan kalah dengan perempuan bernama Kanaya Salsabilla Adreana. Masa lalu Daniel.

Setelah kepergian Viona, daniel mengusap wajahnya dengan kasar kemudian melepas dasi yang mencekik lehernya.

"Maaf Vio" Gumam Daniel.

"Semakin lo mempertahankan pertunangan ini, yang lo dapat cuman air mata, lo tau gue cinta dan sayang sama siapa" Lirih Daniel.

Dia menyandarkan tubuh nya dikursi kemudian tersenyum tipis saat melihat foto Naya yang berada dimeja kerjanya itu.

🐣🐣🐣

Hari ini adalah hari minggu, daniel bangun dari tidurnya saat mendengar suara alarm. Dia meregangkan otot ototnya kemudian berjalan ke kamar mandi, hari ini dia akan ziara ke makam Naya.

"Sudah bangun?" Tanya Sheila sambil mengaduk susu.

Daniel tersenyum tipis dan menganggukan kepalanya saja. Sheila masih cantik walau sudah berumur kepala lima.

"Tumben rapi? Mau ziara?" Tanya Sheila.

"Iya mom, sudah lama Daniel ga ke makam Naya. Nanti dia marah sama Daniel" Kekeh Daniel sambil memakan roti tawar yang diolesi selai coklat.

"Vano mana?" Tanya Daniel lagi.

"Adik kamu olahraga" Jawab Sheila.

Daniel menganggukan kepalanya saja dan makan bersama Sheila. Kalian pasti bertanya dimana Keenan? Dia ada diluar kota.

SKIP

Daniel memarkirkan mobil nya kemudian keluar sambil membawa bunga. Dia berjalan menuju makam Naya.

"Hai sayang?" Ucap Daniel dengan pelan. Dia tersenyum tipis dan menabur bunga.

"Maafin aku udah lama ga datang kesini, kamu tau sekarang aku sibuk, dan ga sempat kesini. Maaf maafin aku" Ucap Daniel sambil mengelus nisan yang bernama Kanaya itu.

"Aku mau curhat sayang" Bisik Daniel.

"Aku sekarang sudah tunangan dan tunangan aku itu teman aku waktu kuliah dulu, aku ga mau sana dia, aku udah mau akhiri pertunangan ini tapi dia tetap gamau. Aku marah," Ucap Daniel.

"Aku ga sudi nay nikah sama dia, aku gak sudi perempuan yang aku lihat pertama kali dia saat aku bangun tidur. Aku ga mau dia miliki aku, aku hanya mau kamu Nay, gamau yang lain hiks" Lirih Daniel sambil memeluk Nisan Naya.

"Aku mau nya kamu Nay yang miliki aku" Isak Daniel.

Dia menangis di makam Naya. Dia tidak akan pernah sudi jika yang menjadi istri nya itu Viona. Dia mau nya Naya.

"Aku gak pernah ikhlas Nay hiks, kamu ga mau meluk aku? Aku capek Nay hiks, tolong peluk dan katakan kalo semuanya akan baik baik saja" Ucap Daniel sambil terisak isak.

Daniel mengusap air matanya kemudian memandang sendu makam didepannya.

Cup

Daniel mengecup nisan itu sambil membisikan "Naya sayang aku pulang dulu, kamu jangan khawatir, ga ada yang bisa miliki aku selain kamu"


THE END

HALO GUYS ADA YANG KANGEN DANIEL SAMA NAYA?

ADA EXTRA PARTNYA YAAA! AKU AKAN KASIH KALIAN KEJUTAN WKWWKWKKWWKWKWK

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENTARNYAAA!

KANAYA [TAMAT]Where stories live. Discover now