KANAYA [TAMAT]

BAGIAN SEMBILAN

"Maafkan bila ku tak sempurna, cinta ini tak mungkin ku jaga ayat-ayat cinta bercerita cintaku padamu"

HAPPY READING.

Minggu pagi banyak orang sudah memadati taman kota, ada yang bersepeda, ada yang berjualan dan ada juga yang berolahraga seperti lari keliling taman. Naya pun ada ditaman sejak setengah jam yang lalu, naya sedang duduk disebuah kursi putih yang berada ditaman itu.

Naya memakai kaos putih dan celana legging hitam serta sepatu sneakers putih. Tak lupa Naya membawa handuk kecil berwarna putih dengan botol minum.

Naya duduk sambil melihat orang yang berlalu lalang ditaman, di taman membuatnya sedikit lupa masalah keluarga-nya.

Naya tersenyum tipis saat melihat sebuah anak laki-laki sedang berlarian di depannya, sangat ganteng itulah kata pertama keluar saat Naya melihat senyum anak kecil itu.

"Hei" Panggil Naya sedikit berteriak ke arah anak kecil itu.

Anak itu menengok ke arah Naya kemudian datang menghampiri-nya.

"Ada apa kak?" Tanya-nya dengan suara Imut.

Naya yang memang sedari tadi gemes dengan anak itu langsung mencubit pelan pipi-nya.

"Nama kamu siapa? Ganteng banget sih" Ujar Naya

"Namaku Rio" Jawabnya tersenyum lebar.

"Rio sama siapa ke sini?" Tanya Naya sambil menyuruh Rio untuk duduk disebelahnya.

Anak itu menurut kemudian duduk anteng disebelah Naya.

"Aku bareng abang kak, tapi abang lagi beli minuman"

Naya menganggukan kepalanya dan tersenyum "Kok kamu ganteng banget sih?"

"Hehe aku emang ganteng kok" Jawabnya dengan pipi yang merona.

"Wahh wajahmu merah" Kekeh Naya.

Dan Rio? Dia hanya tersenyum sambil menutupi kedua wajahnya.

Dilain tempat

Seorang pria sedang melihat Gadis dengan anak kecil, pria tersebut adalah Andika abangnya Rio. Sejak tadi Andika atau biasa di panggil Dika itu melihat interaksi Rio adiknya dan Gadis didepan Rio yaitu Naya.

Dengan tergesa gesa Dika menghampiri keduanya "Rio" Panggil Dika.

"Abang" Teriak Rio sambil memeluk Abangnya.

"Oh Kamu abangnya Rio?" Tanya Naya sambil memasukan Ponselnya dikantong celana.

"Iya, lo siapa?" Tanya Dika Balik.

"Kenalin Aku Naya" Ujar Naya memperkenalkan diri.

"Andika panggil Dika" Jawab Dika sambil menjabat tangan Naya.

Naya hanya tersenyum dan mengangguk saja kemudian berpamitan untuk pulang.

***

Naya memasuki rumah-nya dengan santai tanpa mengetahui bahwa dia di lihat oleh Kedua orang tua-nya.

"Dari mana saja kamu?!" Tanya Bima dingin sambil melepas kaca mata yang dipakai-nya.

Kedua orang tua Naya duduk diteras rumah. Langkah Naya terhenti saat mendengar suara Ayah-nya.

"Dari taman Yah" Balas Naya cepat.

"Baru pagi udah keluyuran aja kamu!" Ketus Ayu sambil menaruh cangkir kopi dan menatap sinis Naya.

Naya hanya diam saja.

"Kenapa diam?!"

"Maaf Bun, naya olahraga bukan keluyuran" Balas Naya.

"Olahraga dari mana coba? Dan satu lagi jangan panggil saya Bunda. Karna saya bukan Bunda kamu!" Tambah Ayu kemudian berjalan meninggalkan Naya dan di ikuti oleh Bima.

Hati Naya tertohok mendengar ucapan dari orang yang mengandung serta melahirkan-nya.

Naya terduduk diteras sambil menangis. Menangisi hidup-nya yang malang.

"Sabar non Naya" Kata Bibi menghampiri Naya yanh tengah menangis itu.

Tangis Naya pecah saat di pelukan Bik Ima. Bibik yang sudah membesarkan-nya.

"Bik Naya gak kuat hiks... kenapa Ayah sama Bunda hikss tega sama anaknya sendiri hiks hiks... hati Naya sakit bik... hiks ini bukan salah Naya hiks" Lirih Naya disela sela tangis-nya.

Bik Ima memeluk Naya sangat kuat memberikannya kekuatan. Bik Ima tau Naya anak yang baik dan dia hanya Korban disini. Dia difitnah Bibi tau semua itu.

"Non Naya harus sabar yah? Disini bukan hanya ada Non Naya, dirumah ini ada Bibi dan mang Ujang. Non gak sendirian" Kata Bik Ima.

TBC

YA ALLAH MAAF READERSKU TERSAYANG AKUU LAMA UPDATE-NYA.SUMPAH URUSAN KAMPUS SANGATLAH BANYAK SAMPAI SAMPAI AKU GAK ADA WAKTU BUAT NGETIK. MAAFIN AKU SEKALI LAGI JIKA AKU UPDATE PART-NYA SEDIKIT FIKIRAN KU SAAT INI"GSKHDKSHPWDISK"😭😭😭

MAAFIN AKUU SUMPAH, DOAIN AJA BESOK AKU UPDATE LAGI😌😌😌😌

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU!😘😘😘