BAGIAN 8

14.8K 3.5K 2.9K
                                    


Paginya, semua anak kosan kecuali Yoshi menjadi ricuh karena saling mengeluh dapat pesan misterius dari nomor asing. Mereka saling bertanya siapa yang sudah iseng-iseng mengirim pesan tidak jelas itu, namun tidak ada yang mengaku, bahkan saling mengaku mereka sendiri sama-sama mendapat pesan dari nomor misterius, termasuk Yoshi.

"Please, deh, ngaku aja kalo yang ngirim pesan ini di antara kalian!" seru Hyunsuk, kesal karena daritadi belum juga ada yang mau mengaku. "Nggak lucu tau gak!"

"Tau nih, masih pagi udah mancing tensi," timpal Haruto.

"Kalian semua mending bogem gue daripada gue dicurigain," ucap Yedam. "Gue sendiri dapat pesan kek gitu."

Jihoon, Mashiho dan Junkyu hanya duduk diam di sofa ruang tengah dengan pikiran berkecabang.

Yoshi maju dan berdiri di antara Doyoung dan Junghwan. "Kalian dapet pesan kayak gimana?"

Serempak ke-11 laki-laki itu menyuarakan masing-masing isi pesan dari nomor misterius.

"Gue dapet pesan cuma satu huruf T sama emot air," tutur Hyunsuk.

Jihoon berdeham sebelum bersuara, "Sama kayak bang Hyunsuk, bedanya di gue abjad R."

"Gue abjad E," gumam Yoshi sembari menunjukkan ponselnya.

"Gue A, emot air," ujar Junkyu dengan bola mata membulat.

Kemudian Mashiho mengaku mendapat pesan cuma satu huruf juga yaitu abjad S, Jaehyuk mendapat abjad U, Asahi mendapat abjad R dan Yedam mendapat abjad E--masing-masing ada emot airnya.

"Beda dong sama gue," ujar Doyoung. "Gue cuma dapet pesan emot api doang."

Haruto bertepuk tangan. "Nah, gue juga, Doy!"

"Lah, gue juga." Jeongwoo dan Junghwan berbicara serempak.

"Bentar-bentar," sela Junkyu. "Coba yang di pesannya ada huruf susun hape kalian di meja, susun sesuai urutan umur."

Oleh saran Junkyu, sebagai yang tertua Hyunsuk pun jadi orang pertama yang menaruh ponselnya di meja, diikuti yang lainnya dan terakhir Yedam.

"T, r, e, a, s, u, r, e." Mereka mengeja serempak. "TREASURE!"

"Treasure? Apa maksudnya?" tanya Mashiho.

"Apa mungkin...." Jihoon menyela kalimatnya.

"Apa mungkin apa, Bang?" tanya Junghwan sembari menyentuh bahu Jihoon.

"Kita dikirimin pesan dari nomor yang sama kan? Apa mungkin ada orang yang mau neror kita?"

"Hah?" cengo semuanya, kecuali Yoshi karena dia sudah tahu siapa pelakunya.

Hyunsuk berdecak. "Gak mungkin dah, gabut banget neror aneh-aneh gini."

"Ya siapa tau kan?" kata Jihoon, tapi sebenarnya dia juga kurang yakin.

"Daripada pusing mikirin pelakunya, mending lacak aja nomornya," saran Asahi.

"Oke, tapi sebelum itu gue mau mastiin lagi, bukan salah satu dari kalian pelakunya, kan?" tanya Hyunsuk sekali lagi.

"Bukan!" jawab mereka serempak.

Hyunsuk pun berlalu ke kamarnya untuk bersiap-siap menuju kampus, nanti setelah tiba di kampus dia akan lacak nomor itu di sana. Yang lainnya juga kembali ke aktivitas pagi masing-masing.

Lagi-lagi menyisakan Yoshi yang mencoba mencari keberadaan seseorang yang dia yakini ada di sekitar kosan.

Yoshi yakin, pelakunya masih orang yang sama.

Revenge 3 | TREASURE Where stories live. Discover now