8

5.3K 386 78
                                    

RINTO POV

Merpati
Akan menunggu sampai mati
Ketika sang kekasih pergi

*******

"Alpha intelligence, kau ku lepas dengan hormat.." suara Bli Ngurah  sedikit lirih dan memberikan hormat kepadaku , lalu meletakkan tangan nya di belakang kepala, tertunduk tanpa perlawanan.

Aku berdiri diam menatap Bli Ngurah sang Monster gagah perkasa , tidak takut siapa pun, kini dia takluk dan mengkerut, mataku menatap sangat lekat ke sosok tangguh itu, entah  apa yang aku harapkan.

"BLI EH, .... " suara Riri panik , sambil berlari menarik tangan Bli Ngurah

"...." Bli Ngurah bergeming sambil terus menatapku

"NTO EH,  SELAMATKAN BLI PERKASA NTO " Riri menggucang tanganku

Jujur , aku bingung minta ampun saat ini, di satu sisi aku mah bahagia yah si Monster lenyap dari muka bumi , tapi di sisi lain entah kenapa rasanya pengen gitu menarik tangan nya, dan bilang , jangan pergi

"Dek..." Abang Dirga datang dan memelukku dari belakang

"Ayok..." Lalu dia  menarik ku menjauh dari Riri dan Bli Ngurah , dan masuk kedalam rumah dengan perasaan yang janggal.

********

Ke esokan hari nya Di rumah no 22, jam 7 pagi

Aku berada di ruang tamu, duduk di sofa, dengan remot berada di tangan , sudah 2 jam aku hanya memindah mindahkan saluran tipi tanpa sebab yang jelas, ada rasa sedih, tapi ngga tahu apa, harus nya aku adalah orang paling bahagia saat ini ketika si monster itu pergi dari hidupku.

"Nto eh , Riri balik hari ini ke Amrik...." Riri datang dengn segelas juice mangga buatan bi sima , dia aneh tidak seperti Riri biasanya

Wajahnya murung dan ditekuk, dia satu satunya yang histeris menarik tangan Bli Ngurah dengan isakan tangis maha dahsyat kemarin.

"BLI PERKASA,.... JANGAN DIAM, TOLONG .....SEKALI INI TOLONG eh .....FORTE "

Saat itu dari jauh aku melihat Bli Ngurah juga dengan aneh nya membelai kepala Riri sambil berkata

"Aku titip Yinto....."

Lalu Riri berbalik kearah ku dan memohon agar aku menghentikan penangkapan Bli Ngurah

Masalahnya aku juga bisa apa, biarin aja ditangkap , biar aku bebas hehehe

Jujur aku saat itu juga bingung dengan situasi nya, di satu sisi aku bahagia Bli Ngurah akhirnya jauh dari Hidupku, tapi di sisi lain, aku berharap dia berkelahi seperti biasa , kemaren Dia hanya diam seperti robot melihat kartu merah di tangan Mama

Dan akhirnya Bli Ngurah di bawa tanpa perlawanan

Kartu merah apa pula yang di pegang oleh Mama

Tunggu !

Kenapa Riri memanggil Bli Ngurah Forte ?

"Ri......" aku menatap mata Riri yang sembab karena nangis lalu mnggapai tangan nya , dan menggenggam nya

" eh Nto eh, Ikut Riri yah.... please " Riri menatpku penuh harap

"Ngga bisa Ri, kini aku ada Mama, dan juga Abang Dirga yang menjagaku, kamu lihat kan , kemarin Mama bisa mengalahkan Si Monster dengan mudah, cuman pakai kartu merah hahahha, HEBAT KAN MAMA " jelasaku penuh semangat dan berapi api

MY PRINCE Where stories live. Discover now