12

6.6K 349 166
                                    


Rinto pov

Rumah No 22

00.30
Dengan pelan Bli Ngurah meletakkan tubuh Riri diatas kasur

Tapi tangan Riri masih melingkar kuat di leher kokoh Bli Ngurah , enggan turun

"Cium !... " Riri udah monyong

Bli Ngurah tersenyum melihat tingkah Riri, lalu tangan kekarnya membelai kepala Riri

Bli Ngurah menoleh kearahku , dengan wajah bingung.

Dih , makin manja saja gaya nya Riri, nempel ke perut Bli Ngurah

Aku langsung datang dan menoyor kepala Riri , lalu menarik nya dari tubuh Bli Ngurah.

"Yang cidera paha Ri, bukan otak lu, sono tidur dasar manja "

"Nto eh ,... Riri sayang eh sama Nto eh " kini Riri memeluk sambil ngendus ngendus leherku

"Ri ... itu sisa bibir si Penjahat Arka tadi  " Riri langsung sontak mundur melepaskan pelukan nya

"Huekkkks " dia merasa jijik

"Hahahaha, lebay lu " canda ku berdua dengan Riri

Aku beranjak turun dari kasur , saat berputar Bli Ngurah sudah berada tepat menghadapku.

Tangan nya mengepal
Darah memompa ke seluruh di lengan nya, urat urat disana mengejang beriak karena amarah

Mata nya bengis
"Arka ! Menjamah mu ? " emosi bukan main dia dibuat nya.

Waduh ngeri

aku memberanikan diri meraih tangan nya yang terasa panas.

"Ngga Bli ,  ... " jawabku cepat

"... " Bli Ngurah makin mendekat ,

"dia cuman nakut nakutin aja gitu , ga sampai gimana gimana , hehehe" sumpah tawa ku garing banget.

Bli Ngurah meraih ku, cengkraman tangan nya di pinggangku cukup kuat, lalu menempelkan aku kedinding, dada tebal nya menekan ku, tangan kanannya memukul tembok diatas kepalaku, giginya beradu hingga terdengar bunyi.

"BAGIAN MANA ! JAWAB "
Brughh , beton tebal itu bolong pas dekat telingaku, aku sontak buang muka.

Lalu dia mendekat kan wajah sangarnya ke kupingku.

"Tidak ada yang bisa menjamahmu, selain aku dengar!..."

Aku diam tegang

"Dengar tidak ? " dia mengulangi pertanyaan , dan kembali memukul tembok hingga bergetar

"..." aku masih diam sambil memejam kan mata

Dia bilang, cuman dia yang boleh menjamahku, dengan kontol ngeri nya itu.

Mendadak berkunang kunang mataku, membayangkan nya, belum lagi sepertinya nih monster kalau bercinta bisa sehari semalam sangking kuatnya, oh tuhan , bisa koyak , patah tulang , ARGGGGH

"TIDAAAK " akhirnya aku menjawab tidak

"... " matanya makin melotot melihatku

"Eh IA , maksudnya ia " aku meralat dengan cepat, takut nih monster murka.

"Kamu jangan macam macam yah dek, Jangan sekalipun kamu selingkuh dari Bli yah !, Bli bantai cowok itu sampai tujuh turunan, dengar kamu!.."

EMANG KITA PACARAN ? Aku membatin

Aku diam sambil terpejam

"DENGAR TIDAK !..." bentak nya

"Hooh ... " jawabku lemas

MY PRINCE Where stories live. Discover now