9

7.6K 452 210
                                    

NGURAH POV

Nusakambangan

Merupakan penjara paling sadis dan mengerikan di indonesia

Disinilah aku sekarang

memasuki ruang tahanan yang berbau amis , pesing dan gelap.

Yang konon katanya ini adalah bangsal tahanan paling mematikan di sini.

"Forte ... maaf ... i .. i  ... ini " suara kepala sipir ini bergetar ketakutan menunduk ke tanah

" ... " aku diam

" Forteee di .. di .. sel sebelah aja ya... aa " dia makin takut ketika aku menatap matanya dan mulai berjalan mendekat kearahnya.

Pria mungil dengan tinggi 176 cm itu mundur hingga terpojok ke tembok, aku terus berjalan hingga aku sudah berdiri pas di depan wajahnya, jauh menjulang lebih tinggi ketimbang dia, matanya menatap ngeri kearah dadaku, keringat dingin sebesar jagung menetes di kening nya.

Aku memiringkan kepala sambil berpikir , aku bunuh dia dengan cara apa, ku cekek dia sampai tulang tenggorokan nya hancur, atau ku koyak mulut cerewet nya sampai terpisah dari kepalanya.

Dari awal aku tiba disini dia terus mengoceh tidak karuan, seperti perempuan mulutnya,

"Fo... fortee ... am .. ampun" lutut kepala sipir itu gemetaran.

Tanganku yang di penuhi otot sekeras batu dan urat yang menjalar diasat nya meraih ketiak pria itu, lalu mengangkatnya hingga kami bertatapan mata seperti bulu , aku tidak merasakan bobot dari pria ini.

Andaikan kamu Yinto , pasti beda ceritanya, Yinto cerewet, pembangkang, susah di atur, TAPI SIAL NYA CUMAN DIA YANG MEMENUHI OTAKKU  CUMAN YINTO YANG MEMBUAT AKU HILANG AKAL, BUKAN WAJAH BUSUK KEPALA SIPIR INI

Dia menelan ludah menatap ngeri ke otot bicepku yang lurik dengan urat mengakar di sana, menahan tubuh ringan nya yang tak berdaya.

dasar pria lemah

"Kenapa ? Takut ? Takut sama otot otot ku?  ..." gigi ku beradu mebuat otot rahangku mengeras, jari jempolku menekan tulang rusuk kepala sipir itu , hingga terdengar suara tulang patah yang indah, aku menikmati rasa takut nya, memang harus begitu , karena aku sang pemangsa .

"ARGGGHHHHH AMPUNNN APUUNNN FORTEE AMPUUUN" dia menjerit menggeliat kesakitan tak berdaya dalam tangan kuat ku yang melumat tulang rusuk nya , jika aku menekannya lebih kuat sedikit lagi, suara tulang tulang patah nya akan lebih nyaring.

AH SUDAHLAH

Tak ada gunanya membunuh kepalas sipir sampah ini pikirku

" lemah ! " aku melepaskan cengkramanku , lalu kepala sipir itu jatuh ke lantai, dan langsung lari terbirit menuju ke gerombolan tentara di luar sana, sambil memegang dadanya yang mulai mengeluarkan darah.

"Kamu tidak apa apa ? Aku udah bilang, biarin aja , jangan ganggu Forte... dia lagi emosi , tadi aja dia udah bunuh 6 orang yang bertanya kepadanya, sepertinya Forte enggan mendengar suara orang, jadi lebih baik kamu jangan bicara, bahaya !... " salah satu teman nya membantu Pria  cengeng itu berdiri, tentara generasi sekarang banyak yang lemah, berbeda dengan generasi ku yang tahan banting,

"Aku pikir lebih balik Forte di tahanan terpisah, jangan di ruangan paling mematikan ini, maksudku begitu... arggghh aduh" jelas kepala sipir itu keteman nya sambil menahan sakit, membuat aku makin ingin membunuh nya, suara cempreng nya membuat aku kesal, kenapa suara jeleknya masuk ke dalam kupingku, aku melirik kearah mereka , dan aku pastikan kepala sipir lemah itu remuk oleh tanganku .

Tapi sialnya

Mereka melihat aku yang lagi gusar penuh emosi sontak berlari terbirit birit meninggalkan ku.

MY PRINCE Where stories live. Discover now