I : The Agreements.

16.9K 1.5K 160
                                    

Hari minggu, jam 1.45 siang.

Hari ini hari pertemuan pertama antara Hyunsuk dan Jihoon. Hyunsuk terlalu exicted dan berakhir dengan datang lebih cepat lima belas menit dari waktu yang sudah dijanjiin sama Jihoon. Entah exicted karena mau dapet uang atau exicted mau ketemu calon sugar daddy. Gak ada bedanya sih.

Tapi jujur, Hyunsuk nervous banget dan dari tadi Hyunsuk gak berhenti buat mainin jari-jari tangannya dibawah meja cafe shop yang udah dipilih sama Jihoon. Kedua matanya gak lepas dari pintu masuk cafe, berharap buat cepet ketemu sama calon sugar daddynya.

Tepat jam 2 siang, Jihoon dateng. Hyunsuk terpukau karena Jihoon terlihat sangat tampan. Padahal badannya cuman dibalut kaos putih polos, celana jeans abu-abu dan jam tangan bermerek yang melingkari pergelangan tangannya.

Kalo dasarnya emang ganteng, make baju gimanapun pasti ganteng, batin Hyunsuk.

"Nunggu lama?" tanya Jihoon sesampainya dia berdiri didepan Hyunsuk. Hyunsuk hanya menggeleng sebagai jawaban.

Jihoon menarik kursi didepan Hyunsuk pelan, lalu mendudukkan dirinya dengan nyaman.

"Oke.." Jihoon berdehem pelan, "jadi saya butuh pacar kontrakkan, mungkin sekitar... satu bulan?" jelas Jihoon, sedikit gak yakin soal waktu berapa lama dia harus menjalin hubungan pura-pura sama Hyunsuk.

"Kenapa?" tanya Hyunsuk sedangkan kerutan diwajah Jihoon menjadi jawaban sementara. "Maksud aku, kenapa pacar kontrakkan? Kakak ganteng gini masa nggak ada yang mau,"

Omongan Hyunsuk sama sekali gak ada unsur genit, modus, caper atau apalah. Dia bener-bener penasaran, kenapa orang kayak Jihoon butuh pacar kontrakkan? Hyunsuk yakin, pasti banyak yang mau sama Jihoon, secara Jihoon tinggi, ganteng.. dan paling penting sih kaya.

"Saya gak percaya cinta," jawab Jihoon pelan. Kedua matanya mendadak tajam, dan Hyunsuk akui, dia sedikit ketakutan.

"Ayah saya ngebet pengen lihat saya punya pacar, bahkan nikah," Jihoon membasahi bibirnya, "jadi saya harus punya pacar buat ngegagalin perjodohan yang dia mau."

"Dan satu bulan?"

"Satu bulan ayah saya disini, selama dia tinggal disini saya harus ngeyakinin dia kalo saya beneran punya pacar dan gak mau dijodohin..."

Hyunsuk mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar penjelasan Jihoon. Well, kata Junkyu Jihoon itu irit ngomong, tapi kenapa kesannya Jihoon bawel banget ya? Apa karena lagi punya banyak hal buat dijelasin?

"Kalau ternyata lebih, saya bakal bayar lebih," sambung Jihoon. Kedua matanya menatap Hyunsuk intens, seakan memaksa Hyunsuk buat nge-iyain.

Dan nyatanya Hyunsuk gak bakal nolak sih.

"How much?" tanya Hyunsuk sambil menyendok kue coklat yang dia pesan sebelum Jihoon datang.

"Sebut aja mau berapa,"

Hyunsuk mengamati Jihoon sejenak sebelum tersenyum simpul, "beneran?"

Jihoon mengangguk.

"Bayarin apartemen aku sampe setahun? Black card kakak buat aku selama satu bulan pacaran? Gimana?"

Hyunsuk menaik turunkan alisnya, terlalu bersemangat sekaligus menggoda Jihoon sampai mana uang yang dia punya.

"That's it?" Tanya Jihoon santai.

Hyunsuk kaget bukan main, that's it katanya?! Bayarin aparatemen setahun dan black cardnya Hyunsuk sita katanya that's it?! Gila kali ya nih orang kayanya.

"Aku fikirin lagi deh, kalo pengen sesuatu,"

Hyunsuk kira Jihoon bakalan marah, tapi Jihoon malah nyeruput Americano dinginnya dengan santai.

Jujur, Hyunsuk gak habis fikir.

"Jadi ini hubungan pacar kontrakkan ya, bukan sugar daddy?" tanya Hyunsuk, memperjelas.

"Kalo kamu mau nganggep ini hubungan sugar daddy juga nggapapa," Jihoon melipat kedua tangannya didada dan menatap Hyunsuk intens, "walaupun saya gak percaya cinta bukan berarti saya gak butuh kebutuhan biologis kan?"

Mati. Sekarang Hyunsuk yang digodain. Hyunsuk gak bodoh buat nafsirin omongan Jihoon. Dan sekarang pipinya memerah, malu.

"Aturan dari saya," Jihoon menggenggam tangannya dan kemudian meletakkan kedua tangannya diatas meja, "kamu gak boleh berhubungan sama siapapun selama masih ada dihubungan kontrak sama saya, kamu gak boleh kasih tau siapapun kalo kita cuman pacaran kontrak. Junkyu pengecualian. Kamu bakalan sering tinggal diapartemen saya,"

Hyunsuk membelalak kaget mendengar peraturan terakhir.

"Ti-tinggal bareng?" tanyanya gagap, masih kaget.

Jihoon mengangguk.

Hyunsuk menghela nafas sebentar, "aturan dari aku cuman satu kayaknya.. ask my consent." Jelas Hyunsuk penuh dengan penekanan dikalimat terakhir.

"Dan hidupi aku," sambung Hyunsuk.

"Okay." Jihoon mengulurkan tangan kanannya, "deal," dan Hyunsuk membalas, "deal." Gumamnya pelan.







IYAAA INI CERITA YANG UDAH PERNAH DIPUBLISH DITWT DAN UDAH COMPLETED. cuman karena akunku kesusi, jadi aku repost dan karena ini one of my favorite also heheheh :3

btw kenapa cuman Junkyu yang boleh tau karena Junkyu yang ngenalin mereka berdua. Jihoon bosnya Junkyu. Ini ada partnya tapi kayak chat di imess gitu jadi gak usahlah ya gak penting2 banget wkwkw :3

udah gitu aja, trimz!!! semoga suka!!! <3

Sugary Dad [COMPLETED]Where stories live. Discover now