X : Enjoying It.

9K 1.1K 64
                                    

“Ya kamunya jangan berisik dong. Bisa nggak?”

Refleks Hyunsuk menendang perut Jihoon hingga terlentang jatuh kelantai. Untungnya, tidak ada cedera serius.

Jihoon bukannya marah, ia malah terkekeh. Masih dalam posisi anehnya.

Hyunsuk beringsut kepinggir kasur, kepalanya sedikit menduduk. “Lu!” jari telunjuknya menunjuk Jihoon, “jangan aneh-aneh lu!” ancamnya dengan wajah yang dibuat seram.

Tawa Jihoon semakin kuat. Sementara Hyunsuk cemberut.

Tapi didalam hati, Hyunsuk ikut senang karena Jihoon nggak marah dan memegang janjinya. Yaitu consent.

Pagi hari tiba.

Kediaman Jihoon hari ini terlihat ramai karena ada Junghwan. Pagi-pagi sekali Junghwan sudah bangun saat Hyunsuk mengeceknya kekamar.

Dan sekarang keduanya sedang sibuk didapur. Membuat sarapan. Atau mungkin hanya Hyunsuk yang sibuk, karena Junghwan disebelahnya hanya berdiri diatas kursi dengan tatapannya yang terkunci pada nasi goreng yang sedang Hyunsuk masak.

Hyunsuk menoleh. Ia terkekeh dan mengusak surai anak kecil berumur lima tahun itu.

“Bangunin Om sana,” kata Hyunsuk lembut. Raut wajah Junghwan berubah. Ia cemberut.

“Bentar lagi mateng, kok.” Hyunsuk mencubit pipi gembil Junghwan pelan. “Abis kamu bangunin om, pasti langsung mateng.”

“Iya?” tanya Junghwan antusias.

Hyunsuk mengangguk.

“Oke!” sahut Junghwan seraya turun dari kursi dan bergegas berlari kekamar Jihoon.

“OOOOOMM JIHOOONNNNN!” jerit Junghwan begitu ia masuk kekamar Jihoon. Tak lupa untuk menutup pintunya.

Namun Jihoon masih belum terusik dengan jeritan Junghwan yang sebenarnya sudah cukup melengking.

Junghwan naik keatas kasur dengan sedikit kesusahan. Lalu ia duduk diatas perut Jihoon. “OM JIHOON!” panggilnya lagi didepan wajah Omnya itu.

Jihoon mengernyit. Sedikit terusik.

“BANGUN! BANGUN BANGUN!” ia melompat-lompat kecil diatas perut Jihoon.

Kali ini Jihoon membuka matanya.

“Ayo sarapan!” kata Junghwan.

“Belom laper,” jawab Jihoon. Ia mengangkat Junghwan dari perutnya dan mendudukkan keponakkannya itu disisinya.

“Yaudah,” Junghwan sedikit kecewa. “Hwani mam bareng paman Hyunsuk aja. Berdua.”

Saat Junghwan hendak turun dari kasur, Jihoon dengan cepat bangun dan menggendong Junghwan.

“Oke. Skuy kita sarapan!”

Jihoon berjalan kedapur dengan Junghwan digendongannya. Ia mengulum senyum melihat Hyunsuk yang sedang menata meja makan.

“Cium dong,” pinta Jihoon setelah berdiri disamping Hyunsuk.

Sugary Dad [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang