XIII. The Thunderstorm

8.1K 1.1K 174
                                    


Tiga hari kemudian Jihoon pulang. Ia bergegas masuk kekamar dan terkejut melihat kamarnya sangat rapih. Rapih dalam artian seperti ditinggalkan.

“Hyunsuk?” panggil Jihoon. Dan tidak ada sahutan.

Matanya menangkap secarik kertas yang tergeletak diatas kasur.

Matanya membola setelah membaca tulisan tangan Hyunsuk. Jihoon benar-benar lupa kalau kemarin itu hari terakhir. Dia emang jarang ngobrol sama Hyunsuk melalui ponsel karena Jihoon emang nggak suka berlama-lama megang ponsel.

Jihoon kira itu sama aja kayak hari-hari biasa. Hari-hari dimana Jihoon harus pergi keluar kota dan Hyunsuk nggak ngabarin dia.

Jihoon berkali-kali mencoba menghubungi nomor Hyunsuk tapi selalu operator yang menjawab dengan kalimat yang sama terus menerus.

Dua hari Jihoon habiskan buat mikirin keberadaan Hyunsuk. Jihoon mau kerumah papinya tapi nggak mungkin kan dia nanya sama papi Hyunsuk? Entar dikiranya lagi berantem sama anaknya.

Iya, Jihoon kebanyakkan mikir. Jihoon nggak terlalu paham Hyunsuk bakal kemana karena... ya Hyunsuk nggak pernah kemana-mana selama sama dia. Palingan kalo pergi ya sama Junkyu dan masih sekitaran sini.

Akhirnya... Jihoon mencoba cara terakhir dan yang paling ampuh:

Junkyu.

Iya, Pak?

Tau Hyunsuk dimana nggak?

Tau sih pak...

Tapi?

Tapi kata Hyunsuk nggak boleh ngasih tau bapak...

Kalo kamu ngasih tau, gaji kamu saya naikin.

Waduh... jangan bapak pikir, informasi temen saya bisa dibayar pake gaji ya!

Maaf.. saya udah bingung.

Naik berapa btw?

Terserah kamu deh mau naik berapa.

Bener?

Iya.

Serius nih?

Iya, Kim Junkyu.







***

“Saya pesan Iced Americano satu,” kata Jihoon.

“Sebentar ya pak,” kata si barista tanpa menoleh. “Atas na—” matanya membola setelah menyadari siapa pelanggannya, “ma siapa?” lanjutnya seperti berbisik.

“Park Jihoon.”

“Oke,” kata sang barista. “Mohon ditunggu, ya,” ia tersenyum.

Jihoon beranjak dari situ dan memilih untuk duduk.

Saat pesanannya datang, Jihoon bertanya, “kamu kelar jam berapa?”

“Masih lama,” jawab si barista.

“Saya tunggu kamu kelar kerja ya, Hyunsuk.”

Sugary Dad [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang