<Min Yoongi> Side Effect to be Your Sister

131 8 0
                                    

Cast : Min Jaeri
           Yoon Jaehyuk (Treasure)


Rambut acak-acakannya menjadi bahan pembicaraan mahasiswa disekelilingnya ketika ia berjalan di jalan menuju pintu keluar gedung fakultasnya setelah kelas terakhirnya usai, tepat setelah ia keluar kelas tadi, sesuatu terjadi hingga membuat rambutnya berantakan seperti ini.

Dari kejauhan, sebuah mobil kepolisian berhenti tak jauh dari langkah gadis itu, memang sengaja menjemputnya, pintu belakang terbuka dan gadis itu naik dengan tak mengubah wajah kesalnya. Pintu mobil mulai tertutup dan seseorang menjalankan mobilnya menjauhi area kampus. "Ya! Bisakah kau berhenti membuat masalah? Aku tak mau kamu merusak citraku dikantor, Ri! Sudah berapa kali aku bilang, eoh!"

"Bukan aku yang memulai!"

"Lalu kamu memancing gadis itu untuk bertarung kan!"

"Oppa! Berhenti menuduhku! Dia tadi langsung menjambak rambutku di koridor dan reflek aku melawan, aisshhhh kepalaku sakit kan." sahut Jaeri kesal. Ia menyisir rambutnya kebelakang karena meghalangi pandangannya.

"Mana dompet kamu! Siniin!"

"Mau apa!"

"Kau harus dihukum! Cepet siniin!" bentak Yoongi sedikit teriak. Sedangkan temannya hanya diam saja tak mau ikut campur dan memilih fokus menyetir menuju suatu tempat.

Jaeri dengan keberatan memberikan dompetnya kepada kakaknya. Yoongi langsung mengambil kartunya. "Aku sita kartumu, jangan menghabiskan uangmu hanya untuk membeli barang yang tak kau perlukan. Mengerti!" ucap Yoongi lalu mengembalikan dompet adiknya. Ia membenarkan posisi duduknya sembari mengamankan kartu adiknya ke dompetnya.

"ITU TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA! Dasar pelit!" Jaeri yang kesal kemudian meruntuk sebal dan tak dihiraukan oleh kedua pria yang duduk di jok depan. Mobil berhenti, dan kedua anggota polisi itu langsung melepas seatbeltnya sebelum turun.

"Jangan turun dari mobil, tunggu Oppa disini atau kau akan mati ditangan psyco. Arraseo!" pesan Yoongi sebelum menutup pintu mobil.

"Membawaku kemari sama saja membunuhku dasar bodoh!" runtuk Jaeri. Ia dengan malas bermain ponsel didalam mobil hingga dirasa ia bosan dan pemandangan disana tak terlalu buruk untuk berselfie sebentar. Memang ini salahnya sih, menghubungi kakaknya untuk segera menjemputnya dan berakhir ikut bertugas menangkap buronan.

Ia mencari spot foto dan kemudian mengambil beberapa gambar dirinya. Setelah puas, ia menyimpan ponselnya dalam saku celananya dan langsung memegang dadanya karena terdengar suara tembakan barusan. Ia dengan cepat, memasuki mobilnya. Tak lama beberapa mobil polisi mulai berdatangan tepat didepan gedung setengah terbengkalai. Karena kini mobilnya meman terparkir agak jauh dari gedung itu. "Aiisshhh berapa kali aku harus mengalami kejadian seperti ini. Bisa-bisa aku mati kena serangan jantung." runtuknya setelah memasuki mobil dan melihat sekitar was-was.

"Yoongi-yya. Kerja bagus!" puji atasannya padanya saat keluar dari lokasi. Suara tembakan tadi, keluar dari pistolnya dan berhasil menembak lengan psyco itu, korban yang memang sudah terluka parah sudah dilarikan ke RS terdekat. Kini pekerjaan Yoongi hari itu selesai dan kembali ke mobilnya setelah tersangka dibawa ke kantor polisi.

"Aku akan ikut mobil lain, berbaikanlah dengan adikmu. Aku pergi dulu." pesan rekan kerjanya dalam penangkapan tdi.

Sekarang ia mengemudikan mobilnya kembali kerumah sewaanya. "Kau gila memang, berani sekali mengajak adiknya ketempat seperti itu. Ya! Seharusnya aku ikut masuk kedalam supaya aku bisa menjadi korban psyco itu juga." ucap Jaeri kesal.

"Kau mau menjadi korban juga? Aku bisa mewujudkannya kalau kau mau." sahutnya tanpa menengok ke belakang ataupun melihat spion tengah.

"Bangsat."

MY BROTHER BTSWhere stories live. Discover now