<Park Jimin> Go Away My Old Enemy

2.7K 159 7
                                    

Park ji shin (you)

Hhhh

Ku jauhkan ponselku dari telinga. Aku sudah lelah menghubungi namja menyebalkan.

Bukankah hari ini dia berjanji akan menjemputku? Jam berapa ini?

Bahkan aku sudah keluar satu jam yang lalu. Aku sudah menghubunginya lebih dari tiga puluh kali. Ponselnya gak aktif

Dan aku hanya membuang nafas kasarku. Apa yang ia lakukan di hari liburnya sehingga dia mengingkari janji untuk menjemputku?

Tak sadar wajahku mulai merah. Pandanganku kabur oleh cairan bening yang bersarang dimataku. Aku menunduk menutup mataku dalam. Aku berhasil meneteskan cairan beningku.

Aku menahan isakanku, aku masih duduk dihalte. Aku mulai beranjak dari halte sambil mengusap kasar pipiku yang menjadi jalan jatuhnya air mataku.

Aku melangkah sesenggukan, kenapa aku harus menangis? Bukankah dulu aku tidak pernah menangis jika ia terlambat menjemputku. Aku mohon berhentilah mengalir bodoh!

Aku masih tak bisa menghentikan aliran mataku yang semakin lancar mengalir di pipiku.

Aku menunduk sambil berjalan pelan. Aku hanya memandang lantai trotoar sambil menahan isak tangisku.

Langkah ku semakin pelan, aku bahkan lupa makan siang hari ini.  Aku tak sempat meninggalkan perpustakaan hanya untuk mencari data yang tertinggal di perpustakaan oleh killer ssaem. Aku menghabiskan waktu istirahat untuk makan siangku hanya mencari data sialan itu dan hasilnya...tak ada data diperpustakaan.

Sial. Ssaem killer itu malah lupa kalau data yang ia cari sudah ada di mejanya.

Aku hanya menghela nafas didepannya. Dan mengumpat dibelakangnya.

Aku semakin mengeratkan tanganku pada pegangan tas punggung ku. Menahan rasa pegal dikakiku yang kurasa sudah  menempuh hampir dua kilo.

Karena aku tak biasa jalan kaki sejauh ini. Aku tak pernah olahraga sseberat ini. Dan aku belum mengisi perutku.

Aku bisa saja membeli makanan, tapi aku tak peduli dengan itu. Aku hanya sibuk menangis. Menahan rasa kecewa pada orang itu. Aku menangis lagi disisa tenagaku.

Aku semakin lemas, ini seperti mimpi aku melayang. Aku tak merasakan kakiku yang melangkah.

"JI SHIIIN...!" suara itu. Aku merasa tubuhku melayang ke awan. Dunia berputar.

Aku merasa ada tangan yang memegang tubuhku dan aku jatuh kepelukannya.  Aku melihatnya yang sedang membuka mulutnya.

Aku hanya memandangnya sesaat sebelum pandanganku kabur dan gelap.

******

Jimin's side

Ini hari libur bagi jimin, dan ia  gunakan untuk berkunjung ke rumah sahabat kecilnya setelah mengantar adiknya. Sahabat kecil yang sudah lama tak berjumpa dengannya semenjak ia menjadi bintang saat ini.

Ia terus berbincang- bincang dengan sahabat kecilnya itu. Dan jimin menengok ponselnya dengan iseng. Lowbat.

Jimin meminta izin untuk mencharger ponselnya dirumah sahabatnya itu. Tentu saja di sambut senyuman yang bertanda ia mengizinkan.

Pagi berganti sore. Mereka menghabiskan waktu untuk saling sharing berita apa saja yang terjadi pada teman- temannya sekarang. Tak lupa membahas masa lecil mereka yang sangat bahagia. Dimana jimin yang selalu mendapat ejekan dari temannya yang tubuhnya gendut dan berwajah bulat dan sahabat itulah yang membelanya.

Bahkan jimin lupa, bahwa adiknya juga pernah membelanya habis- habisan tapi jimin sekarang jimin tak ingat.

Jimin mengambil ponselnya dan menghidupkan hingga saat selesai loading. Tertera tigapuluh tiga panggilan tak terjawab dan tiga pesan.

MY BROTHER BTSWhere stories live. Discover now