12. ALANNE 🐰

372 26 0
                                    

Semoga harimu menyenangkan yaa^^
Selamat membaca dan jangan lupa jejaknya^^
Kalo lihat typo, boleh kasih tau aku^^

Semoga harimu menyenangkan yaa^^Selamat membaca dan jangan lupa jejaknya^^Kalo lihat typo, boleh kasih tau aku^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini Al belum bisa tidur sampai tengah malam.

Dia masih duduk di kasur memainkan ponselnya, dia sedang menonton YouTube tapi mendadak tak fokus mengingat chat-nya untuk Anne hanya dibaca saja oleh gadis itu. Mungkin Anne ketiduran, pikirnya begitu.

"Tapi kayaknya tuh cewek emang serius deh gak mau berurusan sama gue." Mulut Al berkata demikian.

Rentetan kejadian singkatnya bersama Anne akhir-akhir ini mulai terbayang, lucu kalau Al tertarik ke cewek seperti itu. Pakai baju kedodoran, tidak pakai makeup berlebihan, tapi Al nyaman melihatnya, aneh kan?

"Al, kamu udah tidur?"

Senyum Al langsung luntur, tak ada jejak sama sekali. Wajahnya berubah kaku juga datar saat pintu kamarnya mulai diketuk dan disusul suara seorang wanita.

"Mama bawain nasi goreng kesukaan kamu, ayo makan bareng."

Padahal Al diam saja, tidak menjawab apa-apa. Tapi mamanya seolah tahu kalau Al masih terjaga.

"Al?" panggilnya lagi.

Al berdecak, dia langsung berbaring dan menyembunyikan tubuhnya di balik selimut. Tak peduli kalau mamanya terus saja mengetuk pintu dan memanggil-manggilnya.

"Ya sudah. Kayaknya kamu emang udah tidur. Mimpi indah ya, sayang?"

Al berdecih, dia bisa mendengar suara high heels mulai berjalan menjauh.

"Gimana gue bisa mimpi indah kalau dunia gue aja udah hancur. Sejak saat itu, gak ada lagi kejadian indah dalam hidup gue."

Al merasa sesak, dia menatap bingkai foto di atas nakas. Sebuah foto keluarga yang diambil dua tahun lalu saat Al merayakan kelulusan SMP-nya.

"Kangen," gumamnya.

Al bangun lagi, dia sudah tidak betah ada di kamar. Jadi Al mengambil jaket hitam miliknya, menyabet kunci motor lalu bergegas keluar. Langkahnya buru-buru saat menuruni tangga, tapi saat sudah sampai di lantai satu, kakinya mendadak terhenti.

Pemandangan di depannya sekarang yang berada di ruang keluarga cukup membuat perut Al mendadak mual. Sungguh, memuakkan.
Mamanya sedang bercumbu mesra dengan lelaki yang jauh lebih tua. Suara erangan kecil yang terdengar membuat Al ingin sekali menjadi tuli saat itu juga.

"Cih!" Al berdecih terang-terangan, membuat kedua orang dewasa itu tampak kaget dan menghentikan aktivitasnya.

"Al? Ka-Kamu mau kemana malam-malam begini?" Mamanya berdiri, mencoba tersenyum walau kaku.

"Al, sini kita makan bareng," kata lelaki itu seolah-olah tak terjadi apa-apa.

Al hanya tersenyum miring. "Bisa-bisanya kalian begini. Jangan pernah sebut nama saya pakai mulut kotor kalian lagi. Gak sudi!"

[1] ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang