36. ALANNE 🐰

270 22 0
                                    

Yuk, yuk, semangat bacanya ><
Semoga hari ini banyak hal baik terjadi ke kita ya :)
Jejaknya jangan lupa :)
Kalau ada typo, kasih tau aja :)

Yuk, yuk, semangat bacanya ><Semoga hari ini banyak hal baik terjadi ke kita ya :)Jejaknya jangan lupa :)Kalau ada typo, kasih tau aja :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jam setengah delapan pagi.

Nuka sudah berada di rumah Tian karena mereka pagi ini tidak ada kelas. Selain itu juga Nuka ingin memastikan sesuatu tentang cerita Anne semalam, juga rasa mengganggunya yang membuat Nuka jadi susah tidur. Alasan lainnya, Tian kan habis babak belur kemarin, Nuka sekalian mau menjenguk.

"Tian kemana ya, Tante?" Nuka bertanya ke seorang wanita yang masih cukup muda yang Nuka tahu itu ibu tiri Tian.

"Tadi dia habis keluar terus sekarang ada di kamarnya. Kamu bisa ke atas sana," katanya dengan anggun sebelum pergi ke ruang tengah menemui papa Tian.

"Baik, Tante. Makasih." Nuka yang tadi duduk di ruang tamu mulai berdiri, lalu berniat ke lantai atas.

Saat Nuka berjalan menuju tangga, dia mendadak kepo. Jadi Nuka sedikit melirik ke arah ruang tengah, lalu dia sangat terkejut ketika melihat orang tua Tian sedang asik bercumbu mesra di sana.

"Ew ...."  Wajah Nuka jelas tidak bersahabat sekarang, ekspresi geli dan jijik menjadi satu. Nuka juga tak tahu kenapa dia bisa berekspresi begitu, seperti refleks saja.

Selama Nuka menaiki anak tangga, dia berpikir. "Papa Tian udah cukup tua tapi mama tirinya masih kelihatan muda. Hem, cinta gak mandang umur. Kasihan banget gue lihat momen begituan, nasib jomblo gini banget."

Saat Nuka sudah sampai di lantai atas, tak ada siapa-siapa jadi dia bergegas menuju kamar Tian yang dekat dengan balkon lantai dua ini. Kamar Tian pintunya ditutup.

"Tiㅡ" Tapi niat Nuka untuk memanggil Tian terhenti, tangannya juga tertahan di kenop pintu.

"Aku tau! Kita harus cepat-cepat selesaikan semua ini! Al udah tau semua rencana kita. Satu-satunya cara kita harus buat rencana baru atau ... apa? Kamu ada ide? Cepet kasih tau aku, Nita."

Entah kenapa Tian terdengar cukup emosi dan gusar, tapi karena rasa penasaran ditambah Tian membawa-bawa nama Al itu membuat Nuka jadi semakin kepo. Alhasil Nuka diam saja di tempatnya dan memasang telinga mendekat ke arah pintu agar bisa jelas mendengar. Tian sedang bertelponan dengan seseorang bernama Nita, itu yang Nuka tahu sekarang.

"Aku rasa kita jalanin itu nanti malam Jum'at, itu tepat malam kejadian dua tahun lalu saat Leo dan aku bunuh Reza dan tepat hari peringatan kedua tahun Leo di penjara. Itu bakal jadi hari baik buat Al nyusul Reza, kan?"

Mulut Nuka terbuka saking kagetnya, mungkin dia bisa berteriak tapi nasib baik Nuka masih bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia lanjut menguping pembicaraan temannya itu.

"Aku yakin setelah Al tewas, rencana kita semuanya beres. Leo juga nanti bakal senang pas dengar keberhasilan kita, kan?" Terdengar tawa kencang setelahnya. Itu membuat Nuka merinding.

[1] ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang