| 3

126K 13.8K 662
                                    

Jangan lupa follow :

@wattpadmahar_
@faridaptri_

P_mahar

Selipkan komen ditiap paragraf dan tekan bintangnya!!

Darrel berjalan dikoridor bersama teman-temannya lengkap dengan Ara. Cowok itu lebih banyak diam dari biasanya. Anggap saja Darrel masih syok atas perubahan hidupnya beberapa hari lalu.

"Gimana Rel?" tanya Panca.

"Gimana apanya?"

"Yaelah itu-"

"Diem. Gue ngerti maksud lo." sela Darrel. Ia meletakan tasnya dimeja kemudian menghela napas panjang. Terlalu malas menjawab pertanyaan mereka.

"Bang, kata Papi, Kak Nay pindah kesini." ucap Ara tiba-tiba.

Darrel lagi-lagi menghela napas panjang. Apa lagi maksud Papinya kali ini, setelah seenaknya menjodohkannya, lalu tinggal diapartemen bersama gadis itu, lalu gadis itu pindah kesini? bencana apa lagi ini.

"Widih cakep bener, kapan lagi lo Rel satu sekolah sama is-"

"Bacot lo bisa diem gak Bir?" tanya Darrel kesal. Darrel menatap Galaksi kesal, "Jangan ketawa! durhaka lo sama gue."

"Peduli?" tanya Galaksi meledek.

"Selamat pagi anak-anak!" ucap bu Ambar.

"PAGI BU AMBARAWA-RAWA!" balas Panca dan Ara bersamaan.

"Diam kalian berdua." bu Ambar menodongkan penggaris kayunya pada kedua muridnya itu, "Ibu bawa sesuatu yang baru. Ayo silahkan masuk."

Darrel bisa menebak ini, sudah dipastikan itu Naya. Astaga, bahkan Papinya malah sengaja mendekatkannya dengan gadis yang jelas-jelas Darrel tidak kenal sebelumnya.

"Bir, bukannya itu Naya?" tanya Nara berbisik.

"Iya itu Naya. Cantik juga pas pakai seragam sekolah." ucap Biru.

"Gue tabok lo ya!" Nara bersiap mengangkat tangannya untuk memukul Biru, tapi cowok itu menahannya, "Cantikan lo Nar, sans aja."

"Kenalin gue Kanaya Angelica Dewantara. Kalian bisa panggil gue Naya. Gue pindahan dari SMA Pelita."

"KAK NAY! YUHU! INI ARA!!"

Naya terkekeh kecil saat melihat keantusiasan Ara. Ia juga tidak menyangka akan satu kelas dengan Ara, bahkan Darrel.

"Kamu bisa duduk disamping Panca." bu Ambar menunjuk bangku kosong disamping Panca.

"Eh jangan bu! ini bangku Christin. Dia gak masuk, izin. Noh samping Darrel aja kosong." tunjuk Panca.

Bu Ambar mengangguk dan menyuruh Naya duduk. Selama kakinya melangkah menuju meja Darrel. Tatapan mengintrogasi dari Kinan dan Nara tak lepas darinya.

"Mata lo biasa aja." tegur Bara pada Kinan.

"Dih suka-suka gue dong!"

🥀

Darrel memilih untuk ke rooftop daripada pergi ke kantin. Ia terlalu malas jika harus selalu bertemu dengan Naya. Biarkan saja adik dan teman-temannya tengah makan bersama dikantin. Darrel tidak ada selera makan sedikitpun.

Jarinya mengetuk benda kecil berasap itu dan menghisapnya kemudian mengepulkan asapnya dari hidung.

"Ngapain lo?"

Darrel My Bad Husband [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang