| 15

137K 12.8K 1.3K
                                    

Follow :
@wattpadmahar_
@_pmahar

P_mahar

-Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin-🙏🏼😊

-Dan selamat memperingati kenaikan Isa Almasih-

Ku mau minta kesan dan pesan untuk cerita Darrel bole? tulis sini ok.

Vote & komennya jgn lupa cangtip. Jgn siders☺️👍🏻

Kini disebuah cafe yang tak lain dan tak bukan, yaitu cafe dimana Darrel dan Alvaro bertemu. Darrel melirik Alvaro yang masih diam sejak 20 menit yang lalu. Ia melirik jam diponselnya, sudah hampir maghrib.

"Buruan."

Alvaro menarik napas panjang, "Omongan lo waktu itu, beneran?"

Darrel terkekeh sinis, "Lo pikir gue bercanda?"

"Tapi gue tau Naya cewek baik-baik. Dia gak mungkin serendah itu. Lo pasti ngada-ngada."

Darrel meletakan cincin silver yang ia kenakan dijari manisnya, "Lo bisa lihat sendiri. Itu palsu atau asli."

"Bisa aja lo yang ngerusak dia dan-"

"Apa masalahnya sama lo? lo cuma mantan." Darrel kembali memakai cincin itu dan menyeruput kopinya.

"Kalau lo gak ngerusak dia, gue gak akan jadi mantan. Hubungan gue sama dia baik-baik aja sebelum lo, cowok brengsek tiba-tiba hancurin dia."

Darrel meringis pelan, sudah berapa kali ia dikatai brengsek hari ini, "Lo jangan munafik deh. Pasti lo iri kan sama gue, secara dia lebih milih gue daripada lo yang..."

"Setidaknya gue bisa jaga dia, bukan ngerusak dia!"

"Calm down. Emangnya salah, kalau gue ngerusak istri gue sendiri?" Darrel menepuk pundak Alvaro, "Terima aja, lo sama gue jauh beda. Gantengan juga gue. Lo pasti tau gue kan?" tanya Darrel sambil menyombongkan diri di depan Alvaro. Rasanya menyenangkan saat melihat lawan bicaranya tersulut emosi.

"Lo jebak dia kan!"

Darrel menggeleng, "Dia sendiri yang datang ke gue."

"Gue gak percaya."

"Gue gak minta lo untuk percaya, lo tinggal tunggu aja anak gue lahir." Darrel bergedik mendengar ucapannya sendiri. Jangan sampai itu terjadi.

"Lo jelasin dari awal." pinta Alvaro.

"Simple, dia datang ke gue dan kita sama-sama mau. Dan boom! jadi deh."

Alvaro menggeram pelan, sepertinya ia salah memutuskan untuk menemui Darrel. Laki-laki itu seperti mencoba memancing emosinya, "Naya mana mau sama cowok brengsek kayak lo. Gue yakin pasti ada paksaan. Secara dari rumornya, lo emang pendiem tapi brengsek."

"Wah pantes aja kuping gue suka panas tiba-tiba. Ternyata banyak yang gosipin gue," Darrel menjetikan jarinya, "Jangan-jangan temen lo ada yang niat datang ke gue juga. Atau...adik lo? menarik."

Brak

"Gue peringatin sama lo. Jangan lo bawa-bawa adik gue. Dan ingat, gue bakal selidikin sendiri dan bikin Naya balik ke gue."

"Oke gue ingat, " jari Darrel mengetuk-ketuk meja dan memandangi Alvaro yang sudah pergi, "Makin menarik."

Tiba-tiba saja ucapannya tadi melintas dipikirannya, terlebih ia benar-benar melakukannya. Kalau dia hamil beneran gimana?. batinnya.

Darrel My Bad Husband [Terbit]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora