VOMENT
"Kenapa bibirmu selalu membuatku candu, sayang? Apa yang sebenarnya kau pakai sehingga bisa membuatku tergila-gila seperti ini?" Pangeran Wu Tianzhi mengelus lembut pipi Tang Ming -pasangan gay nya-
Tang Ming tersenyum malu-malu dan tidak berani melihat wajah Wu Tianzhi.
Pangeran Wu Tianzhi tersenyum miring seraya mengenggam lembut dagu Tang Ming. Mengarahkan wajah manis Tang Ming ke arahnya sehingga mata mereka bertatapan secara langsung.
Wajah Tang Ming memerah lantaran tidak kuat menahan pesona Pangeran Wu Tianzhi. "Aku suka melihat pipimu yang memerah karena ku." Dikecupnya pipi Tang Ming secepat kilat dan mencubitnya gemas.
"Pangeran, jangan menggodaku lagi." Tang Ming memukul dada Pangeran Wu Tianzhi manja sehingga membuat pangeran satu itu semakin senang. Dia selalu suka melihat tingkah manja pria yang sangat dicintainya itu.
"Memangnya kenapa aku tidak boleh menggodamu?" Pangeran Wu Tianzhi bertanya sok tidak mengerti meskipun ia sangat paham apa maksud Tang Ming.
"Pangeran, jangan membuatku semakin malu." Rajuk Tang Ming lalu menggembungkan pipinya kesal. Hal itu tentu saja memunculkan tawa gemas dari Pangeran Wu Tianzhi. Saking gemasnya, pria itu langsung menarik Tang Ming ke dalam pelukannya.
Mereka terus saja bermesra-mesraan. Sama sekali tidak mempedulikan reaksi orang-orang yang melihat mereka.
Mereka berdua sudah biasa di tatap aneh oleh orang-orang. Mereka juga sudah biasa mendapat cemoohan orang banyak. Mereka juga mendapatkan tentangan dari pihak kerajaan. Akan tetapi mereka masih bisa bersama sampai sekarang.
Cinta yang mereka jalin setahun belakangan ini terlalu kuat sehingga cobaan apa pun yang datang menguji, tidak akan membuat mereka berpisah begitu saja.
Cinta mereka adalah cinta sejati.
"Aku sangat mencintaimu, pangeran. Jangan pernah tinggalkan aku."
Wu Tianzhi tersenyum dan mengecup bibir Tang Ming secepat kilat. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu karena aku sangat mencintaimu. Kau juga jangan pernah meninggalkan ku. Jika kau meninggalkan ku, aku tidak akan bisa menikmati hidup seperti sekarang ini."
"CUKUP!! AKU TIDAK KUAT LAGI MELIHAT DRAMA MENGGELIKAN KALIAN!!" teriak Mayleen frustasi seraya berlari menjauh.
Sepasang gay itu hanya menatap kepergian Mayleen dengan tatapan datar dan tidak minat. Mereka kembali melanjutkan acara romantis mereka tanpa mempedulikan siapa pun.
Sementara itu, Mayleen terus berlari. Menjauh dari pasangan gay yang membuat bulu kuduknya merinding. Baru kali ini dia melihat gay yang sedang dilanda kasmaran. Jika saja ia sedang berada di dunia aslinya, maka Mayleen tidak akan segan-segan untuk menembak kepala keduanya dengan pistol kesayangannya supaya tidak melihat drama menggelikan itu lagi.
"Kenapa lari? Padahal tadi itu kisah cinta mereka romantis sekali." Kekeh Rose.
"Romantis darimananya?! Bagiku itu tidak romantis sama sekali!! Bagi ku itu sangat menggelikan dan menjijikkan untuk dilihat!!"
Rose tertawa kencang mendengar bentakan kesal Mayleen sehingga membuat Mayleen semakin mendelik kesal mendengar tawa Rose. Gadis cantik itu kembali melanjutkan perjalanannya, mengabaikan Rose yang masih saja tertawa.
Mata Mayleen mendadak berbinar melihat penjual makanan dan minuman. Setelah melihat drama menggelikan tadi, tiba-tiba saja Mayleen merasa sangat lapar. Perutnya butuh asupan sekarang juga dan untungnya ia membawa uang ke sini.
Mayleen memesan semua makanan yang tampak menggiurkan di matanya. Ia menunggu pesanannya disajikan sembari melihat-lihat ke sekeliling.
"Biar ku beri tahu sesuatu." Rose mendadak muncul di depannya sambil berterbangan ke sana ke mari seperti nyamuk.
"Biar ku beri bocoran salah satu misi mu."
Baru lah Mayleen menaruh perhatian pada Rose tapi gadis cantik itu tidak bersuara sama sekali. Ia hanya bertanya lewat isyarat.
"Se--"
"Permisi, nona. Ini pesanan Anda." Sela pelayan yang datang membawakan pesanan Mayleen.
"Thank you."
Pelayan itu melongo mendengar bahasa asing yang keluar dari mulut Mayleen. "Terima kasih." Ulang gadis cantik itu dengan pekanya.
"Oh, sama-sama, nona."
Pelayan itu pergi sedangkan Mayleen mulai mencicipi makanannya tanpa bertanya lebih lanjut soal bocoran yang hendak diberikan Rose.
Gadis cantik itu begitu menikmati makanannya sehingga mengabaikan di sekelilingnya. Terutama mengabaikan Rose yang kesal setengah mati ucapannya dipotong oleh pelayan.
"Sebenarnya salah satu misi mu itu adalah membuat Pangeran Wu Tianzhi menjadi normal."
Mayleen tersedak seketika mendengar ucapan Rose.
"Sayang, aku ingin makan kue." Suara manja Tang Ming semakin membuat Mayleen tersedak hebat.
Sial sekali nasibnya harus bertemu pasangan gay itu untuk ketiga kalinya. Oh, jangan lupakan misi gilanya!! Membuat Pangeran Wu Tianzhi menjadi normal!!!! Benar-benar gila!!
Bersambung...
Semoga cerita ini menghibur kalian semua :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Mayleen And Gay Prince
FantasyJiwa Anaya tak sengaja terlempar ke zaman kuno akibat dikhianati oleh rekan kerja yang merangkap sebagai sahabatnya. Terlahir kembali di tubuh seorang putri sampah perdana Mentri membuat Anaya tidak lagi percaya dengan siapa pun karena tidak ingin d...