1. Here we go

6.3K 365 16
                                    

“Woi Tay! Sewa pembantu kek untuk beresin rumah lu,” teriak Jumpol atau biasa disapa dengan Off, teman Tay dari masa sekolah dan sekarang adalah seorang sekretaris di perusahaan Tay. Pagi hari, dia selalu menjemput bosnya untuk pergi ke perusahaan bersama. Namun, saat masuk ke rumah Tay, Off selalu disambut oleh badai yang dibuat oleh Tay dan karena sifat pecinta kebersihan ini tidak bisa dibiarkan, dia membersihkan rumah Tay yang mewah dan besar bagi seorang diri.

Heran yah.. padahal dirumah hanya dihuni satu makhluk tapi bisa membuat rumah seperti tempat penampungan sampah. Apalagi Tay juga orang kaya, bisa sewa pembantu. Namun, Tay tidak suka ada orang lain yang masuk ke rumahnya selain orang-orang terdekat. Dia lebih suka sendiri dan mandiri sejak orang tuanya meninggal. Hal ini terbukti dari bagaimana dia mendirikan perusahaannya dari awal.

“Woi Tay!” teriak Off yang kedua kalinya sambil menendang Tay.

“Aishh.. stop, iya-iya gua bangun,” seru Tay dengan mata tertutup. “Semalem lu yang pulangin gua kesini?”

“Iya,”

“Kenapa lu tidurin gua di lantai sih, punggung gua sakit jir,” kata Tay sambil mengelus-ngelus punggungnya dan beranjak ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke kantor.

“Bodo amat.. lagian lu juga berat jir. Emang gua cowo lu ape? cari pasangan kek atau pembantu yang bisa ngurusin hidup lu selain gua oi!” teriak Off ke Tay yang sudah menghilang dari pandangannya sambil membereskan kamar Tay yang super berantakan.
.
.
.
Semalem gua bawa pulang Tay masih rapi-rapi aja. Kenapa Pagi ini sudah berantakan aja? Apa Tay kebangun terus berantakin? tetapi kenapa bisa seberantakan ini? semua baju berserakan dilantai, barang-barang di meja juga pada dilantai semua, makanan di kulkas juga kebuka, belum lagi bantal di sofa bisa-bisanya ada di atas rak sepatu.

Deng!

Jangan-jangan ada perampok. Anjir.. untung Tay ga kenapa-kenapa.

Setelah beberapa menit kemudian. Tay keluar dari kamar mandi dengan bathrobe dan siap-siap memakai baju untuk pergi ke kantor.

“Tay, LU DIRAMPOK JIR!” teriak Off yang tiba-tiba muncul di belakang Tay sehingga orang yang masih memilih-milih baju pun terkejut.
“Apaan sih, ga usah dikagetin juga kali,”

“Maaf bro.. tapi rumah lu kayak kapal pecah ini gua yakin bukan ulah lu. Kayaknya rumah lu dirampok deh semalam.” kata Off. “Selama gua beresein rumah lu ga seberantakan ini,”

“Mungkin semalam gua mabok, kebangun kali terus gua buat kapal pecah,” Jawab Tay dengan santai. “Udah ah.. ayo jalan.” sambil nyelonong keluar dari ruangan closet.

Perusahaan. Tay mendirikan perusahaan manufaktur yang mengoperasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan-bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Sejak lulus sekolah, orang tua Tay mengalami suatu kejadian yang membuat Tay terjerumus dalam kesedihan sehingga Tay menjadi orang dingin, cuek, kejam, dan tegas. Namun, Off selalu ada disisi Tay sebagai teman yang mendorong Tay untuk bangkit dan membanggakan orang tuanya yang sudah pergi.

Perusahaan yang dia jalani merupakan salah satu perusahaan terbesar di Asia dan dia juga memiliki banyak koneksi terhadap orang luar tetapi itu tidak membuat rasa kesepiannya menghilang. Dia selalu merasa kesepian ketika dia pulang ke rumah mewahnya. Oleh sebab itu, dia selalu berantakin rumahnya seperti kapal pecah supaya terasa ramai. Makanya Off Jumpol sering ngomel-ngomel setiap pagi saat menjemput Tay untuk cari pembantu atau pasangan, minimal seseorang yang bisa mengurus Tay lah...

“Off, minta laporan keuangan laba-rugi tahun kemarin dong,” minta Tay.

“Oke bro..” Jawab Off sembari mengetik laporan di komputer.

My husband from the futureWhere stories live. Discover now