19. Second Meeting

1.7K 194 35
                                    

Haii gaess welkom tu mai wetpeddd

Yuhuuu... Kelamaan nunggu yakk

Maapkan saya baginda, saya terlalu sibuk rebahan. Hahaha

Sudah lah langsung aja di baca cuss
.
.
.
.

Dua minggu kemudian, Tay masih belum menemukan keberadaan Newwie. Dia tidak perlu buru-buru mengerjakan pekerjaannya karena dia tidak perlu ke Swiss.

“Off, gimana? cowok gua sudah ketemu belum?” tanya Tay sambil menikmati pemandangan alam..

“idih kitimi blim ciwik gui,” ejek Off. Dia merasa aneh saat Tay menyebut orang asing itu ‘cowok gua’. Sebab Tay yang dia tahu tidak pernah mau yang berurusan dengan cinta, tetapi sekali bertemu dengan New perubahannya kelihatan sekali.

“Ck, jawab aja sih,”

“Gatau, mungkin balik lagi ke Swiss kali?” katanya sambil main handphone.

Tay menyandarkan kepalanya di sandaran kursi, dan berkata “Arghhhhhh, nduttt kamu dimana, susah banget sih nyari kamu sayanggggg,”

“Eh, lo baru ketemu dia kok langsung jatuh cinta sih? setahu gua lo bukan orang yang gampang jatuh cinta,”

“hmm..” Tay berpikir,

Perhatian New yang membuat dia merasa tidak sendiri, perasaan dicintai, dunia tidak terasa membosankan saat kehadiran New, jantung berdegup kencang saat bersama dengan New, tiga minggu bersama dengan New yang dari masa depan sungguh membuat perubahan besar bagi Tay.

Tay ingin terus bersama dengan New, mungkin di waktu sekarang ini New belum mengenal Tay jadi ia harus mengejarnya. Mumpung New tidak sedang di negara Swiss. Tetapi.. bagaimana cara menemukan New? bagaimana alam semesta mempertemukan kedua takdir ini? ehh.. bukan alam semesta dong, kan aing yang nulis. Aing pasti pake segala cara untuk mempertemukan kedua makhluk ini huwahawahaa.

“Udah ahh Tay, jangan dipikir lagi. Kita lagi di puncak, tenangkan pikiranmu. Nikmati saja dulu tuh alam didepan mata lo, gua cabut dulu ke kamar sebelah,” ucap Off sambil bangkit dari tempat duduk di balkon villa, serta pergi ke kamar sebelah Tay untuk membangunkan pacarnya yang tidur siang.

 Nikmati saja dulu tuh alam didepan mata lo, gua cabut dulu ke kamar sebelah,” ucap Off sambil bangkit dari tempat duduk di balkon villa, serta pergi ke kamar sebelah Tay untuk membangunkan pacarnya yang tidur siang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alam yang dipandang Tay sangat indah dan menyegarkan. Kabut-kabut bersembunyi di balik pohon pinus, dia senantiasa hadir menyambut pagi dan sore. Ketika semua manusia masuk kedalam tempat berlindungnya, barulah dia keluar menutupi seluruh permukaan hingga objek yang berada di sepuluh meter dari mata tidak terlihat.

Kenapa mereka di puncak?

Soalnya mereka sedang liburan dengan beberapa karyawan yang sudah bekerja keras atas proyek terakhir,  yang bekerja sama dengan perusahaan Joss. Tay dan Off ingin mengajak beberapa karyawan untuk refreshing, awalnya sih Tay menolak karena mau mencari new tapi Off terus memaksa.

My husband from the futureWhere stories live. Discover now