#trailer

757 91 23
                                    

Catch Me, Mr. Mafia!

Italia, 2019.

Sean Luciano, pria berdarah Italia dan Korea yang terlahir dan hidup dalam Cosa Nostra Familia itu melihat para anak buahnya menyandra keluarga seorang bandar narkoba yang melakukan pencucian uang. Dihadapannya, para calon korbannya meminta belas kasih dari Sean yang menatap mereka dengan dingin. Tidak ada kata ampun dari sebuah pengkhianatan. Bukan hanya melakukan pencucian uang, pemimpin keluarga tersebut pun melaporkan Cosa Nostra sebagai mafia terkeji. Sungguh, itu hanya sebuah kesia-siaan. Siapa yang tidak mengetahui keluarga Mafia yang terkenal di segala penjuru?

Sean mengusap senjata api kesayangannya yang ia pesan langsung dari Amerika. Senjata yang memiliki nilai fantastis itu belum pernah ia tembakkan sekali pun pada korbannya. Karena ia sangat menyukai keluarga calon korban yang ada di hadapannya ini, ia memilih Revolver Colt 45 Wyatt Earp untuk menembus tulang kepala mereka. Termasuk, pemimpin keluarganya yang masih menjadi pencarian.

"Bukan hobby-ku membunuh wanita dan anak-anak. Akan kuserahkan kalian pada anak buahku," Sean berujar dingin, "Dan kau—" tunjuk Sean pada pria berkacamata yang tertunduk lesu, "Sebuah kehormatan untukmu mendapatkan perlakuan khusus dariku," saat itu juga para wanita dan anak-anak di tarik paksa oleh anak buah Sean.

"Ah!" mendengar seruan Sean, anak buahnya berhenti tanpa melepas cengkeraman pada wanita dan anak-anak, "Kau memiliki seorang puteri yang saat ini berada di Korea Selatan, bukan?"

Wanita berumur paruh baya itu membulatkan matanya, "Jangan menyentuhnya! Jangan sekali pun kau menyentuhnya iblis—"

"Kupastikan dia akan lebih menderita dari kalian," Sean memberikan senyuman terbaiknya. Seharusnya ayahnya tidak memberikan kepercayaan penuh pada seseorang yang berasal dari negara Asia tersebut. Entah, mungkin saja ketika mereka membuat kesepakatan, ayahnya sedang mabuk atau mungkin sedang bercinta dengan seorang jalang.

Sean menarik pelatuk senjata api kesayangannya dan dengan cepat melepaskan pelurunya menembus tulang tengkorak pria yang merupakan adik dari targetnya, "Ah, aku membenci ketika senjataku bersimbah darah kotor sepertinya,"

Sean mengeluarkan sebuah gambar dari sakunya. Sedikit banyak ia mengetahui puteri targetnya yang sedang menempuh pendidikan di negara Asia, South Korean. Gambar gadis itu tercetak jelas ketika ia sedang berbicara dan tersenyum dengan teman sebayanya. Ah, ia akan menjadikan gadis lugu ini sebagai targetnya. Ia akan menghilangkan senyum dari wajahnya secara paksa. Memberikan penderitaan sebagai darah daging seorang pengkhianat. Dan anggap saja, kunjungannya kali ini sebagai bentuk pulang ke kampung halaman sang ibu yang sudah terbaring tenang di bawah tanah.

Sang ibu yang juga seorang pengkhianat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

short stories ✔Where stories live. Discover now