23. Playing With Fire

3.7K 415 31
                                    

Got me fired up
I'm burning

Mempunyai tunangan seorang perayu wanita itu sangat menjijikan. Itulah yang dirasakan seorang Lim Yoona.

Tunangannya yang bernama Oh Sehun adalah seorang pria penuh pesona, hingga pesonanya ia gunakan untuk melumpuhkan wanita lain.

Bukan tanpa alasan Sehun menjadi seorang bajingan. Ia hanya ingin mempermainkan Yoona. Menurutnya sangat menyenangkan mempermainkan Yoona.

Apa kalian tahu apa yang dilakukan Yoona saat ia cemburu?

Ia membuat hidup para jalang itu menderita.

Berkat kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki Yoona, menghancurkan wanita jalang yang seorang anak pengusaha pun bukan sesuatu hal yang sulit.

Yoona merupakan wanita yang penuh pesona. Sehun menyukainya. Yoona mempunyai jiwa kepemilikan yang tinggi. Ia adalah wanita yang pintar untuk menghancurkan sebuah, bahkan berpuluh-puluh perusahaan. Membuat sebagian para pengusaha bertekuk lutut padanya.

Sekali Sehun merasakan lubang senggama seorang jalang, dan hidup wanita jalang itu berakhir tragis. Rumahnya disita oleh perusahaan Yoona. Menjadikan hidup wanita itu luntang-lantung.

Oh, Yoona sangat menyukai ketika para wanita jalang itu bertekuk lutut meminta ampunan agar usaha ayahnya atau bahkan dirinya mendapatkan hidup tenang.

Terkadang para wanita jalang itu tidak berpikir dalam mengambil keputusan.

Sehun adalah miliknya.

Siapapun yang berani mengganggu miliknya, tidak akan pernah mendapatkan ketenangan.

*

Seorang wanita tengah bertekuk lutut pada Yoona. Meminta maaf padanya karena telah lancang mendekati Sehun. Seperti biasa, Yoona menghancurkan perusahaan seorang Bae. Dan saat ini puterinya mengemis permintaan maaf pada Yoona. Ia meminta agar perusahaan ayahnya dikembalikan. Ayahnya sakit keras ketika mengetahui saham perusahaannya menurun.

"Maafkan aku, Yoona. Maaf karena aku telah mendekati Sehun. Maafkan aku,"

Yoona tetap berkonsentrasi pada dokumen yang diberikan oleh sekretarisnya. Sudah dua jam Bae Irene meminta ampunan pada Yoona, dan tidak dipedulikan Yoona. Ia memang terbiasa dengan wanita memohon dengan tangis. Ia hanya perlu menulikan telinganya seakan tidak ada siapapun dihadapannya.

Sekretaris Yoona sudah berusaha untuk membawa Irene keluar dari ruangan Yoona. Tetapi Irene menepis tangan sekretaris Yoona dengan kasar.

"Dengarkan aku, Yoona! Kau akan mendapatkan karma karena kau memperlakukan setiap wanita yang dekat dengan Sehun seperti ini,"

Yoona mengalihkan pandangannya dari dokumen. Ia menatap Irene lekat-lekat dengan tatapan dingin, "Dan kau tidak berpikir bahwa ini adalah karmamu karena telah menganggu milikku?" Yoona menyeringai dan menaikkan satu alisnya, "Puteri dari keluarga Bae yang terhormat seharusnya memikirkan berkali-kali untuk menganggu seorang Lim Yoona. Apa kau tidak belajar dari para jalang yang sudah ku hancurkan hidupnya?"

Irene terdiam. Memang itu adalah salahnya. Ketika ia mendekati Sehun, ia seharusnya ingat, bahwa Sehun memiliki bayangan, dan itu adalah Lim Yoona. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa efek mendekati Sehun akan sebesar ini. Ia benar-benar tergoda oleh kerlingan nakal dari seorang Oh Sehun.

Irene menggelengkan kepalanya pelan, mencoba menghapus pikiran bahwa ia lah yang bersalah, "Kau harus mengembalikan perusahaan ayahku! Apa kau tidak mempunyai hati melihat seorang pria tua jatuh sakit karena perusahaannya dihancurkan olehmu?"

Yoona meletakkan dokumen dan beranjak bangun dari kursinya yang nyaman. Ia berjalan ke depan mejanya tepat di hadapan Irene dan menyandarkan bokongnya pada meja kerja, "Apa aku harus mengasihani ayahmu? Apa kau butuh rasa kasihanku untuk ayahmu? Oh, oh, tunggu, atau kau ingin aku menjadi penyumbang terbesar untuk perusahaan ayahmu?"

Irene mengepalkan tangannya hingga jemarinya menjadi putih. Yoona melihatnya dengan jelas, bagaimana seorang Bae Irene menahan amarahnya. Sorot mata Irene pun menjadi tajam menatap Yoona. Ia tahu bahwa Irene ingin sekali memukul wajahnya yang cantik, tetapi posisinya saat ini, Irene adalah seorang pengemis.

Yoona menghembuskan nafasnya dan tersenyum, "Ku sarankan hal baik untukmu," ia mendekati Irene dan berbisik di telinganya, "Carilah pria tua yang kaya. Sehingga saat pria tua itu mati, kau mendapatkan hartanya," Yoona menjauhkan dirinya dari Irene dan tersenyum manis. Ia meninggalkan Irene yang masih terpaku dengan kata-kata Yoona. Menjadi kekasih seorang pria tua? Oh, jangan gila!

Irene tersadar dari lamunannya. Ia beranjak bangun dan mengejar Yoona. Ia memegang pundak Yoona, membalikkan tubuhnya dan hendak melayangkan tangannya di pipi mulus Yoona. Tetapi semua dihalangi saat tangan kekar Oh Sehun menahan tangan Irene yang ingin menyakiti Yoona.

"Jangan sekali-sekali kau menyentuh wajah cantik calon isteriku, Nona Bae," ancam Sehun dengan tatapan dinginnya.

Irene benar-benar terluka saat ini. Pria itu. Pria yang membuat hidupnya hancur membela wanita yang menghancurkan hidupnya, "Brengsek kau, Oh Sehun! Kau menggodaku hanya untuk menghancurkan keluargaku! Brengsek!" Irene meronta dari cekalan tangan Sehun.

Yoona hanya menggeleng pelan menyaksikan wanita tak ber-attitude itu mengucapkan kata-kata yang tidak enak untuk didengar, "Bagianmu untuk menenangkannya, sayang," ucap Yoona dengan menepuk pelan pundak Sehun dan dibalas seringaian oleh Sehun, "Jika menenangkannya dengan menidurinya, lupakan! Saat ini juga aku akan membunuh wanita itu," ancam Yoona yang membuat Sehun tertawa.

Irene memperhatikan sepasang kekasih yang sedang tertawa itu. Mereka memang gila! Pasangan psycho! Bagaimana bisa mereka tertawa melihat seseorang menangis dengan tangan yang dicekal begitu eratnya hingga ia meringis sakit.

Ting!

Bunyi ponsel Yoona menginterupsi mereka. Yoona membuka ponsel dan membaca pesan yang masuk. Setelah selesai membacanya, ia memandang Sehun jengah, "Kali ini puteri dari keluarga Kim? Kau benar-benar brengsek, Oh Sehun,"

Sehun hanya menghedikkan bahunya acuh, "Kau tahu bahwa aku seperti ini, sayang. Ah, terima kasih atas pujiannya,"

Yoona tersenyum menatap gambar seorang wanita di ponselnya. Kim Hayoung. Puteri seorang pengusaha percetakkan, "Mudah,"

Satu kata yang diucapkan Yoona membuat Sehun terkekeh. Jika Yoona sudah mengeluarkan kata itu, artinya Yoona sudah menyusun rencana untuk menghancurkan kehidupan seorang Kim Hayoung.

Irene yang pergelangan tangannya masih di cengkram erat, menyaksikan semuanya. Ia hanya tidak menyangka bahwa didunia ini terdapat pasangan gila seperti Oh Sehun dan Lim Yoona.

short stories ✔Where stories live. Discover now