Tiga belas

25 4 0
                                    

~~~
Mingi's POV (sebelum kejadian seonghwa - hyerin)

Aku menatap hyerin dan seonghwa yang berlalu. Rasanya cukup sakit, kupikir hyerin akan melupakan seonghwa karena mantan kekasihnya adalah jelmaan iblis. Tapi sepertinya aku salah. Sejak pesta hari itu, seonghwa dan hyerin menjadi dekat. Dan hal itu sangat menggangguku.

Usai kelasku berakhir, aku memutuskan untuk menemui seonghwa.

"Hey, mingi."

Seonghwa menyapaku dengan ceria seperti biasanya, tapi aku sedang tidak ingin bermain-main dengannya hari ini. Jadi aku hanya terus menatapnya.

"Ada apa kau ingin menemuiku seorang diri?"

Seonghwa kini berujar dengan sebelah tangan yang berada di saku celananya.

"Jangan dekati hyerin."

Aku langsung mengatakan hal yang ingin ku sampaikan. Seonghwa mendengus.

"Tiba-tiba? Kupikir kau menyukai kyunghee?"

Ia balik bertanya padaku yang mana membuatku semakin kesal. Aku ingin memukul wajahnya, namun kita adalah teman. Jadi aku menyimpan segala amarahku, dan mengernyitkan dahi.

"Jauhi ia mulai besok dan seterusnya."

Seonghwa kini terkekeh mendengar ucapanku. Dan itu membuatku ikut terkekeh bersamanya.

"Aku memintamu menjauhinya, seonghwa."

Kali ini aku menatapnya dengan serius, dan ia kembali terkekeh.

"Baiklah, akan kulakukan untukmu, mingi."

.

Hyerin's POV

Hari ini aku pulang bersama kyunghee, kami berjalan bersama. Mingi bilang ia ingin sendiri usai menenangkan ku di lab tadi. Kurasa melihatku menangis entah bagaimana, juga mempengaruhi mingi. Tapi itu bukan hal yang ku khawatirkan saat ini. Maksudku, suasana canggung antara aku dan kyunghee saat ini lebih membingungkan. Aku yakin, ia pasti memiliki banyak hal untuk diceritakan padaku.

Aku tak ingin membicarakan tentang apa yang terjadi antara aku dan seonghwa hari ini. Kyunghee juga sepertinya tidak mendengar kabar tentang itu dan hanya tahu jika hari ini aku pergi bersama seonghwa lagi. Sebab kyunghee sibuk dengan proyek seni miliknya di kelas, jadi ia tidak terlibat sama sekali.

Aku tiba-tiba teringat sesuatu.

"Kau bohong pada mingi jika kau memiliki saudara perempuan, bukan? Hari saat kau pulang dengannya waktu hujan."

Aku berujar untuk memecah suasana canggung yang ada. Namun kyunghee malah terlihat muram dan tak menjawabku.

"Kenapa kau melakukan itu?"

Aku kembali bertanya padanya. Mungkinkah ia takut menjawab pertanyaan ku?

"Hey, aku tahu kau hanya membenci mingi karena aku juga membencinya."

Aku memberitahunya, berharap ia akan menjawab pertanyaan ku. Jika memang itu alasannya. Kudengar kyunghee menghela napas pelan.

"Hyerin. . . Aku membenci mingi karena ia sering membuat tipuan untuk orang lain. Dan aku tak suka hal-hal seperti itu."

Aku menganggukkan kepalaku. Sudah tahu akan hal itu. Sebab itu juga yang ku katakan padanya dulu.

"Tapi, apa kau tahu?"

Aku bergumam dan menaikkan sebelah alisku. Menunggu kyunghee melanjutkan ucapannya.

"K-kurasa. . . Aku suka padanya."

Cupid || ATEEZ MingiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang