Lima

26 10 0
                                    

~~~
"Apa kau sudah mengantar kyunghee pulang? Kenapa cepat sekali?"

Aku bertanya pada mingi tanpa menatap matanya.

"Oh, aku melihatmu di jalan. Kyunghee berhenti di restoran barbeque sana karena ia bilang kakak perempuannya bekerja disana. Ayo, aku akan mengantarmu pulang."

Mingi berujar sambil menggandeng tanganku. Tapi aku melepaskan gandengannya dengan pelan. Aku tak suka, seharusnya kita memang tak sedekat itu bukan?

"Oke"

Aku dan mingi beranjak dari sana, setelah sebelumnya kami pamit lagi pada bibi tadi. Bibi itu mengangguk dan tersenyum manis.

"Sial, apa kau berlari sampai sini?"

Mingi bertanya, namun lebih terdengar seperti tengah meledekku. Aku tak menjawabnya. Rasanya terlalu memalukan jika aku mengatakan ini semua hanya karena aku tak ingin berada di dekat seonghwa lebih lama.

Suara petir yang menyambar di luar sana membuatku tersentak dari lamunan. Setelahnya Kelly—sepupuku yang baru berusia lima tahun—menghampiriku.

"Apa yang tadi itu kekasihmu? Yang tinggi itu" tanya kelly dengan polosnya. Aku lalu menatapnya kesal dan gadis kecil itu malah tertawa.

"Kami hanya teman. Sudahlah, aku ingin menonton berita cuaca"

Aku mengalihkan pembicaraan dan merebut remote televisi dari kelly. Seharusnya kemarin aku juga melihat berita dan siaran cuaca, jadi aku bisa menyiapkan payung. Tapi kelly terlalu sibuk menonton siaran anak-anak sepanjang hari.

Pembawa berita itu mengatakan jika sekolah-sekolah diliburkan untuk besok akibat cuaca buruk dan badai yang akan datang. Terima kasih Tuhan.

Aku mengembalikan remote ke kelly dan membiarkan gadis cilik itu mengganti saluran tv nya. Sementara kakiku kini melangkah kembali ke kamar.

"Syukurlah, aku tak akan bertemu mingi atau siapapun itu besok"

Aku berujar pada diriku sendiri sambil merebahkan tubuh ke atas tempat tidur. Sampai sekarang perkataan mingi tentang kyunghee yang berhenti di restoran barbeque karena kakaknya, masih berputar di benakku.

"Kyunghee benar-benar mengatakan itu? Tapi setahuku dia bahkan tak punya seorang kakak"

Itu hanya alasan kyunghee untuk menghindari mingi bukan? Karena ia tak ingin lama-lama berdekatan dengan mingi. Tapi mingi bukan orang yang aneh atau bagaimana, kenapa gadis itu sampai harus berbohong padanya?

.

Hari libur telah usai. Tapi aku masih belum bertanya pada kyunghee tentang mengapa ia berbohong pada mingi, karena kurasa hal itu justru akan membuatku membenci kyunghee karena ia membenci mingi.

"Seperti yang kalian tahu, sekolah kita membuka gedung olahraga untuk tempat berteduh siapapun saat hujan dan petir"

Pak Kang, wali kelasku, berujar di depan kelas. Ia juga menulis sesuatu di papan tulis.

'Relawan Kelas'

Melihat tulisan itu, nyaris semua murid menghela napas malas. Pak Kang membetulkan letak kacamatanya, selanjutnya ia mengangkat tangan.

"Ada yang bersedia?"

Tak ada satupun yang mengangkat tangan, sejenak kelas menjadi hening. Tentu saja, semua orang punya kehidupan sendiri untuk diurus. Terlebih di saat seperti ini. Siapa yang mau diam di sekolah lebih lama hanya untuk membantu orang asing?

"Baiklah, karena tidak ada yang bersedia jadi kita akan membuat nominasinya"

Pak Kang kembali berujar, memecah keheningan di kelas, dan membuat semua murid mendadak gugup.

Cupid || ATEEZ MingiWhere stories live. Discover now