Dalam hubungan itu perlu introspeksi masing-masing.
Tightrope.
Jackey atau yang kerap disapa Jack sedang mengatur nafasnya yang memburu. Tangannya bertumpu pada kedua lutut, posisi badannya sedikit membungkuk. Setelah dirasa cukup Jack kembali memasukkan bola oranye ke dalam ring. Teman-temannya berseru karena lagi-lagi tembakan Jack berhasil.
Bagi Jack permainan basket adalah sesuatu rintangan yang sulit ditaklukkan. Atlet basket terkenal pun butuh bertahun-tahun agar bisa menguasai lebih dalam permainan ini. Tapi sayangnya Jack tidak tertarik dengan dunia basket. Jack suka seni. Dia suka musik dan hal yang berhubungan dengan seni lainnya. Namun sangat enggan mengembangkan rasa sukanya menjadi sebuah impian.
Tepuk tangan kembali terdengar saat Jack kembali memasukkan bola kedalam ring. Ketiga temannya menghampiri.
“Bagus, Jack!” seru Miley.
“Lain kali masuk klub basket gih, gue yakin lo langsung diterima dan gak perlu ikut seleksi ketat.” kata Leo.
“Gue gak tertarik.” sahut Jack.
“Tapi kemampuan lo gak bisa diragukan,” Fairel melempar botol kearah Jack yang ditangkap sempurna.
“Thanks,” Jack meneguk minumannya. “Tapi gue sama sekali gak tertarik. Cuma bisa doang, gak lebih.” Jack memperhatikan teman-temannya. Mereka juga menatap Jack. “Kita satu kelas gak?” tanyanya.
“Kayaknya enggak. Gue masuk kelas IPA 4 sama Miley,” Fairel menatap Miley.
Sedangkan Leo menatap Jack. “Gue sama lo, hihihi,”
Jack berdecak malas. “Bosen gue sama lo mulu, dari SMP duduk sama lo mulu,”
“Jangan-jangan kita...”
Jack sudah akan menampol mulutnya kalau lelaki itu tidak melanjutkan perkataannya dengan tepat.
“...Jomblo,” lanjut Leo cengengesan.
Yang lain tertawa kecil melihat itu. Mereka berjalan keluar lapangan basket. Koridor sekolah sedang ramai-ramainya karena hari ini hari pertama sekolah setelah libur semester akhir. Siswa-siswi tampak antusias berangkat kembali ke sekolah, berbeda dengan Jack yang malas. Kalau Jack tidak di telpon Bundanya agar berangkat sekolah, mungkin hari ini Jack tidak akan berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tightrope [Completed]
Teen Fiction"Kalau gitu biarin gue tanggung jawab." Secepat kilat Jane menatap Jack dari sini. Jack menatap Jane datar. Bukannya senang, Jane malah takut hidupnya akan lebih menderita jika bersama cowok itu. "Aku gak mau!" pekik Jane keras. "Dengerin gue. Gue g...