CHAPTER: 34

55.3K 5.2K 411
                                    

Aku update! Senang gak?!😭

Tandai jika ada typo ya! Jangan lupa votmet kakak!

Selamat membaca!💥

“Kita butuh ruang sendiri untuk lebih mengerti Apakah ini masih cinta atau sudah kebiasaan Semata?”

—?

“Kamu gimana sih Mas?! Cari Jane aja gak becus gitu!”

“Sabar Fan. Kemarin aku juga udah datang ke kantor polisi, dan buat laporan. Tapi sampai sekarang belum ada kabar. Kamu tenang ya? Kita usaha lagi, aku yakin kita bisa temuin Jane secepatnya dalam keadaan baik-baik aja.”

Mendengar penjelasan dari suaminya tentu Fani sangat sedih. Sampai pagi ini Jane belum ditemukan. Yang Fani ketahui anak buah Arthur sangat banyak, tapi kenapa sampai sekarang kabar mengenai anak mereka belum ada? Fani berusaha sabar setiap waktu namun nyatanya tidak bisa.

Selalu saja pikirannya buruk.

Berkali-kali meyakinkan dirinya sendiri bahwa saat ini tidak terjadi sesuatu yang buruk pada Jane.

“Aku takut...” lirih Fani merasakan sesak di dadanya.

Arthur menatap sendu istrinya. Tangan besarnya mengelus rambut Fani lembut. “Aku lagi berusaha cari Jane, Fan. Aku udah ke kantor polisi, anak buah aku juga lagi cari dia... Aku yakin Jane ketemu dan akan baik-baik aja.”

Pada akhirnya Fani mengangguk lemah walaupun tidak dapat dibohongi kalau pikirannya kacau.

“Riel, mau makan sama apa nak?” tanya Fani melihat Fairel menuruni tangga dengan tas di punggungnya.

Fairel diam dengan pandangan tertuju pada Arthur. Sorot matanya sangat dingin. Fani yang melihat itu merasa cemas. “Nak,” panggil Fani.

Fairel tidak menyahut. Cowok itu duduk di samping di seberang sepasang suami-istri itu, lebih tepatnya di depan Arthur.

“Fairel... Maafin Papa, Sayang...” ujar Arthur menyesal.

Ekspresi Fairel berubah menjadi lebih santai. Fairel mengambil salad dan memasukkannya ke dalam mulut tanpa mau membalas ucapan Arthur.

“Fairel,” tegur Fani lembut.

“Emang Papa salah apa sama aku?” tanya Fairel dengan alis terangkat.

Arthur menghela nafas lirih. “Maaf,”

“Minta maaf sama Jane, bukan sama aku!”

Arthur hanya mengangguk kecil. “Gimana sekolah kamu?”

“Lancar,”

“Papa dengar kepala sekolah mau diganti,”

“Iya, Jane ikut tampil sambut kepala sekolah baru sama teman klub musiknya.” kata Fairel.

“Wah? Kapan kira-kira?” tanya Fani semangat.

“Minggu depan mungkin? Gak tahu juga. Itu juga sekalian ngerayain ulang tahunnya anak pemilik sekolah,” sahut Fairel dilanjutkan dengan mengigit ayam goreng. Fairel tahu ayam ini kesukaan Jane. Dia sedang merindukan adiknya.

“Berarti acaranya gak di sekolah?”

“Aku gak tahu pasti,” jawab Fairel sekenanya. Fairel melirik singkat saat kursi di sampingnya ditarik seseorang. Itu Yiren. Cewek itu tanpa basa-basi mengambil sepotong ayam goreng dan meminum susu yang sudah dibuat.

Tightrope [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang