KANGEN AKU GAK?!🥺
BTW, KU KANGEN BANGET SAMA JENJEN😭 SUDAH BEDA ALAM GAN...
INI EXTRA PART!
SEMOGA SUKAA:)
—
[SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN]
SEGERA TERBIT DI: Gloriouspublisher16
Tanggal: 28 Januari 2022••••••••
“Jack, Jack. Mama Fani bilang Mama Fani pengen banget punya anak lelaki.” Jane berceloteh antusias. “Katanya kalau anak perempuan udah punya dua, jadi udah cukup. Tinggal anak lelaki biar nemenin Kak Fairel nge-game.”
Jack membuka kotak yang menjadi bungkus kue dari Mama Fani. Lelaki itu berpindah posisi duduk di samping Jane yang terlihat berbinar menanti kue yang Jack potong.
“Gue maunya punya anak perempuan.” sahut Jack tiba-tiba membuat Jane berkedip lambat.
“Kenapa?”
“Ya, gak pa-pa. Lucu aja, mau yang kayak lo.”.
Jane tiba-tiba menyengir. “Aku juga mau perempuan. Biar dia cantik kayak aku.”
Jack mengarahkan potongan kue ke Jane. Jane membuka mulut lebar-lebar karena ukuran kue yang Jack potong juga lumayan besar. Pipi Jane menggembung menggemaskan. Jane tersenyum sambil mengunyah kue itu saat Jack menatapnya.
“Aku cantik, ya?”
“Iya.”
“Pantes Jack ngeliatin aku mulu.” sahut Jane besar kepala.
“Apaan orang gue liatin coklat yang nempel di bibir lo.” ketus Jack.
Jane mengerucut sebal. Cewek itu mempersempit jarak, mendorong kepalanya dekat dengan Jack. “Bersihin.” titahnya lucu.
Senyum devil tercetak jelas dibibir Jack. Kepalanya ikut terdorong pelan. Dengan gerakan cepat lelaki itu mengecup sudut bibir Jane, sedikit mengeluarkan lidahnya untuk menjilat coklat di sana. Jane tersentak. Matanya membola melihat Jack yang kini berposisi seperti semula.
Awalnya Jane hanya diam, namun setelah sadar cewek itu memukul keras pipi Jack. “Ngagetin!!”
Jack tertawa kecil.
Jane semakin mendekat ke arah Jack. “Anak kamu sering nendang loh....”
Mata Jack berbinar-binar mendengar itu. Secepat kilat Jack berubah posisi menghadap Jane, lalu meletakkan telapak tangan besarnya di perut Jane. “Mana? Mana?”
Jane terkikik geli. “Gak nendang, ya?”
“Eum, mungkin kamu belum beruntung.”
Jack merengut sendu. Lelaki itu berganti mengelus perut Jane. “Tendangnya jangan kencang-kencang, nanti Bunda lo kesakitan.” ujar Jack lembut.
Bukannya tersipu, Jane malah melotot karena ucapan Jack. “Yang bener dong kalau mau nyapa Dede Bayi! Dia anak kamu, bukan anak tetangga!” sungut ibu hamil tersebut.
Jack hanya terkekeh kecil. “Gak pa-pa.”
“Panggilnya kamu,” Jane menatap lucu Jack. “Kita itu harus ajarin kebaikan buat Dede Bayi dari kecil. Itu penting buat dia.”
“Iya-iya, maaf.”
Kepala Jack mendekat pada perut Jane. Bibirnya mencium lembut perut Jane, itu membuat mata Jane melebar karena terkejut. Jack mencium perut Jane dengan tempo lama, setelah hampir 5 detik Jack sedikit menjauhkan wajahnya.
“Anak Ayah baik-baik di dalam, ya. Kalau udah keluar dari sini, nanti Ayah kasih banyak es krim. Kasih mainan yang baaannyaaakkk bangettt.” ucap Jack penuh antusias.
Jack tidak sabar menanti anaknya lahir ke dunia.
Senyum di wajah terus terpatri indah, namun perlahan sirna ketika dunia nyata kembali menamparnya.
Pukul setengah 9 malam ini Jack baru pulang dari kerja. Lelaki itu langsung ke ruang kerjanya, seperti biasa, dia menyempatkan diri untuk menatap foto Jane yang terpajang di meja kerja. Jack tersenyum tipis mengingat potongan memori ingatan punyanya. Lelaki itu memegang dada, lagi-lagi darahnya berdesir hebat mengingat Jane.
Sudah 17 tahun lamanya. Namun Jack tidak kunjung melupakan, dia tidak berniat melupakan ataupun mengubur dalam-dalam kenangan indah itu.
Jack menyentuh rambut Jane melalui kaca transparan. Dari bingkai foto Jane tampak seperti sedang menatap dalam. Jane cantik, definisi indah yang Tuhan berikan.
“You are the best thing that has happened to me. This is a special day to celebrate. Happy anniversary,” ucap Jack lembut. Hari ini adalah hari jadi pernikahan Jack dengan Jane yang ke 17.......
—
Tightrope.
—Ada yang mau disampaikan gak ke aku?🥺
Jangan marah jangan bersedih. Mari mengikhlaskan kepergian Jane. Dan move on ke Cassie dan Ranna.
Ranna? Tokoh di Cerita baru nih gan🤗
JUDUL: ENERVATE
DESKRIPSI:Ranna mencintai lelaki yang mencintai dendamnya.
Selama ini Dante berusaha melupakan dendamnya terhadap Kakak Ranna, namun lagi-lagi sesuatu mengacaukan itu hingga dendam terus membesar dan membuat keretakan pada hubungan asmara dirinya dan Ranna.
Ranna bilang, “Gak ada dendam yang baik apapun alasannya.”
Tetapi apa bisa? Apa bisa Dante melupakan dendam dan membangun euforia baru bersama Ranna? Atau mungkin Dante mempertahankan dendam itu hingga Ranna-lah yang menjadi sasarannya kali ini?
“Suka sama kamu itu harus jaga mental, jaga hati. Siap terluka, siap menangis.” —Savenja Ravenna (Ranna).
Dark-Romance
Fiksi remaja
Teenfiction.LINK ADA DI BIO YAA!
MARI RAMAIKAN, KITA BERJUANG LAGI DARI AWAL 🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Tightrope [Completed]
Teen Fiction"Kalau gitu biarin gue tanggung jawab." Secepat kilat Jane menatap Jack dari sini. Jack menatap Jane datar. Bukannya senang, Jane malah takut hidupnya akan lebih menderita jika bersama cowok itu. "Aku gak mau!" pekik Jane keras. "Dengerin gue. Gue g...