Chapter 2

128 12 0
                                    


Disclaimer : @Masashi Kishimoto, @Game The Last of Us 2

Pairing : NarufemSasu

Genre : Family, Adventure, Romance

Chapter 2

" Aku akan kembali secepat mungkin. Yang disini kuserahkan padamu, niisan." Menma langsung naik ke atas kudanya diikuti oleh sang istri yang langsung duduk di belakangnya.

" Ya.. kau tidak perlu khawatir, Menma. Aku akan menjaga tempat ini dengan baik. Aku harap kau juga bisa pulang dengan membawa kabar baik."

" Yeah.. tentu. Aku akan berusaha sebaik mungkin. Kalau begitu, kami berangkat dulu!!"

" Yeahh.."

" Sampai jumpa, Sakura-san, Menma-san!! Berhati-hatilah selama di perjalanan!" Teriak Meisya sambil melambaikan tangannya dengan bersemangat.

" Yeahh!! / Tentu!!" Seru Menma dan Sakura bersamaan.

" Hhh..." Meisya menarik nafasnya dan menghembuskannya kembali. " Aku harap Menma-san dan Sakura-san bisa berhasil. Tempat ini akan terasa sepi tanpa kehadiran mereka berdua."

" Hey.. lalu kau anggap daddy ini apa huh?" Naruto mencubit hidung putrinya dengan gemas membuat sang empu menjadi kesulitan bernafas.

" Ouchh.. daddy sakit!!" Ringis Meisya kesakitan.

" Salahmu sendiri." Naruto mendengus. " Kenapa kau ini suka sekali menjatuhkan dan mengejek daddymu sendiri heh?"

" Habisnya itu semua kan memang benar!" Pekik Meisya tidak terima. " Daddy bahkan selalu sibuk dengan urusan daddy sendiri dan tidak pernah mau memperhatikanku. Katanya daddy mau mengajariku cara memakai senjata." Meisya bersidekap kesal.

" Ohh.. ayolah, putri daddy yang manis. Ini masih sangat pagi sekali." Naruto mengusap wajahnya dengan frustasi. " Biarkan daddy tidur sebentar, oke? Daddy bahkan belum tidur sama sekali dari kemarin malam."

" Cck.. itu karena daddy selalu gila dengan pekerjaan." Decak Meisya kesal. " Terserahlah kalau daddy memang tidak mau melatihku. Aku bisa latihan sendiri wlekk.." Meisya menjulurkan lidahnya dan memilih untuk meninggalkan daddynya yang saat ini terlihat sedang tertawa.

" Hah.. ya ampun dia ini!! Sifat keras kepalanya itu memang tidak pernah berubah ya... atau mungkin sifat keras kepalanya itu memang menurun dariku?" Naruto menggosok dagunya dengan raut wajah kebingungan. Naruto mengangkat bahunya dengan acuh dan memilih untuk pergi, menyusul putrinya yang sudah pergi entah kemana.

Duar...

Naruto melangkahkan kakinya menuju lapangan latihan yang kebetulan memang tersedia di halaman belakang. Karena tempat ini memang cukup rawan karena sering sekali diserang bandit, akhirnya Menma memutuskan untuk membangun tempat latihan ini agar para pekerjanya juga bisa belajar bertarung. Itulah kenapa pekerja-pekerja yang bekerja di tempat Menma sekarang kebanyakan memang bisa bertarung agar mereka juga bisa membantu kalau misalkan tempat ini memang diserang oleh para bandit kapanpun.

Sebenarnya sebagai seorang anak kecil, Meisya itu sudah cukup tangguh dan juga kuat. Naruto bisa menilainya ketika waktu itu Meisya pernah melawan para infected dan juga para bandit atau perampok yang tiba-tiba saja menyerang mereka pada saat perjalanan mereka saat itu. Tembakan anak itu tidak pernah meleset dan Meisya juga sering kali bisa memenangkan pertempuran meski dia hanya seorang anak gadis kecil.

Sebagai seorang pria dewasa, dia juga tidak bisa meremehkan kekuatan Meisya lagi.

Tapi... ada satu hal yang tidak anak itu miliki. Ya.. hanya satu!! Stamina anak itu cukup lemah. Dia mudah sekali kelelahan dan terkadang sering kali bertindak semberono. Meisya itu tipikal orang yang sering kali suka bertindak duluan baru berfikir, sama sepertinya.

The Last of Us 2 ( NarufemSasu)Where stories live. Discover now