Chapter 3

87 9 0
                                    

Disclaimer : @Masashi Kishimoto, @Game The Last of Us 2

Pairing : NarufemSasu

Genre : Family, Adventure, Romance

Chapter 3

" Meisya-chan.. bangun!! Ini sudah pagi!! Saatnya bagimu untuk menunjukkan hasil latihanmu pada daddy." Naruto masih mencoba membangunkan putrinya yang tidak mau bangun-bangun membuat Naruto hanya bisa menghela nafasnya.

" Uhhh.. tapi aku masih mengantuk, daddy. Ini masih pagi sekali, apa daddy tahu?" Meisya merengek.

" Pagi darimananya!! Ini sudah jam delapan pagi!!" Naruto mencubit hidung Meisya dengan gemas sampai membuat sang empu menjadi kesulitan bernafas.

" Ishhh.. daddy!!" Pekik Meisya kesal.

" Ayo bangun!! Kita harus segera melaksanakan ujianmu." Naruto mendengus.

" Ujian apa sih?" Meisya mengucek kedua matanya sambil menguap. " Apa aku harus bertarung melawan daddy lagi?"

" Kau sangat ingin melakukannya hmm?" Naruto tersenyum geli.

Meisya yang mendengarnya terlihat langsung cemberut dan menghela nafasnya. " Aku pikir, itu akan menjadi ujian yang paling sulit untukku. Sampai sekarang pun, aku bahkan belum bisa menyentuh daddy sama sekali."

Naruto yang mendengarnya terlihat langsung tertawa. " Tenang saja. Daddy memiliki ujian yang cocok untukmu. Ujian ini bisa menentukan apa kau sudah layak untuk bertempur di garis depan atau tidak."

" Benarkah?"

Naruto mengangguk.

" Jadi.. apa yang harus aku lakukan?"

" Bersiap-siaplah terlebih dahulu dan daddy akan menjelaskannya di halaman depan. Apa kau mengerti?"

" Umhh.."

Sebenarnya Meisya masih sangat mengantuk tapi apa boleh buat daripada daddynya kembali mengomel atau bahkan berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan. Jadi lebih baik dia menurut saja karena daddynya itu tidak pernah bermain-main dengan ucapannya dan dia juga sudah menyaksikan hal yang terburuk.

Meisya segera bersiap-siap dengan mandi ala kadarnya dan segera mengganti pakaiannya menggunakan kaus oblong biasa beserta celana training kesukaannya. Setelah siap dengan semua senjata yang sepertinya akan ia perlukan di ujian nanti, Meisya langsung pergi menemui daddynya yang masih menunggunya di halaman depan.

" Kau sudah siap?"

Meisya yang mendengarnya terlihat langsung mengangguk. " Jadi.. apa yang harus aku lakukan sekarang, daddy?"

" Mudah saja." Naruto tersenyum santai. " Kemarilah!!"

Kening Meisya terlihat langsung mengkerut ketika melihat daddynya sedang sibuk melihat peta wilayah. Jangan bilang kalau mereka akan berpergian lagi?

" Kau tahu tempat ini?"

Meisya mengangguk. " Umh.. yeah. Kalau tidak salah, tempat ini adalah kota kecil yang dijadikan oleh para bandit itu sebagai markas mereka. Oke.. jangan bilang kalau daddy akan menyuruhku untuk pergi kesana?" Meisya tertawa hambar.

" Yup itu benar... daddy ingin kau pergi ke kota ini dan habisi mereka semua!! Itu adalah ujianmu hari ini, sayang." Naruto tersenyum.

" What!! A-apa daddy serius?" Kedua mata onyx Meisya terlihat membola ketika mendengar pernyataan daddynya saat ini.

" Tentu saja daddy serius. Sejak kapan daddy suka bercanda hmm?"

" Menghabisi mereka, ya?"

Naruto mengangguk. " Dari kabar yang daddy dengar, para bandit itu berniat untuk menyerang tempat ini karena itulah, mereka bisa menjadi ancaman yang buruk untuk kita kedepannya. Daddy ingin kau bisa menghalangi rencana mereka."

The Last of Us 2 ( NarufemSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang