Chapter 7C

19 3 0
                                    

Disclaimer : @Masashi Kishimoto, @Game The Last of Us 2

Pairing : NarufemSasu

Genre : Family, Adventure, Romance

Chapter 7C

Sesuai dengan amanat yang sudah diberikan oleh ibunya, Meisya terlihat sudah bersiap untuk menjaga tempat zona karantina, tempat mereka tinggal sekarang. Meisya sudah berada di gerbang depan, ikut menjaga zona karantina bersama dengan para penjaga lainnya.

Sepertinya tidak akan ada yang terjadi.

" Huhhhh..." Meisya menguap bosan. " Tidak ada apa-apa selain salju."

Krak-krakk....

Meisya yang saat itu berniat meminum tehnya terlihat langsung dibuat terkejut ketika mendengar suara para penjaga yang tiba-tibaq saja berteriak. Ternyata.... kumpulan para infected tiba-tiba saja datang dan berniat menyerang zona karantina mereka membuat semua orang menjadi merasa cemas.

Bell alarm darurat sudah dibunyikan. Semua orang terlihat panik dan berniat untuk melarikan diri membuat Meisya yang melihatnya menjadi merasa cemas. Meisya turun dari menara pengawas dan sudah bersiap dengan rifflenya.

" Darimana para infected itu berdatangan?" Meisya lebih bertanya kepada dirinya sendiri.

" Meisya-chan... apa yang sedang kau lakukan disana!! Ayo kita pergi dari sini!!" Tiba-tiba saja Riku datang dan menghampiri Meisya yang berniat untuk keluar dari zona karantina.

" Riku..."

" Ayo kita segera menuju tempat evakuasi!!"

Meisya yang mendengarnya terlihat langsung menggelengkan kepalanya dan menatap jauh lurus ke depan. " Aku tidak bisa melakukannya..."

" Kenapa!!"

" Aku harus membantu mereka melawan para infected itu.."

" Apa kau ini sudah gila!!" Teriak Riku yang terdengar sangat melengking sukses membuat Meisya yang mendengarnya terlihat langsung meringis. " Aku tahu kau ini imun tapi kau juga tidak boleh membahayakan nyawamu sendiri..."

" Tapi aku tidak bisa membiarkan mereka berjuang sendirian, Riku. Aku juga sudah mendapatkan amanat dari mommy untuk melindungi tempat ini..." Meisya memasang raut wajah serius.

" Kau tidak perlu mengkhawatirkan mereka! Mereka adalah pasukan terpilih. Mereka pasti bisa mengatasi para infected itu."

" Apa kau yakin?"

Para infected lainnya terlihat mulai berdatangan dan tidak berhenti bermunculan membuat keringat dingin mulai mengalir dari pelipis Meisya dan Riku saat ini. Kalau begini caranya, para pasukan bertahan juga tidak akan bisa melawan para pasukan infected itu sendirian.

Pasukan yang ditinggalkan di zona karantina hanya berjumlah sekitar sepuluh orang saja dan mustahil bagi mereka untuk bisa bertahan dengan melawan para infected yang jumlahnya bahkan sudah hampir mencapai ratusan.

Jumlah mereka terlalu banyak.

" Astaga.. keadaan ini malah menjadi semakin gawat, bukan? Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

" Aku tidak bisa membiarkan mereka berjuang sendirian!!" Raut wajah Meisya mengeras. " Riku, tolong tutup gerbangnya!! Biar aku yang menghadapi mereka."

" Ehhh.. apa kau yakin?"

Meisya mengangguk. " Serahkan semuanya padaku!!" Meisya segera naik ke menara pengawas dan mulai mempersiapkan rifflenya. Dia sudah diajari dengan baik oleh pamannya menggunakan riffle selama ini dan dia tidak akan membuat pamannya menjadi kecewa.

The Last of Us 2 ( NarufemSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang