Chapter 7B

38 3 0
                                    

Disclaimer : @Masashi Kishimoto, @Game The Last of Us 2

Pairing : NarufemSasu

Genre : Family, Adventure, Romance

Chapter 7B

" Hiks.. hiks..."

" Monster! Dia monster!"

" Bagaimana bisa ada monster di sekolah kita? Dia hanya akan menyebarkan bencana kepada kita semua!!"

" Kenapa semua orang sampai tega memperlakukanku seperti ini? Padahal aku juga hanya menjadi korban disini." Meisya memeluk kedua belah lututnya dengan frustasi dengan kedua mata yang terpejam.

Kedatangan dia kemari padahal hanya karena ia ingin mendapatkan seorang teman saja tapi semua orang sudah mengetahui kalau dia sudah terinfeksi dan semua orang pasti akan menjauhinya sekarang.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

" Ya Tuhan... kenapa semua ini harus terjadi padaku? Apakah salah kalau aku memang sudah terinfeksi? Padahal aku juga tidak akan menyerang mereka semua." Isak Meisya lirih.

" Meisya-chan..."

Meisya yang saat itu sedang menenangkan dirinya di tepi kolam terlihat langsung menoleh ke arah ayah dan ibunya yang tiba-tiba saja datang menghampirinya dengan raut wajah cemas.

" Daddy... mommy.." Panggil Meisya dengan lirih.

" Astaga, sweetheart! Apa yang terjadi padamu?" Naruto menghampiri putrinya yang sedang menangis lirih dan langsung memeluk putrinya dengan erat sementara Meisya sendiri terlihat hanya bisa menangis terisak di dada daddynya saat ini. Naruto juga sepertinya tidak peduli kalau saat ini pakaiannnya basah oleh air mata karena Naruto juga mengerti bagaimana perasaan putrinya saat ini. " Shhh.. jangan menangis! Daddy ada disini..." Bisik Naruto dengan nada lembutnya seperti biasanya.

" Hiks.. daddy... mommy.. apa aku ini hanya seorang monster? Kenapa semua orang sampai tega memperlakukanku seperti ini?" Tanya Meisya dengan lirih.

" Sshhh.. kau tidak boleh berkata seperti itu! Bagaimanapun juga kau adalah anak daddy dan mommy. Anak daddy dan mommy adalah anak yang paling cantik jadi kau tidak boleh mendengarkan perkataan mereka, oke?" Sasuke mencoba menenangkan putrinya yang terlihat masih tertekan.

Meisya yang mendengarnya terlihat hanya bisa terdiam. Sepertinya ia masih merasa syock dengan apa yang sudah terjadi membuat Sasuke dan Naruto yang melihatnya terlihat hanya bisa menghela nafasnya.

" Umhh.. bagaimana kalau kita segera pulang? Hari juga sudah mau malam." Ajak Sasuke dengan nada canggung.

Naruto dan Meisya yang mendengarnya terlihat hanya bisa mengangguk.

Sejak kejadian pembully-an itu, Meisya menjadi anak yang pemurung dan sering kali mengunci dirinya di kamar membuat Naruto dan Sasuke, selaku kedua orang tua dari Meisya menjadi merasa cemas. Mereka ingin melakukan sesuatu tapi tidak tahu harus melakukan apa untuk saat ini.

Mereka sudah berusaha keras untuk mencoba mengembalikan anak mereka seperti sedia kala tapi semua yang mereka lakukan malah berakhir sia-sia. Meisya bahkan tidak pernah mau menginjakkan kakinya ke luar rumah lagi.

Sebagai orang tua, tentu saja mereka menjadi merasa cemas.

" Meisya-chan, sayang... mau sampai kapan kau mengurung dirimu di kamar seperti ini? Kau tidak boleh seperti ini, sayang!!" Naruto menghampiri putrinya yang saat ini masih melamun sambil melihat pemandangan.

The Last of Us 2 ( NarufemSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang