3

1K 195 5
                                    

Calisya dan Anton sedang menunggu giliran mereka untuk mengecek kesehatan mereka mengingat mereka ingin segera memiliki anak.
"Ibu Calisya" panggil perawat.

Calisya dan Anton masuk ke dalam ruangan.
"Mas Bagas" panggil Calisya pada kakaknya yang akan menjadi dokternya.

"Duduk Sya, Anton" ucap Bagas.
"Aku sudah melihat hasil tes kalian tadi dan hasilnya bagus. Tidak ada masalah pada Calisya ataupun kau Anton. Kalian sehat dan kemungkinan Calisya untuk hamil besar" ucap Bagas.

"Tapi kenapa belum?" Tanya Calisya

"Si Anton kurang garang kali atau kurang greget, bisa juga waktu gak tepat" ucap Bagas.

"Masa sih mas, perasaan mas Anton rutin deh. Greget kok buktinya..." Anton segera menutup mulut Calisya karena jika tidak istri manjanya itu akan membongkar dapur kehidupan seks mereka pada Bagas.

Bagas yang melihat itu hanya tertawa karena kepolosan Calisya.
"Mas beri kamu vitamin dan jaga makanan kalian. Jangan banyak berpikir alias stres" ucap Bagas pada Calisya karena dia tahu Calisya suka berselisih dengan eyang Arumi mereka.

"Iya" jawab Calisya.

"Kalau bisa jika Anton ada waktu, pergi berlibur biar ada kualitas waktu bersama yang baik" ucap Bagas lagi.

"Iya nanti aku akan menyusun jadwalku dan pergi berlibur bersama Calisya" ucap Anton.

Setelah itu Anton dan Calisya segera pulang. Calisya bergelayut manja pada Anton membuat siapa pun akan iri saat melihatnya.

"Mas" ucap Calisya manja

"Iya sayang".

"Ke rooftop kantor mas ya, kita beli makanan dulu nanti makan di sana ya" ajak Calisya.

"Iya, ayo. Kamu mau makan apa sayang?".

"Mas,kita beli sate aja. Calisya lagi pingin makan sate" ucap Calisya.

Akhirnya Calisya dan Anton membeli sate kesukaan Calisya. Setelah itu mereka menuju ke kantor Anton dan ke rooftop. Di sana kisah mereka di mulai karena itu Anton dan Calisya menyukai rooftop kantor Anton.

"Mas" panggil Calisya manja.

"Ada apa dek? Manja banget sih" ucap Anton sambil mengecup kening Calisya.

"Suapin mas" ucap Calisya manja.

Anton menyuapi Calisya begitu juga Calisya menyuapi Anton. Calisya bahagia Anton ada untuknya. Cinta Anton membuat Calisya bahagia dan merasa nyaman.

Calisya memeluk Anton erat dan Anton tersenyum. Dia sangat mencintai Calisya dan apapun akan Anton lakukan untuk Calisya.

***
Calisya sedang duduk bersama Malika saat Arumi datang. Arumi duduk di samping Calisya dan Calisya segera menjauh.

"Lisya, jangan begitu dengan eyang putri" ucap Malika.

"Kamu masih marah dengan eyang sayang?" Tanya Arumi.

"Masih, eyang putri jangan dekati Calisya. Calisya gak suka, sana dekati Jessy cucu kesayangan eyang putri" ucap Calisya ketus.

"Lisya, kamu jangan kasar dengan eyang putri. Eyang putri sayang sama kamu" ucap Jessica yang masuk ke dalam ruang keluarga sambil menggendong anaknya.

"Nih yang di bicarakan udah datang" ucap Calisya sinis.

"Calisya dengarkan aku dulu" ucap Jessica sambil menahan Calisya tapi Calisya malah mendorong tubuh Jessica hingga Jessica terhuyung ke belakang.

Darma menahan tubuh istrinya itu agar tidak terjatuh bersama anaknya.
"Kasar banget sih kamu" bentak Darma.
"Jessy ngomong baik-baik sama kamu kan" ucap Darma.

"Lisya, kamu udah keterlaluan nak" ucap Malika merasa tidak enak hati.

Calisya menatap tajam pada mereka terutama pada Darma dan Jessica.
"Cari muka" ucap Calisya sambil berlalu.

Calisya merasa marah dan kesal jika sudah bersinggungan dengan Arumi, Darma dan Jessica.

Calisya menuju ke ruang perpustakaan di mana ada Arga di sana yang sedang membaca buku.

Arga melihat wajah cucu kesayangannya itu cemberut. Arga tahu pasti ada yang tidak beres.
"Ada apa cucu eyang?" Tanya Arga.

"Eyang itu si Darma sama Jessy kenapa gak di usir aja sih dari rumah?" Tanya Calisya.

"Kenapa?" Tanya Arga lagi.

"Mengesalkan" ucap Calisya.

"Ya udah hindari aja mereka, nanti eyang kakung tegur mereka agar jangan menganggu kamu" ucap Arga.

Calisya menganggukkan kepalanya dan dia menemani Arga di ruang perpustakaan sambil membaca buku.

Sore harinya Calisya masuk ke dalam kamar dan melihat Anton baru selesai mandi.
"Mas kapan pulangnya?" Tanya Calisya

"Udah satu jam dek, kamu dari mana?" Tanya Anton.

"Dari perpustakaan mas, baca buku dengan eyang kakung" jawab Calisya.

"Dek, mas mau tanya?".

"Apa mas?" Tanya Calisya sambil duduk di tepi tempat tidur.

"Kamu tadi berselisih dengan Darma dan Jessy?" Tanya Anton.

"Mas tahu dari mana?" Tanya Calisya.

"Gak usah tahu mas tahu dari mana. Dek jangan seperti itu, berusahalah untuk tidak berselisih dengan mereka" ucap Anton.

"Pasti adik mas si Darma itu yang lapor kan? Mereka yang mulai mas dan Calisya gak suka"ucap Calisya.

"Iya tapi jangan berselisih dengan mereka. Hindari saja mereka dek" ucap Anton.

"Calisya udah menghindar mas, mereka yang mulai" ucap Calisya kesal kemudian keluar dari kamar.

Calisya benar-benar kesal dan marah. Baginya Darma dan Jessica sudah mengajak perang dengannya.

Kekesalan Calisya berlanjut sampai saat makan malam. Calisya sedang makan makanannya dan duduk di samping Anton yang dia acuhkan.

Darma dan Jessica masuk ke ruang makan dan duduk di kursi. Mereka akan makan malam bersama. Calisya menatap tajam pada Darma dan Jessica kemudian melihat ke arah Arumi.

"Makan dulu" ucap Arumi Darma dan Jessica.

Selera makan Calisya hilang melihat Darma dan Jessica dan dia segera berdiri meninggalkan makan malamnya.

"Lisya" panggil Gerry.
"Selesaikan makannya" ucap Gery.

"Gak selera lagi ayah" jawab Calisya dan segera berlalu.

Anton diam dan segera menyusul Calisya. Arga dia dan memandang ke arah Darma serta Jessica. Arga tahu mengapa Calisya bersikap seperti itu.

Anton mengejar Calisya hingga ke kamar mereka.
"Dek jangan gitu" ucap Anton.

"Bodo amat, sana mas kembali janvan ikuti aku" ucap Calisya kesal.

"Dek" Anton duduk di samping Calisya.

"Mas aku mau sendiri jangan ganggu aku. Mas kembali ke ruang makan sana" ucap Calisya.

"Gak mau, dengarkan mas sayang" ucap Anton.

"Mas itu sekarang selalu belain adik mas itu. Kesal aku lihat mas" ucap Calisya.

"Mas gak bela dek, mas hanya mau kamu lebih sabar jangan selalu berselisih" ucap Anton.

Calisya hanya diam, Anton memeluk Calisya. Dia mengecup bibir Calisya hingga Calisya teralihkan ke Anton kembali.

"Jangan kesal lagi sayang, mas gak bermaksud membuat kamu kesal dan marah. Mas gak mau kamu stres hanya karena berselisih. Kamu mau hamil kan, ingat kata Bagas" ucap Anton.

Calisya kembali diam tapi kemudian dia memeluk Anton dan mencium bibir Anton tanda bahwa kekesalannya berhasil Anton redakan.

---&---

Cinta Tanpa Batas 2 ( Anton&Calisya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang