6

1K 208 3
                                    

Sore hari Calisya kembali memesan makanan online dan setelah mengambil makanannya dia menuju ke ruang makan. Dia memakan makannya sendiri. Calisya sengaja makan lebih awal agar saat makan malam dia tidak bergabung dengan yang lainnya bahkan dengan Anton. Calisya masih merasa sakit hati dan dia sedang tidak ingin berinteraksi dengan siapa pun di rumah ini.

Saat sudah menghabiskan makanannya, Calisya membuat tempat bekas makanannya ke tempat sampah. Setelah itu dia memilih menuju ke perpustakaan untuk membaca. Dia menemukan ketenangan jika sedang membaca seolah pikirannya bisa teralihkan pada buku yang di bacanya.

"Lisya sayang" panggil Arumi saat melihat Calisya keluar dari ruang makan tapi Calisya tidak mendengarkan. Dia terus berjalan tanpa melihat ke arah Arumi. Dia menjauh dari Arumi.

Calisya masuk ke ruang perpustakaan dan mengambil sebuah buku. Dia memilih duduk di sudut ruangan di balik rak buku. Calisya mulai membaca bukunya. Di posisi ini dia tidak akan terganggu karena tertutupi rak buku yang besar.

Calisya mematikan handphonenya dan mulai membaca. Calisya larut dengan bacaannya hingga malam menjelang. Suasana ruangan perpustakaan sudah gelap. Calisya memilih keluar ruang perpustakaan dan menuju ke balkon kamarnya bukan kamar dia dan Anton tapi kamarnya saat dia belum menikah dengan Anton.

Calisya sengaja tidak menyalakan lampu kamar dan hanya berharap pada lampu taman dan lampu di luar rumah. Dia kembali membaca bukunya tanpa mau mempedulikan apa yang sedan terjadi di rumah.

Anton kembali tidak menemukan Calisya lagi saat pulang kerja. Dia mencari Calisya setelah selesai mandi.

"Calisya kemana?" Tanya Arga

"Gak tahu eyang, handphonenya mati dan gak ada di kamar. Anton udah tanya security tapi katanya dia tidak melihat Calisya keluar dari rumah" ucap Anton.

"Berarti ada di rumah, cari aja ke semua ruangan" ucap Arga.

"Iya eyang" ucap Anton.

"Sebentar lagi makan malam, Calisya harus makan kalau gak dia bisa sakit" ucap Arga.

"Iya eyang". Anton mencari Calisya ke semua ruangan bahkan sampai melihat rekaman cctv karena itu dia tahu bahwa Calisya sedang berada di kamarnya.

Anton menuju ke sana dan membuka pintu kamar. Suasana gelap dan Anton segera menyalakan lampu. Dia mencari Calisya dan melihat Calisya sedang asyik membaca buku sambil duduk di lantai balkon.

"Dek, lagi apa?" Tanya Anton sambil ikut duduk.

"Baca" jawab Calisya singkat.

"Berhenti dulu ya bacanya, makan dulu. Ini udah saatnya makan malam, eyang kakung dengan yang lain udah nunggu" ucap Anton sambil mengelus rambut Calisya.

"Aku udah makan mas tadi sore, makan aja. Aku masih mau baca buku" jawab Calisya sambil membaca bukunya tanpa mau melihat ke arah Anton.

"Dek, ada apa? Kamu kok begini?" Tanya Anton.

"Gak ada apa-apa, aku lagi baca buku" ucap Calisya.

"Gak mau temani mas makan?" Tanya Anton lagi.

"Udah besar kan? Gak perlu di temani lagipula di ruang makan ramai kan. Adik mas aja ada di sana, ya udah sana. Masih ada adik, gak perlu istri" ucap Calisya tajam masih tetap sambil membaca buku.

"Dek" ucap Anton. Anton tahu bahwa Calisya sedang dalam kondisi marah,kesal dan merajuk. Anton hanya bisa sabar dan pasrah.

"Pergi mas jangan ganggu aku, urus aja adik mas itu" ucap Calisya pelan.

"Mas gak akan mau kemana-mana, mas mau kamu temani mas makan. Gimana kalau kita makan di luar,hanya kita berdua" ucap Anton membujuk Calisya.

"Gak mau" ucap Calisya ketus.

"Ya udah kalau gitu mas gak akan makan. Biarin aja mas sakit karena gak makan" ucap Anton.

Calisya hanya diam tidak mempedulikan Anton. Anton gemes melihat sikap istrinya yang acuh.

"Aduh" ucap Anton sambil memegang perutnya.

"Jangan suka drama mas ya" ucap  Calisya.

"Mas gak drama sayang, mas beneran sakit nih" ucap Anton sambil meringis.

Calisya melihat ke arah Anton yang terlihat meringis dan sekarang malah meletakkan kepalanya di paha Calisya sambil memegang perutnya.

"Mas beneran sakit?" Tanya Calisya.

"Iya sayang, mas sakit ini" ucap Anton menahan senyumnya.

"Ya udah ayo mas kita makan di luar aja atau mas mau pesan makanan aja?" Tanya Calisya.

"Makan di luar aja dek, mas ingin makan di luar"ucap Anton.

"Ya udah, ayo mas" ucap Calisya.

Calisya mengambil kunci mobil dan menggandeng Anton menuju ke mobil.

"Mau ngapain kamu dek?" Tanya Anton saat melihat Calisya membuka pintu bagian kemudi.

"Aku yang bawa mobil mas" ucap Calisya.

"Gak, mas bisa bawa mobil. Masuk ke dalam dan pasang sabuk pengamanmu" ucap Anton.

Calisya masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengamannya. Anton kemudian masuk ke dalam dan tidak lama kemudian melajukan mobilnya.

Dia mengajak Calisya makan di sebuah restoran di mana mereka dulu sering makan di sana.

Mereka duduk di ruang VIP agar lebih nyaman dan tenang. Calisya memesan makanan yang di sukai Anton dan dirinya.

"Tumben dek kamu pesan kepiting, kamu kan kurang suka kepiting?" Tanya Anton.

"Mas kan suka, aku pesankan untuk mas. Ntar aku icip sedikit" ucap Calisya.

"Iya tapi aku juga gak terlalu suka, biasa aja" ucap Anton.

"Ya udah makan aja mas"ucap Calisya 

Ketika makanan di hidangkan mereka segera menyantap hidangan itu.
"Mas" ucap Calisya sambil menyuapkan Anton nasi dengan tangannya.

"Makasih sayang" ucap Anton.

"Iya" ucap Calisya dan sekarang giliran dia yang makan.

Anton juga gantian menyuapi Calisya dengan tangannya. Saat ini Calisya melupakan kekesalannya. Bersama Anton Calisya bisa merasa tenang dan nyaman.

"Udah kenyang dek?" Tanya Anton saat makanan mereka udah habis.

"Belum, setelah ini aku mau beli roti bakar ya mas. Di tempat langganan kita" ucap Calisya.

"Iya sayang" ucap Anton.

Setelah selesai makan, mereka segera keluar dari restoran. Anton mengarahkan mobilnya menuju ke tempat roti bakar langganan mereka.

Calisya gembira saat Anton membawa roti bakar dan memberikannya pada Calisya.
"Makasih mas" ucap Calisya dan Anton membalasnya dengan melumat bibir Calisya.

"Ya udah ayo pulang sayang" ucap Anton.

"Mas kita malam ini nginap di rumah kita ya?" Ajak Calisya.

"Iya sayang". Anton akan mengabulkan permintaan Calisya apapun itu. Dia mencintai Calisya dan ingin Calisya bahagia.

---&---

Cinta Tanpa Batas 2 ( Anton&Calisya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang