7

922 185 7
                                    

Anton membuka pintu rumah mereka dan akhirnya dia dan Calisya masuk ke dalam. Anton menyalakan lampu dan Calisya memeluk Anton.

"Mas coba kita bisa tinggal di sini ya? Pasti lebih tenang" ucap Calisya.

"Iya sayang tapi kalau kita pindah, eyang kakung, bunda dan ayah akan sedih" ucap Anton.

"Biarin aja, mereka juga gak mikirin aku mas. Kita pindah aja ke sini mas besok, ya mas" bujuk Calisya.

"Sayangku, kalau kita pindah gak seizin eyang kakung kita akan menyakiti eyang kakung. Kita akan  bersikap kurang ajar. Mas gak mau seperti itu sayang". Anton berusaha memberikan pengertian pada Calisya.

Calisya melepaskan pelukannya dari Anton dan dia cemberut kemudian berjalan menjauh dan masuk ke dalam kamar mereka.

"Sayang" ucap Anton dan dia memeluk Calisya mesra.
"Jangan marah lagi, jangan cemberut ya? Mas gak bisa sayang kamu buat seperti ini" ucap Anton.

"Mas jahat tahu gak, mas kan bisa ngomong dengan eyang kakung biar kita pindah ke sini" ucap Calisya masih dengan cemberut.

"Ya udah besok mas akan coba bicara lagi dengan eyang kakung, bagaimana? Jangan marah lagi ya" ucap Anton.

"Janji" ucap Calisya lagi

"Iya sayang" ucap Anton sambil tersenyum.

Calisya membalas senyuman Anton dan mencium bibir suaminya mesra. Anton merindukan Calisya selama beberapa hari ini karena Calisya sedang kesal dan menjauh darinya. Anton tidak melepaskan pelukannya pada Calisya. Dia malah semakin melumat bibir Calisya mesra. Perlahan Anton membaringkan Calisya ke atas tempat tidur.

Anton menyatukan keningnya dan kening Calisya setelah dia melepas lumatannya.
"Mas cinta sama kamu dek" bisik Anton dan di balas Calisya dengan merangkul leher Anton dan dia mencium Anton kembali.

Anton membuka pakaian istrinya, malam ini ingin dia habiskan bersama Calisya tanpa ada gangguan. Calisya memejamkan matanya saat Anton mengecup setiap inci tubuhnya. Anton mengunci tubuh Calisya dengan tubuhnya. Calisya membuka matanya dan melihat bahwa dia dan Anton sudah sama-sama polos. Calisya tersenyum dan menyentuh dada bidang Anton hingga ke punggung Anton saat Anton memeluknya.

"Malam ini hanya milik kita, jangan pikirkan yang lain" ucap Anton.

"Iya mas" jawab Calisya.

Anton menyatukan tubuh mereka dalam gairah cinta. Memberikan rasa melayang bagi Calisya setiap kali dia bercinta dengan Anton. Anton tidak pernah memaksa dan kasar,Anton selalu bisa membuat Calisya terbang dan merasa seolah terbang ke langit ke tujuh.

Calisya memekikkan nama Anton saat dia mencapai puncak gairahnya. Membuat Anton bangga dan bahagia karena hanya akan ada dia di dalam diri dan kehidupan Calisya.

Anton menyusupkan kepalanya pada leher Calisya dan mengeram saat dia juga mencapai puncak gairahnya menyusul Calisya. Calisya tersenyum sambil mengelus rambut Anton dan Anton mengangkat kepalanya untuk menatap Calisya yang tersenyum.

Anton membalas senyuman Calisya dan kembali mencumbu istrinya dengan mesra.
"Selamanya kamu milik mas" bisik Anton.

"Mas juga selamanya milikku" ucap Calisya dan dia memeluk Anton sambil memejamkan matanya. Mereka jatuh tertidur bersama dan di lingkupi kebahagiaan.

***
Keesokkan paginya Calisya bangun dengan posisi masih memeluk Anton. Saat Calisya membuka matanya, sebuah kecupan di daratkan Anton pada bibir Calisya.

"Mas" ucapnya dengan suara khas bangun tidur.

"Bangun sayang" bisik Anton sambil mengelus punggung telanjang Calisya.

"Mas, aku lapar" ucap Calisya dan Anton tertawa.

"Mandi dulu setelah itu kita cari sarapan di luar rumah. Kamu mau makan apa?" Tanya Anton.

"Makan apa ya, nanti deh lihatnya. Aku mandi dulu, mas udah mandi?" Tanya Calisya.

"Belum, gimana mau mandi kalau kamu meluknya erat begini" ucap Anton.

"Mau mandi bareng?" Bisik Calisya dan langsung membuat Anton semangat.

"Ayo" balas Anton dan Calisya hanya tertawa melihat Anton begitu bersemangat.

Akhirnya mereka mandi bersama dengan sangat lama karena banyak hal yang mereka lakukan saat mandi. Anton dan Calisya bahagia menghabiskan waktu mereka berdua seperti ini. Benar-benar hanya mereka berdua.

Selesai mandi dan berpakaian, mereka segera keluar untuk membeli sarapan. Calisya bingung ingin makan apa dan Anton hanya bisa menunggu.
"Pagi begini gak ada yang jual rujak ya mas?" Tanya Calisya.

"Apaan sih kamu, pagi gini makan seperti itu. Makan bubur aja atau yang lain?" Tanya Anton.

"Mau rujak, nanti siang mas belikan aku rujak buah ya" pinta Calisya.

"Iya sayang, pagi ini makan bubur ayam aja kesukaan kamu" ucap Anton.

"Tapi bubur ayam yang dekat kantor mas aja ya, yang di tempat lain gak enak" ucap Calisya.

"Ya udah ayo". Anton mengarahkan mobilnya ke tempat bubur ayam di dekat kantornya. Dari dulu Calisya memang suka makan bubur ayam di sana.

"Lagi ramai dek" ucap Anton saat mereka melihat dari dalam mobil.

"Makan di dalam mobil aja ya mas, aku mau bubur itu" ucap Calisya.

"Iya sayang, mas pesan dulu ya" ucap Anton.

"Mas jangan pakai kacang sama jangan daun bawang juga, aku gak mau" ucap Calisya.

"Kenapa, biasa juga komplit?" Tanya Anton.

"Gak mau" ucap Calisya lagi.

"Ya udah". Anton memesan bubur untuk mereka berdua dan menunggu di dalam mobil.

"Mas, di sana ada jual air tahu. Tolong belikan" ucap Calisya.

"Kamu bukannya gak suka air tahu ya?" Tanya Anton lagi.

"Mas, belikan saja aku sama air mineral juga" ucap Calisya.

"Iya, tunggu di sini ya sayang" ucap Anton sambil mengecup kening Calisya.

Calisya menunggu Anton dan tak lama kemudian Anton datang membawa pesanan Calisya.
"Ini air tahunya" ucap Anton.

Calisya meminum sedikit setelah itu dia memberikannya pada Anton.
"Tuh kan, kamu emang gak suka air tahu" ucap Anton.

"Aku tadi kepingin sekarang gak lagi" ucap Calisya pelan. 

"Ya udah biar mas yang habiskan" ucap Anton.

Pesanan bubur mereka datang dan mereka menyantap bubur mereka.
"Mau nambah?" Tanya Anton pada Calisya

"Gak mas udah kenyang, Calisya ngantuk" ucap Calisya.

"Ya udah bobo aja nanti kalo dah sampai mas bangunkan" ucap Anton.

Calisya memejamkan matanya dan Anton kembali melajukan mobilnya menuju ke rumah. Calisya terlihat sudah tertidur di samping Anton. Anton tersenyum melihat istrinya yang sudah tertidur dengan lelap.

"Mas sayang dan cinta sama kamu dek" ucap Anton sambil melihat sekilas ke arah Calisya kemudian kembali fokus pada kemudinya. Anton akan terus mencintai Calisya karena Calisya nafasnya.
---&---

Cinta Tanpa Batas 2 ( Anton&Calisya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang