36

939 231 7
                                    

Arga sedang berada di ruang kerjanya sambil membaca sebuah buku saat Gery masuk ke dalam ruangan.
"Ayah" panggilnya.

"Ada apa?".

"Apa ayah sudah tahu apa yang terjadi dengan Cakra?" Tanya Gery.

"Sudah, kenapa?".

"Tidak, aku hanya ingin memberitahu ayah" ucap Gery.

"Ayah tidak akan membantunya dan kau juga jangan pernah membantunya. Dia akan semakin keenakkan dan manja. Biarkan dia tahu bahwa apa yang sudah dia lakukan selama ini salah" ucap Arga.

Gery hanya diam dan tidak ingin membantah ayahnya. Selama ini memang benar bahwa kehidupan Cakra terlalu enak. Dari mereka muda saat belum menikah, Cakra selalu di manja oleh ibu mereka. Apapun keinginan Cakra selalu di penuhi.

"Ingat jangan sampai kasihan padanya" ucap Arga lagi.

"Iya ayah, aku mengerti" ucap Gery.

Gery keluar dari ruang kerja Arga dan segera ke rumah sakit. Dia tadi hanya ingin memberitahu Arga tentang Cakra tapi ternyat ayahnya itu sudah tahu.

***
Calisya memeluk Anton sehingga perut buncitnya menempel pada Anton.
"Aku mau belanja ya mas" ucap Calisya.

"Bukannya kau selalu berbelanja" ucao Anton.

"Tapi kali ini mau belanja baju yang banyak" ucap Calisya.

"Bukannya sudah banyak ya bajumu dek?" Tanya Anton.

"Gak mas, ini untuk persiapan pertunangan Sinta dan pernikahan dia nanti. Perutku semakin besar mas apalagi anakmu ini kembar jadi lihat aku sekarang. Bajuku sudah banyak yang tidak muat lagi" ucap Calisya.

"Ya udah tapi belanja online aja ya dek, mas khawatir kalau kamu keluar rumah dalam keadaan hamil" ucap Anton.

"Asyik, kalau gitu transfer yang banyak ya" ucap Calisya sambil tersenyum.

Anton mengambil handphonenya dan mentransfer uang ke rekening Calisya.
"Udah dek" ucap Anton.

Calisya segera mengecek rekeningnya dan dia tertawa melihat saldo rekeningnya.
"Cium" ucap Anton.

Calisya segera memeluk Anton dan mencium Anton dengan penuh mesra.
"Kalau mas gak ada rapat hari ini, udah mas makan kamu" ucap Anton.

Calisya malah tertawa dan membuat Anton semakin gemas. Anton mengelus perut Calisya kemudian mengecup perut Calisya.
"Papa pergi kerja ya nak" ucap Anton.

"Iya papa, jangan nakal di belakang mama ya. Ntar mama gigit papa kalau papa nakal" ucap Calisya menirukan suara anak kecil.

"Ya gak bakal nakal, kalau mau nakal udah dari dulu" bisik Anton.

"Pokoknya awas aja" ucap Calisya.

"Iya sayang, ya udah mas pergi dulu ya. Jangan keluar rumah tanpa izin dari mas atau eyang kakung atau bunda".

"Iya" jawab Calisya.

Anton kemudian keluar dari kamar da  segera pergi ke kantor. Calisya masih berbaring di atas tempat tidur dan mulai  belanja online.

***
Hari ini Arumi kembali datang ke rumag Arga sambil membawa makanan untuk Calisya. Dia datang diam-diam dan seperti biasa Malika yang membukakan pintu.

"Ibu" panggil Malika.

"Tolong berikan pada Calisya ya, oh ya apa kabarnya?" Tanya Arumi.

"Dia baik dan sehat" jawab Malika.

"Syukurlah, ibu kangen sekali tapi ibu gak bisa bertemu dia. Ibu juga gak mau dia emosi saat melihat ibu dan mempengaruhi kehamilannya" ucap Arumi.

"Maaf ya bu, ini tidak mudah untuk Calisya. Beri dia waktu bu, semoga suatu hari amarahnya bisa mereda dan ibu bisa bertemu dia tanpa kalian harus bertengkar" ucap Malika.

"Ibu paham dan mengerti, ibu tidak menyalahkan Calisya atas sikapnya. Semua karena kesalahan ibu juga dan ibu tahu bahwa ibu harus bisa menerima resiko ini" ucap Arumi.

"Ibu baik-baik aja kan selama ini? Kalau ibu lelah jangan masakkan Calisya makanan dulu" ucap Malika.

"Gak nak, ibu gak lelah. Ibu malah bahagia karena ini salah satu cara ibu bisa dekat dengan Calisya" ucap Arumi dengan tatapan sedih.

Arga keluar dan melihat Arumi. Arumi merasa segan dan segera pamit pulang.

"Tunggu" ucap Arga.

Arumi menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Arga.

"Ikut aku, aku ingin bicara" ucap Arga sambil berjalan keluar rumah dan menuju ke mobilnya.

Arumi mengikuti Arga dan masuk ke dalam mobil. Supir segera melajukan mobil keluar dari halaman rumah.

Arga mengajak Arumi ke sebuah cafe untuk berbicara.
"Apa yang kau rencanakan?" Tanya Arga tanpa basa basi saat mereka sudah di cafe.

"Tidak ada, aku hanya mencoba melakukan apa yang harusnya sudah lama aku lakukan. Aku berharap di sisa usiaku, aku masih ada kesempatan walaupun sedikit" jawab Arumi.

"Dengar Arumi, sedikit saja kau menyakiti Calisya kembali maka aku tidak akan segan" ucap Arga tegas.

"Tidak, aku tidak akan menyakitinya. Selama ini aku sudah terlalu banyak menyakitinya. Aku harap bisa sedikit bisa mengobati lukanya" ucap Arumi pelan.

"Baguslah kalau kau tahu diri" ucap Arga.

"Jangan khawatir Arga, aku mungkin penjahat di matamu tapi penjahat tidak selalu selamanya menjadi penjahat bukan" ucap Arumi.

Arumi kemudian berdiri dan pamit pada Arga. Dia keluar dari cafe dan segera masuk ke dalam taksi yang sudah dia pesan.

Arga hanya melihat Arumi menjauh dan menghilang masuk ke dalam taksi.

***
Darma membawa putrinya keluar kota dan pindah ke sana. Tatiana hanya diam di dalam strollernya. Botol susu berada di dekatnya.

"Kita pergi nak, papa akan menjagamu dan membesarkanmu" ucap Darma sambil mengelus pipi Tatiana.

Darma membawa putrinya menjauh dari masalah yang sudah terjadi. Memulai hidup baru bersama putrinya. Darma yang sudah menyesal apalagi saat dia kehilangan Ratih dan calon anaknya. Saat itulah Darma tersadar bahwa karma itu ada. Menunggu waktu yang tepat dan Darma sadar bahwa dia sudah sangat jahat selama ini.

Di tempat baru nanti setelah dia benar-benar pulih maka dia akan kembali bekerja di rumah sakit sebagai dokter kandungan. Dia akan mendidik Tatiana agar tidak salah jalan. Cukup dia dan Jessica yang salah jalan tapi tidak untuk Tatiana.

"Pa..pa..pa" ucap Tatiana

"Iya nak, jangan cari mama ya nak. Mamamu sedang tidak bisa merawat kamu" ucap Darma.

Darma kemudian mendorong pelan stroller Tatiana dan mencari taksi. Dia sudah membeli rumah di sini dan akan tinggal di sana bersama Tatiana.

Tatiana sepertinya mengerti masalah yang sudah terjadi dengan kedua orang tuanya. Dia tidak rewel saat harus di bawa pergi jauh oleh Darma seperti ini. Darma merasa sedih saat melihat wajah Tatiana. Tatiana yang tidak tahu apa-apa harus merasakan ini semua.

---&---

Cinta Tanpa Batas 2 ( Anton&Calisya)Where stories live. Discover now