4

1K 205 15
                                    

Semenjak berselisih dengan Darma dan Jessica tempo hari, Calisya lebih mudah emosi jika mendengar suara mereka ataupun melihat mereka.

Seperti pagi ini, Calisya sedang memakan cemilannya di dapur saat Arumi masuk ke dalam ruang makan bersama Jessica.

Calisya hanya diam tidak mau menyapa bahkan melihat mereka. Setelah selesai, Calisya segera meninggalkan ruang makan tanpa melihat sedikit pun ke arah Arumi dan Jessica.

"Calisya" panggil Arumi pelan.

Calisya tidak mempedulikan, dia terus berjalan keluar dari ruang makan.
"Calisya, eyang putri panggil kamu. Kenapa kamu gak mau dengarkan, hormatilah orang tua" ucap Jessica.

Calisya berhenti dan menatap tajam pada Jessica dan Arumi.

"Jangan mengajariku" bentak Calisya pada Jessica
"Ada perlu apa eyang?" Tanyanya malas saat melihat ke arah Arumi.

"Eyang minta maaf jika eyang salah sayang. Jangan begini, eyang hanya ingin dekat dengan kamu" ucap Arumi sedih.

"Gak usah banyak minta maaf, bosan dengarnya" ucap Calisya.

"Sya, sopan sedikit dengan eyang putri. Aku tahu kau marah pada kami tapi jangan seperti ini dengan eyang putri" ucap Jessica.

Calisya mendekati Jessica dan mencengkram lengan Jessica.
"Pergi dari rumah ini! Kau, Darma dan anakmu sekalian ajak eyang putri. Paham!" Ucap Calisya sambil melepaskan cengkramannya dengan kasar dan membuat Jessica meringis.

Calisya berbalik dan melihat di sana sudah ada Anton dan Darma berdiri di belakangnya.
"Dek" ucap Anton. Calisya tahu jika seperti itu pasti Anton marah padanya dan ingin mengoreksi dia.

Calisya hanya diam dan terus berlalu kembali ke kamarnya.

Anton menarik nafas dalam melihat sikap Calisya.
"Maafkan Calisya, eyang putri" ucap Anton

"Gak apa, Calisya wajar bersikap seperti itu. Eyang sudah membuat dia sakit hati. Jangan kau marahi Calisya ya"ucap Arumi pada Anton.

Anton menuju ke kamar untuk menyusul Calisya dan membujuk Calisya. Dia membuka pintu kamar dan melihat Calisya sedang asyik memainkan handphonennya.

"Dek" panggil Anton tapi Calisya tidak mau beralih dari handphonenya.

Anton mengambil handphone Calisya dan meletakkannya di atas meja. Calisya menatap Anton dan melihat Anton terlihat sedang serius.

"Dek,kenapa kau seperti itu pada eyang putri? Jangan seperti itu dek, eyang putri sudah tua. Bagaimana pun dia orang tua dek" ucap Anton.

"Aku gak suka mas, eyang selalu membandingkan aku dengan Jessy. Aku belum hamil saja eyang udah banyak pertanyaan" ucap Calisya.

"Wajar dek, eyang putri sayang sama kamu. Dia hanya khawatir bukan bermaksud membandingkan kamu".

"Tapi aku tetap gak suka mas. Aku gak mau di bandingkan mana Jessy ikutan lagi. Bilang sama adik mas dan istrinya jangan ikut campur masalah aku" ucap Calisya.

Anton hanya bisa menarik nafas menghadapi sikap istrinya. Calisya memang keras dan tidak terbantahkan.

Anton memeluk Calisya dan mengecup pipi istrinya.
"Cobalah untuk berdamai dengan eyang putri dek. Soal Darma dan Jessy, kau hindari saja mereka" ucap Anton.

"Tapi Jessy yang mulai mas, aku kesal" ucap Calisya emosi.

"Ya udah nanti mas bicara dengan Darma" ucap Anton lagi.

***
Calisya masuk ke ruang kerja Arga. Dia ingin meminta sesuatu pada eyang kakungnya.

"Eyang" panggilnya

"Ada apa?" Tanya Arga.

"Eyang, izinkan Calisya dengan mas Anton pindah rumah. Mas Anton sudah menyiapkan rumah untuk kami berdua" ucap Calisya hati-hati.

"Gak, eyang gak izinkan. Ini rumah kamu, kamu cucu kesayangan eyang" ucap Arga.

"Tapi Calisya gak bisa serumah dengan Jessy dan Darma" ucap Calisya
"Calisya  kesal dengan mereka eyang" ucap Calisya.

"Nanti eyang bicara dengan mereka, biar Darma aja yang pindah rumah" ucap Arga.

"Makasih ya eyang" ucap Calisya sambil memeluk Arga.

"Sekarang cucu eyang jangan cemberut lagi ya, ayo senyum" ucap Arga.

Calisya tersenyum dan dia keluar dari ruang kerja Arga tapi pada saat dia membuka pintu, dia melihat Arumi sudah berdiri di sana. Wajah Arumi terlihat sedih karena kemungkinan Arumi mendengar percakapan Arga dan Calisya.

Calisya berlalu dari hadapan Arumi tanpa mau menyapa Arumi. Calisya memilih bersembunyi di balik guci besar dan melihat Arumi masuk ke dalam ruangan Arga. Calisya berjalan pelan dan menguping percakapan Arumi dan Arga.

"Arga" ucap Arumi

"Ada apa?" Tanya Arga.

"Apa kau akan meminta Darma dan Jessy pergi dari sini?" Tanya Arumi sambil duduk di hadapan Arga.

"Iya" jawab Arga

"Jessy cucumu Arga, dia juga berhak berada di rumah ini" ucap Arumi.

"Tapi dia membuat Calisya merasa tidak nyaman. Kau tahu kan apa penyebabnya" ucap Arga.

"Beri Jessy kesempatan berbaikkan dengan Calisya. Aku juga ingin memperbaiki hubunganku dengan Calisya. Kumohon Arga beri kami kesempatan" mohon Arumi.

Arga diam, dia mencintai Arumi karena itu dia menyayangi Calisya yang wajahnya mirip dengan Arumi. Walaupun Arumi sudah melakukan kesalahan besar tapi Arga memaafkannya.

"Baiklah, aku akan bicara dengan Calisya" ucap Arga

Calisya yang mendengar dari balik pintu menjadi sedih. Dia tidak ingin satu rumah dengan Jessica dan Darma bahkan om dan tantenya yang merupakan orang tua Jessica juga masih tinggal di sini. Rumah eyang Arganya sangat besar karena Arga ingin semua anak cucunya berkumpul.

Calisya memilih turun ke bawah dan menuju keluar rumah. Dia memesan taksi online dan pergi tanpa pamit. Dia ingin sendirian. Dia merasa tidak ada yang mendukungnya. Baik Anton maupun eyang kakungnya.

"Mengapa semua mendukung Jessy" batin Calisya sedih.

Dia memilih menuju ke sebuah taman dan berjalan tanpa arah. Dia duduk di bangku taman dan mematikan handphonenya. Dia tidak ingin Anton menemukannya.

Calisya duduk termenung dan dia melihat seorang wanita tua berjalan bersama cucunya. Calisya menangis, andai eyang putrinya tidak jahat maka dia pasti bisa akrab seperti itu. Dia ingat eyang putrinya selalu tersenyum dan bahagia jika bersama Jessy. Waktu Jessy hamil, dia membelikan Jessy perlengkapan bayi dan selalu memperhatikan Jessy tapi tidak dengan Calisya. Arumi selalu berselisih padanya.

Calisya menghapus air matanya dam dia kembali berjalan meninggalkan taman. Dia tidak menyadari bahwa Anton sedang mencarinya di rumah.

---&---

Cinta Tanpa Batas 2 ( Anton&Calisya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang