Part 3

1.7K 221 104
                                    

Entah berapa lama rose duduk menunggu bus di halte sambil memandang langit biru yang cerah, dia menarik nafas sejenak sambil melirik jam kesayangan di tangan nya telah pukul tujuh lewat lima belas menit, dia telah terlambat masuk sekolah.

Dia beranjak dari duduk nya lalu berdiri sejenak, memikirkan ingin kemana dirinya jika dia pulang takut sang unnie memarahi nya hingga dia memutuskan untuk berjalan ke taman. Rose berjalan kaki sepanjang trotoar sambil merasakan tubuh nya sakit namun dia tahan.

Sesampai di taman rose berjalan jalan di dekat taman bunga lalu dia berhenti untuk istirahat di bangku taman, medudukan pantat nya di kursi tersebut sambil bersandar menatap lurus kedepan.

Rose duduk melamun sambil memikirkan kenapa nasib nya di benci oleh saudara sendiri, apa dia tak pantas mendapatkan perhatian seorang unnie?!. Kenapa unnie nya menyalahkan ia tentang meninggalnya sang eomma karna telah melahirkan dia kemuka bumi ini!?, bukan kah itu sudah takdir karna tuhan menyayangi sang eomma..

Jika dia bisa memilih untuk tidak terlahir dari dunia ini, mungkin itu pilihan yang tepat agar sang eomma tetap bersama unnie nya,namun dia kembali sadar bahwa tuhan menginginkan nya untuk merasakan kehidupan di dunia.

"Eomma, appa, apakah aku tak pantas mendapatkan kasih sayang seorang unnie? Kenapa mereka sangat membenciku, padahal aku sangat menyayangi mereka." lirih rose meneteskan air mata

Dia mengusap air mata nya kasar lalu tersenyum tipis, ia berjanji akan menjadi orang yang kuat, tegar, sabar, ikhlas dan tak akan mudah menyerah. Dia akan tetap patuh dan menuruti ucapan sang unnie, rose yakin suatu saat unnie nya akan menerima dirinya sebagai seorang adik walau nanti di saat dia telah menutup mata menyusul kedua orang tua nya.

Disekolah yerim tampak begitu khawatir terhadap rose, dia akan menghampiri lisa saat jam istirahat untuk menanyakan keadaan rose.
Pelajaran sedang berlangsung dengan tenang dan hening, semua murid sibuk mengerjakan tugas yang di berikan oleh pak guru gong yoo, tak lama bel istirahat pun berbunyi para siswa siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin, begitu juga yerim buru buru keluar kelas berjalan menuju kantin karena dia yakin lisa disana.

Lia yang melihat yerim keluar dengan terburu buru langsung menyusul yerim keluar kelas, lia dan yejin mengejar yerim hingga lia menahan tangan yerim membuat sang empu berhenti dan menatap sahabat nya.

"Kamu ingin kemana buru buru banget yer?"

"Aku ingin ketemu lisa unnie untuk nanyain kenapa rose gak masuk sekolah" jawab yerim menatap lia

Lia dan yejin mengangguk mengerti lalu mereka berjalan ke arah kantin, sesampai disana mereka mengedarkan pandangan keseluruh kantin hingga melihat lisa yang duduk di pojokan.
Mereka berjalan kearah lisa. Joy yang melihat adik nya datang dia tersenyum.

"Lisa unnie, kenapa rose gak masuk sekolah?" Tanya yerim langsung

Lisa hanya diam dan mengedikan bahu acuh, membuat  yerim kesal melihat lisa lalu dia kembali bertanya.

"Unnie kenapa diam saja? Kenapa rose gak masuk?"

"Mana aku tahu, emang nya aku bodyguard nya apa" jawab lisa santai membuat teman nya menatap kaget

"Yaakk lisa, rose kan adik mu kenapa kamu bicara gitu sih" kata sinb

"Aku gak tau dia kemana, emang aku peduli ma dia" ujar lisa

Yerim dan sahabat nya berdecak kesal dan menatap lisa bingung, sedangkan yang di tatap hanya cuek dan acuh.

"Kenapa kalian menatap aku seperti itu. Emang nya kalian ngapain sih peduli sama chaeng, dia udah besar kok" kata lisa sambil makan

PLEASE, HUG ME (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora