Part 11

1.5K 199 44
                                    

Setelah kejadian rose pingsan, mereka membawa rose ke kamar nya hingga irene menghubungi krystal padahal disana ada jisoo namun jisoo sadar bahwa sepupu nya masih kecewa dan kesal. Tak lama datang lah krystal menuju kamar rose, dia mulai memeriksa rose dengan perasaan khawatir karena melihat wajah pucat rose, setelah selesai memeriksa rose, krystal menatap irene sendu, ia ngehela nafas samar.

"Bagaimana keadaan rose krystal?" irene yang cemas

"Kondisi nya semakin parah rene membuat tubuh nya kembali lemah, dia tak bisa untuk beraktifitas seperti biasa dan sekolah karena.."  krystal menjeda perkataan nya

"Karena apa eon?" joy menatap khawatir dan panik

Krystal menyandarkan tubuh nya ke kursi sambil menarik nafas, dada nya terasa sesak dan sakit mengetahui penyakit rose sudah stadium 3 bahkan pendonor belum juga mereka temukan, krystal membuka suara nya lalu menatap jisoo kecewa dan sedih. Jisoo yang melihat tatapan kecewa sahabat nya hanya menunduk kan kepala nya.

"Karena kondisi nya mencapai stadium 3 rene, pendonor juga belum bisa di temukan" lirih krystal

Mereka pun kaget dan terdiam bahkan jisoo menatap krystal membulat kan mata nya hingga dia mengeluarkan suara nya.

"Stadium 3, memang nya apa sakit adik aku, unnie?" jisoo bertanya sambil menatap adik nya

Joy, yerim menatap datar dan sinis jisoo bahkan irene menatap jisoo dingin.

"Apa peduli mu hah terhadap rose,bukan kah kamu dan 2 adik kesayangan mu itu ingin rose mati!! Kenapa sekarang malah peduli?" dingin irene

Jisoo menundukan kepala nya menangis, merasakan sakit dan kecewa terhadap diri nya sendiri.

"Aku minta maaf, aku menyesal eonnie? Aku salah telah membenci rose. Tak peduliin dia hiks, aku memang bodoh" jisoo menangis merasa bersalah dan menyesal

Mereka merasa sedih namun rasa kecewa begitu besar hingga tak lama mereka pun keluar dari kamar rose.

Disisi lain jennie dan lisa sedang menonton tv, tatapan mereka kosong, memikirkan apa yang di ucap oleh unnie nya namun rasa benci dan kecewa lebih besar hingga tak sadar unnie nya telah pulang namun berjalan kekamarnya tak mempedulikan kedua adik nya yang melamun. Jisoo merebahkan tubuh nya di kasur dengan menatap langit langit kamar nya hingga dia meneteskan air mata seketika ia kembali teringat ucapan krystal dan irene.

"Unnie, aku mohon beritahu aku apa sakit rose" mohon jisoo

"Jika aku memberitahu mu memang nya apa kamu bisa lakukan hah? Memang nya jika kamu tahu apa rose akan sembuh" sinis joy

"Aku akan lakukan apa pun untuk adik ku joy, apa pun itu walaw nyawa ku taruhan nya" ujar jisoo

Membuat mereka terdiam dan sedih hingga irene membuka suara nya.

"Chae menderita penyakit pendarahan otak hingga mengakibatkan dia mengalami geger otak parah serta hati dan jantung yang bocor, dia butuh pendonor hati dan jantung. Kamu tahu hah semua karena perbuatan kamu dan kedua adik mu itu yang memukuli, menyiksa nya hingga mengalami penyakit parah" dingin irene

"Ya benar, penyakitnya sudah mencapai stadium 3 jis, aku hanya takut jika dia di biarkan sekolah atau aktifitas lain maka penyakit nya akan parah dan lebih parah jika ia di bully" sahut krystal

Membuat jisoo terdiam membeku, perasaan bersalah dan menyesal menyelimuti diri jisoo
Dia menangis dan meminta maaf

Jisoo  menangis di kamar nya dengan perasaan bersalah dan terluka, dia merasakan bahwa dia sangat bodoh telah menyia nyia kan sang adik, semua perbuatan nya terhadap rose kembali teringat di memori nya membuat jisoo menangis histeris dan hancur.

"Maafkan unnie rose hiks, aku bodoh hiks eomma appa mianhe hiks" gumam jisoo menangis

Perlahan lahan mata jisoo tertutup hingga dia terlelap tidur.






Keesokan hari nya rose di larang sekolah oleh irene, dia hanya mampu menghela nafas pasrah jika unnie sepupu nya sudah bicara serius, dia menganggukan kepala nya, kini mereka sedang sarapan pagi bersama. Joy dan yerim yang masih kena skor, wendy dan seulgi sudah mengetahui nya.

"Unnie, adek bosan dirumah mau ikut unnie aja" rengek rose pada irene

"Yaudah ikut unnie aja yuk ke perusahaan tapi gak boleh kemana mana" ujar wendy

Rose mengangguk semangat dan berbinar ya selama dia tak sekolah hanya dirumah membuat dia bosan.

"Unnie kita juga ikut" rengek yerim dan joy

"Kalian ikut unnie aja ke cafe" ucap seulgi

"Ogah mau ikut unnie ke kantor" sahut joy

Membuat seulgi mendengus kesal sedangkan rose terkekeh membuat mereka tersenyum.

"Kalian siap siap gih" suruh wendy

"Adek jangan lupa obat nya di bawa" teriak seulgi

"Nee unnie" teriak rose

"Yakk kim seulgi gak usah teriak" kesal irene

"Maap unnie" nyengir seulgi

Akhirnya mereka berangkat ke kantor irene di dalam mobil hanya ada suara radio, rose menatap keluar jendela dan tersenyum senang karena merasakan pelukan sang unnie tertua untuk pertama kali nya.

"Unnie, adek senang karena jichu unnie meluk adek untuk pertama kalinya, rasa nya begitu senang hati adek unnie" kata rose tersenyum

Mereka hanya tersenyum tipis merasa kasihan dan sedih terhadap rose yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari saudara nya.

"Syukurlah dek, jisoo akhir nya sadar dengan kesalahan nya terhadap mu, semoga dia bisa menjadi unnie yang lebih baik dan berubah walau unnie masih kecewa dengan perlakuan nya terhadap kamu" tutur wendy

"Iya unnie, adek ngerti kok kenapa kalian marah dan adek ucapin makasih karena kalian udah sayang adek, jagain dan rawat adek selama koma" ujar rose tersenyum

"Iya dek, kita udah anggap kamu sebagai adik kandung kami" ucap irene

"Gomawo unnie, adek sayang kalian" rose tersenyum

Mereka mengangguk dan ikut tersenyum, tak lama mereka sampai di perusahaan irene, mereka turun dan berjalan masuk perusahaan hingga memasuki lift.

"Waahh unnie, perusahaan unnie besar juga ya" kata rose kagum

"Iya dek, kamu suka hm?" tanya irene

"Adek suka banget unnie" jawab rose

Ting

Pintu lift terbuka hingga mereka keluar dari lift berjalan menuju ruangan irene, para karyawan membungkuk hormat dan tersenyum.

"Hai unnie" sapa rose ramah

"Hai dek" balas mereka tersenyum

Sesampai di ruangan irene rose kembali kagum dan senang karena ruangan irene sangat besar bahkan isi nya lengkap ada tv, kulkas, kasur, kamar mandi, game.

"Unnie, adek suka lihat pemandangan seoul dari sini" kata rose benar benar senang

Mereka mengangguk tersenyum melihat betapa bahagia nya rose.

"Adek, joy, yerim, unnie mau ngerjain tugas dulu, kalian mau ngapain terserah jangan berisik" kata irene

"Nee unnie" serentak mereka

Rose pun mengambil cemilan di dalam kulkas irene sambil menonton tv, irene hanya tersenyum melihat adik adik nya asyik bermain.
Disisi lain jisoo yang duduk bersama dengan adik adik nya pagi ini hanya ada keheningan, jennie dan lisa masih kecewa terhadap sang unnie, sedangkan jisoo memikirkan perkataan irene memberitahu bahwa adik bungsu nya sakit parah ulah dia dan kedua adik nya.
Setelah selesai sarapan jisoo bangkit dan berangkat kerumah sakit tanpa sepatah kata pun bahkan menatap adik nya dia tak ada membuat jennie dan lisa makin membenci rose.



Vote dan komen

Hehe slow up yee

Habis ini baru ntar rose ktmu 2 saudara laknat

Jisoo udah insaf yee

See you👋🌹🌹

PLEASE, HUG ME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang