Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Daddy, Jennie gak mau dijodohin sama Taeyong.” Ucap Jennie kekeh dan mengikuti kedua orang tuanya masuk kedalam rumah.
“Daddy, tidak akan pernah menerima penolakanmu. Taeyong anak baik Daddy yakin dia bisa menjagamu.” Balas Jaejoong tegas masih dengan keputusannya.
“Daddy, tapi Taeyong bukan anak yang baik.”
“Darimana kau tau kalau Taeyong bukan anak yang baik?” Tanya Jaejoong pada Jennie.
“Dia anak geng motor, suka balapan liar. Aku gak mau punya suami kayak Taeyong yang hobby balapan.”
“Bukankah Jaehyun juga anak geng motor? Itu artinya Jaehyun juga bukan anak yang baik?”
Jennie terdiam kalah telak dengan jawaban sang ayah. Sejak perjalanan pulang dari restaurant Jennie terus saja merengek agar sang ayah membatalkan perjodohan bodoh yang direncanakannya.
Jennie tidak akan mau dijodohkan dengan Taeyong, pria aneh yang selalu membuatnya kesal. Jennie juga belum mengenal Taeyong dengan baik, bagaimana dia bisa menikah dengan seseorang yang bahkan tidak ia kenal sama sekali.
Dan sepertinya keputusan sang ayah begitu kuat hingga ia tidak bisa merubahnya. Ayahnya itu tetap saja menginginkan dirinya untuk bertunangan dengan Taeyong putra dari sahabat baiknya.
“Jennie, dengarkan ayahmu. Kami berdua tentu sudah memikirkan ini semua. Dan kami yakin Taeyong adalah pria yang tepat untuk menjadi pasanganmu.” Jessica tersenyum lembut mengusap punggung Jennie.
Jennie mengerucutkan bibirnya terlihat kesal kenapa Mommy dan Daddynya ini kekeh sekali menjodohkannya dengan Taeyong.
“Aku pulang.” Seorang pria tampan dengan perawakan tubuhnya yang tinggi baru saja memasuki kediaman keluarga Adhitama.
Pria itu adalah anak sulung keluarga Adhitama. Johnny putra Adhitama. Johnny baru saja pulang setelah menyelesaikan beberapa rapat penting bersama kolega bisnisnya. Karena memang sekarang dia sudah ikut mengurus bisnis keluarga Adhitama.
“Kau sudah pulang nak, bagaimana pekerjaanmu hari ini?” Jessica tersenyum menyambut kepulangan putra kesayangannya.
“Lumayan melelahkan Mom.” Ucap Johnny meregangkan tubuhnya yang sangat lelah.
“Hei, ada apa denganmu? Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?” tanya Johnny pada Jennie saat melihat wajah sang adik yang terlihat cemberut.
“Jennie menolak perjodohannya dengan Taeyong. Daddy menolak permintaannya makanya wajahnya jadi cemberut seperti itu.” Balas Jaejoong menatap wajah cemberut Jennie.
“Wah, kau menolak pria setampan dan sekaya Taeyong?” Tak percaya Johnny dengan Jennie yang menolak dijodohkan dengan pria setampan dan sekaya Taeyong. Bahkan mungkin banyak perempuan yang mengantri untuk bisa menikah dengan pria itu dan ketika Jennie diberikan kesempatan perempuan itu justru menolaknya.
