Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Taeyong memarkirkan mobil Audi E8 milik Jennie didepan sebuah butik yang Taeyong tau adalah milik dari sahabat ibu Jennie. Selama perjalanan dari basecamp menuju butik Taeyong dan Jennie hanya saling diam dengan pikiran masing-masing. Taeyong tau mungkin Jennie masih sedikit marah dengan dirinya, tapi setidaknya sekarang gadis itu sudah mau bertemu dengannya setalah hampir 1 minggu dia selalu susah menghubungi Jennie.
Sedangkan Jennie dirinya bingung harus bagaimana mulai obrolan dengan Taeyong, sudah hampir satu minggu mereka tidak bertemu karena kemarahan Jennie pada pria itu. Tadi saja saat dibasecamp Jennie sedikit gugup saat memanggil Taeyong dengan sebutan ‘sayang’ dan mulai bersikap manja pada Taeyong.
Semua itu Jennie lakukan karena dia ingin membuktikan pada Jihyo bahwa sekarang Taeyong adalah miliknya. Jennie ingin mengingatkan pada Jihyo posisi gadis itu sekarang. Dan Jennie merasa puas saat dia berhasil membuat Jihyo kesal karena gadis itu melihat dirinya yang bersikap manja pada Taeyong dan Taeyong yang lebih memilih pergi bersama dirinya dari pada mengantar Jihyo pulang.
“Kita sudah sampai, ayo masuk.” Ucap Taeyong yang membuat lamunan Jennie menjadi buyar bahkan Jennie tidak menyadari sejak kapan Taeyong sudah keluar dari dalam mobil dan membukan pintu untuk dirinya.
“Ah iya, makasih.” Jawab Jennie tersenyum kikuk.
Mereka berdua melangkah masuk kedalam butik bersama, Jennie merasa terkejut saat Taeyong menggendeng tangannya memasuki butik. Sungguh Jennie tidak tau ada apa dengan dirinya kenapa dia tiba-tiba menjadi gugup berdekatan dengan Taeyong.
Saat Jennie dan Taeyong sudah memasuki butik, mereka langsung disapa seorang perempuan yang masih saja cantik diusianya yang tak muda lagi. Jennie mengenal perempuan cantik itu sebagai sahabat baik ibunya, mereka sudah sering bertemu dibeberapa acara pagelaran busana yang perempuan itu adakan.
“Jennie, kamu apa kabar?” tanya perempuan cantik itu yang tak lain adalah Sooyoung.
“Kabar aku baik, tante Sooyoung gimana?” jawab Jennie tersenyum dan menanyakan balik kabar Sooyoung.
Sooyoung mengulum senyum “Kabar tante juga baik-baik saja.”
“Ouh ini yang namanya Taeyong ya, tunangan kamu?” tanya Sooyoung saat melihat seorang pria tampan yang tadi masuk bersama Jennie.
“Iya tante, kenalin ini Taeyong.” Jennie tersenyum mengenalkan Taeyong pada Sooyoung.
“Taeyong.” Taeyong tersenyum dan dengan sopan memperkenalkan dirinya.
“Sooyoung.” Balas Sooyoung tersenyum.
“Tante tidak menyangka kau sudah bertunangan dan sebentar lagi akan segera menikah. Padahal dulu kau masih begitu kecil dan sangat manja pada Mommy dan Daddymu.” Sooyoung tidak menyangka gadis kecil yang dulu sering dia gendong sekarang sudah dewasa dan sebentar lagi akan segera menikah.
