03.Gara-gara pantun

1.2K 298 34
                                    

BRAK!!!

Mata Princess membulat sempurna, saat pintu toilet terdobrak, detik kemudian ia tersenyum sebab yang ia bayangkan itu pasti Bara.

Saat sudah keluar dari toilet, senyum itu hilang dan rupanya yang membantunya adalah Tuti juga Mumun. Kedua pocong itu menatap Princess tajam.

"Kenapa? Lo kaget yang nolong lo bukan cogan sekolah? Nih gue kasih tau ya, kalau lo terlalu berharap lebih sama seseorang, itu bakalan bikin lo sakithati yang dalem!" ucap Tuti serius.

"Kasih paham Tut!" sahut Mumun menyemangati Tuti.

"Sedalam apa kalau Princess boleh tau?"

"Ya sedalem-dalemnya, sedalem lautan mungkin"

"Pasti ada ikan nemo disana? Ada juga rumput laut, sama bintang laut, terus ada ikan lohan, ada ikan paus juga. Ih lucu, PRINCESS MAU MAIN KE LAUT!"

Tuti mengernyit bingung, manusia seperti apa yang ada di hadapannya ini? Mengapa aneh sekali, Pikirnya.

Sayangnya Tuti tidak bisa menarik nafas, sebab ia sudah tak bernafas. Mentoyor kepala Princess-pun tak bisa, sebab ia tak dapat menyentuh manusia, lagipula tangannya di ikat kuat.

"Udahlah gue males basa-basi, lo tadi udah bersumpah, kalau cewek yang nolong lo, maka lo mau berteman kan? Nah mulai sekarang kita berteman walaupun gue sebenernya males sih temenan sama lo! Tapi ya demi kembali ke alam sesungguhnya, gue mau berteman sama lo!"

"Nah bener tuh! Kita mau kok temenan sama kamu"

"Tapikan kalian pocong, tadi kata temen kalian, kalian bukan manusia tapi hantu. Jadi Princess gak boleh berteman sama hantu, kata bunda gak boleh berteman sama hantu."

"Nah bener tuh bunda kamu, manusia gak boleh berteman dengan hantu" ucap Mumun mendukung.

"Mun, lo gimana sih? Kan tujuan kita minta bantuan dia, masa lo dukung dia gak boleh berteman sama kita?" kesal Tuti.

"Oh iya benar, Hei kamu. Kamu itu boleh berteman dengan kita, sebab kita hantu baik, hanya mau meminta bantuan kamu, bener kan Tut?"

"GOOD!"

"Darimana baiknya? Memangnya kalian pernah bersedekah? Kata guru agama Princess, orang baik itu yang suka bersedekah. Bener gak bi?" tanya Princess menatap boneka babi kecil miliknya yang slalu ia gantelkan pada saku seragamnya.

"Ah iya benar juga sih, kitakan gak pernah bersedekah jadi kita gak baik" ucap Mumun membenarkan apa yang Princess katakan.

Kesal sekali rasanya Tuti dalam posisi berada di tengah-tengah kebodohan.

"MUMUN, LO SEBENERNYA DUKUNG GUE APA DIA SIH? DENGER BAIK-BAIK YA, SIAPA NAMA LO? PRINCESS YA? NAH PRINCESS, KITA INI HANTU BUKAN ORANG, JADI KAGA BISA BERSEDEKAH. ADA JUGA LO BERSEDEKAH DENGAN CARA MENOLONG KITA, MAKA LO BAKALAN DAPAT PAHALA!"

Princess menggaruk-garuk kepalanya yang tiba-tiba gatal. "Benar juga sih, yasudah aku mau berteman dengan kalian, tapi kalian harus kenalan dulu dengan boneka babi'ku" Princess memperlihatkan boneka babi kecilnya lalu berbicara sendiri, "Hai, nama aku babi, kalian ciapa"

Dengan bodohnya Mumun mau berkenalan. "Hallo babi, nama aku Mumun, aku dari kalangan sad ghost."

"Oh Mumun, pocong Mumun ya?"

"Iya babi, aku pocong Mumun. Kau babi yang lucu dan menggemaskan"

"Ah telimakasih, aku jadi malu"

"Emang babi ada yang lucu ya? Mumun, lo sama dia punya persamaan kayanya, sama-Sama bego!" Tuti segera menghilang, kepalanya bisa pecah jika terus berada di tengah-tengah mereka. Sepertinya Princess dan Mumun cocok menurutnya, karna sama-sama tidak waras!

SAD GHOST 4 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang