08.Ancaman Tuti

1K 282 11
                                    

"SIAL SIAL. SEMUANYA GAGAL, SI BARA MALAH KASIH BUNGA ITU BUAT CEWEK LAIN" frustasi Maman.

Yang tadinya Neti sedang dandan menggunakan masker untuk wajah, kini maskernya harus retak akibat terkejut dengan ungkapan Maman.

Begitupun dengan yang lainnya, mereka semua langsung menghampiri Maman dan duduk melingkar menunggu cerita selanjutnya dari Maman.

Maman menceritakan semuanya, dan saat inipun Princess sudah pulang lebih awal karna tak mau berlama-lama di sekolah, katanya itu akan menyebabkan ia gagal moveon.

"Jadi si Princess beneran benci banget sama Bara?" tanya Tuti penasaran.

"Gua rasa begitu"

"Menurut aku enggak. Princess sekarang hanya emosi saja, lihat beberapa hari ke depan, pria itu akan meminta maaf pada Princess dan Princess akan luluh!" ucap Mimin.

"Aku setuju dengan Mimin, sebab alur percintaan Princess itu seperti film-film yang dulu sering aku tonton di tivi" ucap Mumun.

"Alur film apaan? Perasaan dulu tv kita masih tv kecil 14in abis itu warnanya hitam putih pula" ungkap Neti.

"Film Dono, Indro, Kasino itulohhh!"

"Kaga ada mirip-miripnya MUMUN!!"

Obrolan semakin larut. Mereka sedang merencanakan tahap kedua.

Jika gagal, maka coba lagi. Sama seperti menggosok hadiah di ciki jaguar, gagal beli lagi dan gosok lagi. Jangan menyerah! Sebab menyerah hanya di lakukan oleh orang-orang yang tidak percayadiri.

....

"HUAAAA HIKS....HIKSSS PRINCESS BENCI KAK BARA HIKS...HIKSS" Princess menangis sesegukan sambil memeluk bunda'nya.

"Kamu yakin benci?"

"Hiks..hikss.. enggak sih bun, tapi Princess benci, tapi enggak..hiks..hikss"

"Jadi yang bener, benci atau enggak?"

"Nggak tau bun hiks...hikss"

"Sayang dengerin bunda ya, dulu bunda sama ayah sering berantem pas awal-awal ketemu. Tapi bedanya, bunda sama ayah udah jatuh cinta dari awal ketemu, sementara kamu sama Bara kan hanya kamu aja yang cinta. Begini, kalau kamu udah ngerasa capek, yaudah jangan di terusin. Kalau masih sanggup, ayo berjuang jangan menyerah!"

"PRINCESS KESEL, KAK BARA SUKA SAMA CEWEK LAIN. PADAHAL CEWEKNYA MASIH CANTIKAN PRINCESS BUN!"

"Princess, kami segenap bangsa sad ghost dimensi empat mengucapkan turut berduka cita atas kejadian tadi ya" ucap Maman.

Kehadiran Maman membuat Agnes terkejut. Matanya membulat sempurna lalu melirik satu persatu para pocong dari kalangan sad ghost itu.

"SAD GHOST? DIMENSI EMPAT?" tanya Agnes.

"Hai tante, kami pikir tante tidak bisa melihat kami. Rupanya bisa, nama saya Momon, ini Mimin, itu Mumun, sebelahnya Neti, sebelahnya lagi Tuti. Kami dari Sad ghost dimensi empat tante!!" ungkap Momon.

"HAI" sapa kelima lainnya.

Agnes langsung pingsan. Namun detik kemudian ia bangun kembali, "jadi ini nyata?"

"Bunda kenapa?"

"OH TIDAKKKK!!!!" Agnes kembali pingsan.

"BUNDAAA...BUNDAAA JANGAN TINGGALIN PRINCESS HIKS..HIKSS,"

"Princess, bunda hanya pingsan sebentar. Kamu jangan nangis ya, satu pesan bunda, jangan bilangin mereka kalau bunda pingsan boongan, dan tolong beliin bunda sosis bakar sekarang, jadi pas bunda buka mata, bunda bisa langsung makan.." bisik Agnes lalu ia kembali pingsan.

Hening!

Buru-buru Princess mengambil cardigan miliknya lalu pergi keluar mencari sosis bakar untuk sang bunda. Usut punya usut, ibu Agnes ini sedang hamil anak kedua.

Sungguh Agnes tak menyangka bahwa sad ghost masih ada dari generasi ke generasi.

"Kok kalian belom pergi?" tanya Agnes yang bangun dari pingsan pura-puranya.

"Tante pura-pura pingsan?" tanya Neti.

"HAH? ENGGAK KOK, SAYA BENERAN PINGSAN" langsung saja Agnes pingsan pura-pura lagi. Berharap ketika ia membuka mata, para pocong itu sudah pergi.

"KA-KALIAN BELUM JUGA PERGI?"

"Tante kok bangun lagi?" tanya Mumun.

"Oh iya ya, saya'kan lagi pingsan. Mangkannya kalian pergi!"

"ASIYAPPPP!" ke-enam pocong itu langsung menghilang bagaikan di telan bumi.

Agnes merasa lega. Ia mengusap perutnya yang masih rata, "Amit-amit jabang bayi, jangan sampe nanti kamu pas lahir pake bentukannya kek mereka nak!"

....

Akibat kejadian seminggu lalu, Princess harus berpura-pura masih marah pada Bara. Sampai-sampai setiap kali Bara ada di hadapannya-pun, gadis itu tetap cuek dan berjalan seolah tak menganggap Bara ada.

"Itu si Princess tumben kaga nyapa lu kek gini, 'HAI KAK BARA!' malah lewat gitu aja" komentar Nino.

"Itukan gara-gara kejadian si Bara malah ngasih bunga yang di kasih Princess ke cewek lain!" jawab Genta.

"Bar, kalau lu mau kasih bunga buat cewek lain, lu beli aja sendiri jangan pake bunga yang Princess kasih buat lu. Jelaslah dia sakithati"

Bara diam saja. Terlihat wajahnya yang merasa bersalah.

Mau minta maaf, tapi gengsi! Tidak minta maaf, malah merasa frustasi.

"Gua harus apa?" tanya Bara pada kedua temannya.

"Ya minta maaflah bego!" jawab Genta.

"Caranya?"

Genta maju berhadapan dengan Bara, seolah dirinya sedang berakting. "Nih ceritanya gua elu ya, gini caranya minta maaf... Ehemm.. tes tes 1 2 3"

"Ck! Kelamaan, gini nih. PRINCESS GUA MINTA MAAF, GUA MAU KOK JADI PACAR LU" ucap Nino terburu-buru.

"Apasih kaga jelas" kesal Bara.

"Bego si Nino! Masa minta maaf endingnya mau jadian, kan si Bara kaga suka sama Princess. Jadi jangan di paksa"

"Gak suka tapi uring-uringan kaga jelas pas tau si Princess ngambek"

Bara membulatkan matanya tak terima. "Lu berdua ngobrol sama tembok mending!" kesalnya lalu berlalu pergi.

....

Di tempat lain, Princess menangis-nangis tak karuan. "hiks..hikss.. Princess gak bisa diemin kak Bara!"

"Princess kami butuh bantuan kamu" ucap Mumun.

"Perjanjiannya apa? Kalau kalian berhasil membuat kak Bara menyukaiku, maka aku akan bantu kalian. Kalau tidak? Ya aku gak akan bantu kalian!"

"OKE NONA PRINCESS CUKUP BASA BASI'NYA, KALAU LO GAK MAU BANTU KITA, KITA BAKALAN BIKIN IDUP LO SIAL, MENDERITA DAN KITA BAKALAN BUNUH LO!" ancam Tuti.

"Princess gak takut, gimana bisa kalian bunuh Princess? Menyentuh saja tidak bisa!"

Tuti tersenyum menyeringai, ia mulai memperlihatkan wujud dari kemarahannya. Matanya merah melotot, wajahnya berubah mengerikan, kemudian darah keluar berlumuran, bau'nya busuk.

Princess mundur ketakutan, apabila satu langkah lagi ia mundur, maka ia akan jatuh dari gedung tertinggi SMA Samudra.

"Ja-jangan..."

"GUE UDAH BILANG, BANTU KITA BIAR LO GAK LAGI RISIH DENGAN KEBERADAAN KITA!"

"Tuti kamu jangan kasar-kasar, nanti di coret dari kaum sad ghost. Sad ghost kan gak kasar dan gak jahat"

"Diem lo Mumun, lo itu cuman pocong cupu yang gak bisa di andelin."

Princess menangis, sesekali ia melihat ke bawah dan ketakutan. "JANG------" saat Princess mau jatuh ke bawah, ada yang menahan tangannya.

Dan itu adalah....

SAD GHOST 4 ✓Where stories live. Discover now