02

2.3K 268 11
                                    


Matahari telah terbit, sinarnya yang terang tak berpengaruh pada seorang gadis yang tengah tertidur nyenyak seperti orang tak sadarkan diri

Tok.. tok.. tok..

"Yang mulia anda harus bangun." Ucap seseorang dari balik pintu kamar yang besar itu.

Tak ada jawaban membuat seseorang yang memakai pakaian maid tadi mengetuk lagi namun sekali lagi tak ada jawaban

Huft..

Helaan nafas berat terdengar dari maid itu, ia lalu langsung membuka pintu berwarnah putih dengan corak emas itu.

"Yang Mulia segeralah bangun." Maid itu menyibakkan selimut gadis bersurai merah muda wajahnya tetap datar memandang gadis itu yang tak mendengarnya

"Yang Mu-.." ucapan maid itu terpotong dengan suara dari gadis itu.

"Hooamm.. Rill hari ini aku libur loh." Gadis itu menguap bulu matanya bergetar beberap detik kemudian iris mata merahnya terlihat berkilau karena air mata yang mengenang di sisi sudut mata indah itu

"Anda tetap harus bangun pagi yang mulia. Dan lagi pula 2 hari lagi Pangeran Pertama akan kembali ke istana." Flerilly Ecta sang Kepala Pelayan Istana Utama sekaligus pembimbing Vaniza gadis yang tadi tengah tertidur.

"Baiklah, siapkan air mandi ku dan.. tunggu, dimana Elyn?" Vaniza mencari keberadaan dayang pribadinya itu

"Yang mulia, Elyn sedang mempersiapkan sarapan anda." Jawab Flerilly.

Vaniza hanya mengangguk lalu pergi menuju kamar mandi dan ia langsung melepas gaun tidurnya lalu berendam di bak mandi yang diisi air hangat dan mawar berwarna merah itu.

Cukup beberapa menit saja Vaniza membersihkan dirinya, ia lalu memilih gaun berwarna hijau muda dengan renda tipis serta batu permata berwarna seiras dengan rambutnya di pinggang nya

Rambut panjangnya disanggul rapi tak lupa ia memakai aksesori dari bunga di sanggul rambutnya itu.

"Aku memang cantik." Gumam Vaniza melihat dirinya di pantulan cermin yang terlihat sangat cantik

Setelah itu Vaniza sarapan di dalam kamarnya dan pergi ke luar, sepanjang jalan pelayan selalu menyapa Vaniza dengan hormat.

Vaniza saat ini tengah duduk di kursi ruang kerjanya dan mengurus dokumen pekerjaan Kaisar tua bangka itu, masih ada setumpuk dokumen lagi dihadapannya tapi karena bosan Vaniza bangkit dari kursinya dan pergi mengunjungi taman mawar yang dibuat untuk Permaisuri terdahulu atau bisa disebut bibi nya itu.

Vaniza bersantai menikmati cahaya matahari dan angin sepoi-sepoi yang menyentuh kulit putih nan mulus miliknya itu

Tiba-tiba terdengar keributan dari arah Timur tempat Vaniza berada saat ini. Vaniza bergegas kesana dengan perasaan kesal walau wajahnya hanya datar.

"Ada apa ini?" Suara dari Vaniza membuat beberapa orang mengalihkan pandangan dan fokus pada Vaniza yang tengah melipat tangannya di dada nya sambil memandang tajam bak singa betina mengincar mangsanya.

"I-itu Yang mulia wanita-wanita ini memaksa masuk ke istana tanpa surat izin." Salah satu pengawal memberi tahu dengan gugup pada gadis dengan tinggi di atas rata-rata yang juga memiliki pangkat tinggi yaitu wanita paling dihormati dan disegani kedua setelah ibu suri.

"Untuk apa kalian membuat keributan di istana?" Tanya datar Vaniza membuat gugup beberapa wanita itu, tapi wanita bersurai coklat dengan mata hijau tua yang kusam memandang benci pada Vaniza lalu melontarkan beberapa kata makian

"Gadis rendahan sepertimu tak tahu apa itu urusan antar orang dewasa! Sebaiknya kau cepat panggilkan Yang Mulia, katakan pada Yang Mulia bahwa aku Solene Acriss ingin bertemu!" Vaniza hanya diam menatap wanita yang bernama Solene itu memaki sambil menunjuk tepat di depan wajah Vaniza yang bersidekap dada sambil memandang wajahnya datar.

"Pengawal bawa dia masuk." Ucapan dari Vaniza membuat Solene menyunggingkan senyum tapi kalimat selanjutnya yang dilontarkan oleh Vaniza membuat Solene mematung dengan raut wajah pucat pasi

"Lalu kurung dia atas kasus penghinaan terhadap anggota kerajaan dan keluarganya menggelapkan pajak Kekaisaran ini." Vaniza berbalik berjalan menuju tamannya.

"Eryn, siapkan bunga mawar sejenis ini untuk menyambut kedatangan Viclus." Ucap Vaniza menyentuh bunga mawar berwarna biru gelap dan ungu tua.

"Baik yang mulia semua akan siap atas perintah anda." Eryn mengangguk sambil menyuruh beberapa orang mengambil bunga yang dipilih oleh Vaniza

'Cepatlah kembali bocah-bocah.' Batin Vaniza tersenyum.

🦋🦋

_________________

Story by : DindaQueenza [Zaza]

Zaza up nih sapa yang nungguin cerita satu?

Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..

Aku adalah Ibu dari Kekaisaran ini [Becoming Imperial Mother]Onde histórias criam vida. Descubra agora